Wednesday 24 November 2021

MENGOMENTARI DEBAT POLITIK PRAKTIS DI MEDIA SOSIAL



Setiap masa pergantian kepemimpinan nasional di medsos (FB, WA, Twitter) akan muncul dan lahir perdebatan perdebatan politik yang seru dan juga tak kalah lucunya.

Dalam diskusi di grup Whatsaap, Facebook atau Twitter, setiap orang bisa merasa paling benar. 
Setiap orang dapat mengatakan bahwa itu adalah kebenaran menurutmu, namun menurutku kebenaran tersebut adalah berbeda.

Tetapi, masa sekarang ini yang sistim politik nya telah terbuka.. orang sepertinya tidak peduli lagi pada kebenaran. Kejujuran pun gak pernah menjadi keutamaan.
Di masa mendekati pemilu atau pilkada maupun pilpres yang sesuai siklus (UU), misalnya, kebohongan menjadi budaya untuk disebar-luaskan dengan berbagai sarana dan cara, dengan argumen mengacu pada kebenaran. 

Demikian pula dusta dan manipulasi membanjiri pikiran masyarakat. 
“Sampai di titik ini, saya jadi bingung”, apakah berpolitik harus seperti itu? Benarkah cara berprosesnya  politik itu dengan menerabas moral dan etika..entahlah, saya pikir kembali ke hati nurani masing-masing aja ya.

Memang betul kalau setiap momen politik itu menyediakan kesempatan, dan setiap kesempatan menyediakan peluang. Setiap peluang adalah keuntungan. Sesungguhnya politik adalah tanda dan sarana penyelamatan untuk mewujudkan kebaikan bersama bagi seluruh anggota masyarakat. Dan seharusnya dalam momen hingar bingar nya perpolitikan saat perhelatan pergantian kepemimpinan itu masing-masing individu yang ikut berpartisipasi politik tidak mengingkari jati dirinya alias gak perlu menyeret isu terkait SARA. Karena sejatinya Indonesia itu lahir dari keberagaman. Keberagaman itu keberkahan bagi NKRI.

Saya dan juga banyak orang akan  lega bahwa teman-teman selalu menghindari atau bahkan tidak mau ngomong agama sebagai alat bagi individu sebagai pembenaran politik  nya apalagi mengaitkan agama dengan politik.

Memang hidup tak lepas dari konflik. Konflik telah menjadi bagian yang wajar dan tak terelakkan dalam kehidupan manusia. 
Konflik dapat dipastikan akan selalu muncul selama manusia memiliki tujuan, kepentingan, dan pengejaran cita-cita yang berbeda dalam hidup.

Karena itu, seiring dengan berjalannya waktu manusia harus bergelut dengan isu-isu konflik kata RW Mark dan RC Snyder.

Konflik sering dikaitkan dengan konsep yang terkait dengan kepentingan antagonis, kesalahpahaman, persaingan, kepentingan dan tujuan yang secara logis tidak dapat didamaikan, ketegangan yang berlawanan, persaingan, manuver politik, dan perilaku sebuah permainan.

Meskipun semua perilaku dan sikap ini mungkin menyertai, mempengaruhi, dan memberikan sumber konflik.

Kata seorang pakar politik Inggris Andrew Heywood. "Kalau sudah berurusan dengan power, kekuasaan, maka akan terjadi konflik. Sebab, kekuasaan adalah sumber daya yang terbatas, sementara yang menginginkan banyak.” Benar juga ya..

Kalau kita mau belajar dan memahami tentang proses politik maka bahasa seorang Machiavelli dengan Sutan Syahrir pasti akan beda banget. 

Bahasa Machiavelli itu untuk “mendapatkan sesuatu”, maka semua kekuatan politik saling bersaing; alias menghalalkan segala cara.

Bahasanya Sutan Syahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia: "Politik adalah mempertaruhkan hidup dan dengan itu memenangkan hidup itu sendiri. 

Menurut Sjahrir, dalam politik hidup  dipertaruhkan untuk dimenangkan, bukan untuk disia-siakan atau dihilangkan dengan cara yang gampangan.

Meminjam istilahnya Hannah Arendt,  *politik merupakan seni untuk mengabadikan diri manusia—seni  untuk dikenang oleh sesama warga negara dan dicatat sejarah karena jasa-jasa dan prestasinya dalam membangun kehidupan bersama.  Jasa dan prestasi itu menandai kepedulian terhadap kehidupan bersama yang memberi bobot identitas politikus*.

Ini kiranya yang dalam filsafat politik disebut sebagai *political virtue*, dalam arti moral excellence. 
Dalam berpolitik moral tidak boleh dilupakan. 

Sebab, urusan politik  sejatinya adalah urusan moral. Karena itu, dalam dunia politik muncul istilah-istilah yang berkaitan dengan moral. Misalnya, *kesetiaan, integritas, dan dedikasi atau pengkhianatan*.

Sebelum tulisan ini diakhiri, kita bertanya pada diri sendiri:

Apakah, politik seperti yang diarti bahasakan oleh Sutan Sjahrir ini masih punya tempat hidup di negeri ini?

By: Aad (2401121)

Sunday 15 August 2021

26 Tahun, Berpulangnya Papa-ku..

Papa, semasa hidupnya seorang penggiat organisasi sosial masyarakat di daerah kami, Sumatera Barat dan juga seorang pendidik hingga akhir hayat beliau.

Bagi Mama, dan kami anak-anaknya, papa adalah sosok yang luar biasa. 

"Aku bangga, papa sosok luar biasa yang selalu memperjuangkan sesuatu yang benar bagi kepentingan masyarakat”

26 tahun sudah kepergian papa,  aku selalu memohon doa pada-Mu ya Allah; 

"Berikanlah ampunan kepadaku atas dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku  dan kasihanilah keduanya sebagaimana beliau berdua merawatku ketika aku masih kecil".

Aamiin allahumma aamiin

Aku lampirkan beberapa kliping media massa sekedar mengenang beliau disaat suasana terakhir sebelum papa berpulang di kehadirat Allah Subhanahu Wa Taala.
























Papa dan Mama berfoto bersama cucu beliau ..



Tuesday 6 July 2021

ISOMAN JUGA PUNYA BANYAK CARA

Ini tips ISOMAN cara ku ..

Persiapan : 

Dari awal aku udah merasa akan kena juga mengingat kota ini sudah begitu parah kondisi pandemi nya ...yaa.. tinggal nunggu aja. Jadi sekarang fokus persiapan gimana nanti kalo kena. 



Sooo vaksin is supert important! List daftar rumah sakit terdekat. Jauh hari aku  udah sempet vaksin Sinovac satu dosis. 

Buat yang ada komorbid, sebaiknya udah brosing paket isoman dengan pengawasan dokter. DONT PANIC. keyword nya.

1. Trust no one but data.

Jangan cepet percaya WA forward-an. Tiap orang beda gejala dan kondisinya lho. Mendingan siapin oximeter dan termometer utk monitor, dan HASIL LAB kalo mau masukin obat ke badan. Intinya virus matinya sama antibodi, bukan antibiotik dll.


Cek web/medsos yg reliable  kayak kemenkes, satgas, cdc dan who ya. Educate yourself jangan males baca. Tanya dokter online di klikdokter atau halodoc


Kalo punya dana, boleh deh stok tabung oksigen buat jaga jaga..  


2. Mind heals. Stay active semampunya. Enjoy.

Isoman bukan berarti bed rest meratapi nasib. Bergerak deh masukin oksigen hup hup hup .. semangat untuk sembuh. 

Mikir yang positif (toh udah positif juga kok). Nonton film komedi atau games kek, jangan baca atau nonton berita pemakaman korban covid..pasti horor deh.

Cari hobi menyenangkan..ngitungin daun di pot kek..sambil jemuran. Yoga depan yutub. Baking kue buat satu RT. Nyikat dinding kamar mandi pake sikat gigi bekas (jangan sikat gigi suami!) 😁.  

Tiap pagi buka jendela, pintu selama mungkin, nyalain kipas angin. Kalo ga ada, bole kipasin manual.

3. Makan bergizi, bobo 8 jam dan minum 3 liter sehari..gitu aja.

Muntah mual?? Hajar terus asupan protein. Masukin buah, sayur. Dijus aja kalo males ngunyah. Pesen mecin fred ciken silin dll biar semangat.

Jangan pesan martabak dan bubble tea dulu, ntar aja kalo dah sembuh (kayak aku dong sekarang dah bisa order).

Sebaiknya jangan makan minum yang manis manis..

In food ke diri ku sendiri adalah:

-  Banyak buah/sayur sehari. Vit tambahan b,c,d,e (generik oke)

-  2 gelas Mpon mpon, atau bikin ramuan sendiri yg bahan2nya gampang didapat, serei 3 btg, jahe, laos msg2 seruas keprek aja dan rebus dengan air seliter, minum sesudah dingin..

-  Pake panci listrik + air, tetesin garam dan kayu putih dan peppermint (80 ribuan di toped), hirup uapnya sesering mungkin biar napas lega.

-  panadol, decolgen, obh, bisa obh buatan sendiri..kecap campur jeruk nipis..


Itu aja semoga cepet sembuh ya..buat yang sakit.


Wednesday 27 January 2021

ADA MASALAH JILBAB DI ESEMKA PADANG

Kenapa beberapa tahun terakhir ini saja di Indonesia yang bilang jilbab itu kewajiban? Kenapa dulu-dulu orang tidak bicara kewajiban? Di zaman Belanda lalu ke zaman Jepang dan baru di tahun 80-an rame sampai pake ribut segala soal jilbab ini.

Sebenarnya,  yang percaya jilbab itu kewajiban silahkan, tapi jangan memaksakan orang harus pakai jilbab seperti kejadian di sekolah SMK negeri di Padang itu. 

Bukti bahwa ada pemaksaan ber jilbab ini adalah bentuk pemaksaan yang harus dihentikan. Bagi yang percaya itu budaya juga silahkan gak ada masalah kalau hal tersebut didasarkan rasa suka dan senang..ya silahkan. Gak usah jadi masalah apalagi dibawa bawa ke ranah politik.. kayaknya gak gitu juga.

Dalam sejarahnya, penggunaan hijab ini, baik dalam keyakinan Yahudi maupun Kristen, adalah simbol kesederhanaan dan kepantasan. Perintah penggunaan penutup kepala bagi perempuan itu seperti larangan mengenakan topi bagi laki-laki saat berada di dalam gereja (begitulah pesan Santo Paulus). Karena itu jika ada umat Kristen dan Yahudi kontemporer yang menolak hijab sebetulnya mereka telah mengingkari dan menolak asal-usul dan warisan sejarah dan tradisi agamanya sendiri. 

Lalu, bagaimana cerita hijab dalam sejarah Islam?

Menariknya, masyarakat Arab pada mulanya tidak mengenal tradisi hijab ini lho. Kebudayaan Byzantium dan Persi-lah yang memperkenalkan “budaya hijab” ini ke masyarakat Arab.

Mungkin karena dianggap sebagai “tradisi yang baik”, sejumlah agama kemudian mengadopsi “tradisi berhijab” ini menjadi bagian dari norma keagamaan. 

Memang jika kita mengkaji secara mendalam dengan perangkat keilmuan (bukan dengan keimanan) kita akan mendapatkan sejumlah tradisi atau kebudayaan masyarakat yang kemudian menjadi ajaran-ajaran normatif agama.

Dengan kata lain, ada budaya yang dinormakan atau “diagamakan.” Ada pula agama atau norma yang dibudayakan. Hijab adalah salah satu contoh dari budaya yang “dinormakan/diagamakan” tadi.

Pemerintah Arab Saudi sekarang 2021 tak mewajibkan penerapan peraturan mengenai busana Muslim dan aktivitas para perempuan tersebut. Bahkan, tidak ada larangan bagi wanita di Arab Saudi soal bagaimana mereka berpakaian dan mereka boleh tidak mengenakan busana Muslimah, seperti hijab, cadar, nikab atau burka. Katanya Arab Saudi masuk era modernisasi.

Kementerian Budaya dan Informasi Pemerintah Arab Saudi Khaleed A.A. Al Ghamdi, baru-baru ini di Riyadh mengatakan, adalah hak para wanita Arab Saudi untuk mengenakan busana yang mereka sukai.

Adakah hubungannya antara pakaian dan kesalehan, antara jubah atau jilbab dengan kebaikan, moralitas, dan perilaku seseorang? Jelas tidak. Itu hanya sehelai pakaian. Tidak kurang, tidak lebih. Karena itu keliru besar jika orang2 di Barat sana misalnya yang mengaitkan antara jubah & hijab dengan radikalisme, ekstremisme, anti-kemanusiaan dan seterusnya. 

Hal itu sama kelirunya dengan sebagian kaum Muslim di Indonesia yang menganggap orang Islam lain yang tidak berjubah & berjilbab itu sebagai Muslim kafir. Lebih konyol lagi jika ada yang beranggapan bahwa surga itu hanya untuk kaum Muslim yang berjubah dan berjilbab...( benar kah ? ).

Beragama itu tidak cukup hanya membaca ayat ini, hadis itu, perkataan ulama ini-itu, tanpa melihat konteks ayat, hadis, dan perkataan ulama tadi.

Segala sesuatu ada konteksnya. Setiap dalil ada sejarahnya. 

Begitu pula risalah tentang “hijab” ini: Ada sejarah dan konteknya. Jika umat Islam membaca dengan teliti dan seksama diiringi dengan pemahaman sosial-kesejarahan, maka kita akan tahu bahwa sesungguhnya tidak ada “juklak” dan “juknis” mengenai berhijab ini.

Dulu tahun 70 sampai 80 waktu penulis di Padang, pelajar di Padang tidak ada menggunakan hijab dan sejenisnya sebagai pelengkap seragam sekolah tapi seragam tersebut menutup aurat, yang penulis ingat hari Jumat, pelajar perempuan wajib mengenakan baju kurung dan selempang kerudung.




Orang tua dan saudara penulis serta keluarga para ulama tetap menggunakan pakaian yang sederhana dan menutup kepala mereka dengan selendang kain. Dan jika sholat ibu dan saudara perempuan ku tetap menggunakan mukena dan kain sarung yang bersih.

Begitu juga dengan ayah dan kakak lelaki penulis memakai kain sarung dan kopiah hitam kalau pergi sholat ke mesjid atau surau. Dan ada yang pakai celana pantofel / kain untuk melakukan shalat..dengan baju yang dilapis jas dan memakai syal bila sholat subuh, kalau masalah jenggot tergantung pribadi masing-masing mereka gak pernah pakai abaya atau celana cingkrang seperti yang saya lihat sekarang.. penulis berpikir bahwa pakaian yang dipakai itu bersih dari najis dan menutup aurat maka semua itu memenuhi syarat melakukan sholat.sederhana sekali tapi tidak mengurangi nilai ibadah sholat tersebut.

Jadi kalau tidak mengguna
kan hijab dikatakan tidak menghormati budaya daerah kayaknya gak nyambung juga ya, sebab pakaian tradisional Minangkabau tidak ada jilbabnya. Karena pakaian tradisional Minangkabau yang dikenakan umumnya berbentuk kerudung yang terkancing rapi menutupi tubuh yang menggunakan nya serta kerudung.

Kembali ke soal budaya berpakaian atau berhijab itu adalah soal keyakinan dan hak pribadi masing-masing ... Bagi yang percaya itu budaya juga silahkan gak ada masalah kalau hal tersebut didasarkan rasa suka dan senang...bagi yang gak suka silahkan. Prinsipnya jagalah aurat kalian, pakaian itu mencerminkan siapa pemakainya...

By :ae



Thursday 14 January 2021

KENAPA KITA HARUS DI VAKSINASI .

Kita semua harus paham dulu manfaat vaksin yang paling mendasar sebelum menolaknya adalah sebagai upaya mencegah penyakit menular...ingat kalimat MENULAR ini lho ...

Hal ini karena vaksin dapat memberikan tubuh Anda pertahanan dan perlindungan dari berbagai penyakit infeksi yang berbahaya.

Laman resmi Covid19.go.id, menyebutkan vaksin adalah zat yang sengaja dibuat untuk merangsang pembentukan kekebalan tubuh dari penyakit tertentu, sehingga bisa mencegah terjangkit dari penyakit tertentu tersebut. Dan begitu juga keterangan dari laman World Health Organization (WHO), menjelaskan vaksin itu mengandung antigen yang sama dengan antigen yang menyebabkan penyakit. 

Namun antigen yang ada di dalam vaksin tersebut sudah dikendalikan (dilemahkan) sehingga pemberian vaksin tidak menyebabkan orang menderita penyakit seperti jika orang tersebut terpapar dengan antigen yang sama secara alamiah.


Istilah vaksinasi adalah kegiatan pemberian vaksin kepada seseorang di mana vaksin tersebut berisi satu atau lebih antigen.  Saat vaksin dimasukkan ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan melihatnya sebagai antigen atau musuh. 

Dengan begitu, sebagai respon adanya ancaman dari musuh maka tubuh akan memproduksi antibodi untuk melawan antigen tersebut. 

Namun, kekebalan yang didapat melalui vaksinasi, tidaklah bertahan seumur hidup terhadap infeksi penyakit berbahaya. 

Faktanya belum banyak dari masyarakat Indonesia yang bepergian ke luar negeri  mengetahui bahwa beberapa negara tujuan mereka merupakan daerah endemis untuk beberapa penyakit menular, termasuk meningitis dan  sekarang ini covid19.

Inilah yang menjadi penyebab, mengapa hingga kini masih banyak warga negara Indonesia (WNI) tidak melakukan atau mengabaikan vaksinasi sebelum berangkat ke luar negeri.

"Vaksinasi merupakan persiapan kesehatan yang sangat penting sebelum bepergian ke luar negeri untuk mencegah beragam penyakit mematikan yang bisa diderita oleh seseorang," 

Pemberian vaksinasi yang dilakukan pemerintah Indonesia masih ditujukan pada warganya yang melakukan ibadah haji dan umroh saja. 

Sedangkan golongan lain seperti pelajar dan pelancong belum mendapatkan pelayanan medis tersebut , penulis kurang tahu kenapa ya ??.

Ada beberapa negara tujuan yang menjadi daerah endemis misalnya meningitis atau radang selaput otak.

"Australia, Amerika Serikat dan Arab Saudi merupakan beberapa negara yang termasuk dalam daerah endemis meningitis. Selain itu, ada juga Gambia, Ethiopia, Guinea-Bissau dan Kenya,"

Kesimpulannya :

Perlu adanya vaksinasi sebagai salah satu cara pencegahan penyakit menular termasuk pemberian vaksin covid19 yang saat ini disalurkan kepada seluruh masyarakat global.

Sunday 3 January 2021

MAKNA NILAI KEMANUSIAAN

~ Moralitas dan kemanusiaan itu adalah realita", kata philosoph _Johann Gottlieb Fitte_.                         Itulah keinginan universal, kata Schopenhauer.

~ Nilai kemanusiaan adalah ultimate goal kehidupan yang universal. Selain universal juga _sustainable_.   Seharusnya nilai ini dipahami yang, tidak akan pernah berubah oleh jaman.

~ Kalau kita bicara tentang ketidakpastian masa depan, maka itu tak termasuk value tentang kemanusiaan.

~ Ketika dunia berubah dan kita tidak mampu mengubahnya, maka ubahlah diri kita.  Atau dengan kata lain, lebih baik jika kita tidak bisa mengubah dunia, konsistenlah dengan berbuat baik yang bisa kita perbuat, sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang kita punya. Nilai ini yang harus kita rawat dan pelihara.

~ Nilai Kemanusiaan itu Fitrah Keberadaban. Fitrah membuat manusia berkeinginan suci dan secara kodrati cenderung kepada kebenaran (hanief).

~ Banyak referensi mengenai kemanusiaan  (humanis), salah satunya Alm. Munir (Aktifis HMI dan Aktivis Kontras) menjelaskan bahwa humanisme bukan hanya bicara tentang kemanusiaan semata namun juga mengenai keadilan dalam tatanan masyarakat kecil khususnya.  

~ Tujuan hidup manusia adalah kebenaran yang mutlak atau kebenaran yang terakhir, itu  Allah Subhanahu Wa Taala.

~ Fitrah itu  bentuk keseluruhan tentang diri manusia yang secara asasi dan prinsipil yang membedakannya dari mahluk-mahluk yang lain. 

~ Dengan memenuhi hati nurani, seseorang berada dalam fitrahnya dan menjadi manusia sejati.

~ Nilai-nilai kemanusiaan tidak dapat dikatakan hidup dan berarti sebelum menyatakan diri dalam kegiatan-kegiatan amaliah yang kongkrit. 

~ Nilai hidup manusia tergantung kepada nilai perbuatannya. Di dalam dan melalui amal perbuatan yang berperikemanusiaan (fitrah sesuai dengan tuntutan hati nurani) manusia mengecap kebahagiaan, dan sebaliknya di dalam dan melalui amal perbuatan yang tidak berperikemanusiaan ia akan menderita dalam kepedihan. 

~ Hidup yang penuh dan berarti itu dijalani dengan sungguh-sungguh dan sempurna, yang didalamnya manusia dapat mewujudkan dirinya dengan mengembangkan kecakapan-kecakapan dan memenuhi keperluan-keperluannya. 

~ Manusia yang hidup berarti dan berharga ialah dia yang merasakan kebahagiaan dan kenikmatan dalam kegiatan-kegiatan yang membawa perubahan kearah kemajuan-kemajuan baik yang berkenaan alam maupun masyarakat yaitu hidup berjuang dalam arti yang seluas-luasnya. 

~ Dia diliputi oleh semangat mencari kebaikan, keindahan dan kebenaran. Dia menyerap segala sesuatu yang baru dan berharga sesuai dengan perkembangan kemanusiaan dan menyatakan dalam hidup berperadaban dan berkebudayaan. Dia adalah aktif, kreatif dan kaya akan kebijaksanaan (wisdom, hikmah).

~ Dia punya pengalaman luas, berpikir bebas, berpandangan lapang dan terbuka, bersedia mengikuti kebenaran dari manapun datangnya. 

~ Dia adalah manusia sangat toleran dalam arti kata yang benar, tidak mengumbar amarah dan pemaaf. Keutamaan itu merupakan kekayaan manusia yang menjadi milik daripada pribadi yang senantiasa berkembang dan selamanya tumbuh kearah yang lebih baik.

~ Seorang manusia sejati (insan kamil) ialah yang kegiatan mental dan phisiknya merupakan suatu kesatuan. Kerja jasmani dan kerja rohani bukanlah dua kenyataan yang terpisah. Malahan dia tidak mengenal perbedaan antara kerja dan kesenangan, kerja baginya adalah kesenggangan dan kesenangan ada dalam dan melalui kerja. 

~ Dia manusia berkepribadian, merdeka, memiliki dirinya sendiri, menyatakan corak perorangannya dan mengembangkan kepribadian dan wataknya secara harmonis. Dia tidak mengenal perbedaan antara kehidupan individu dan kehidupan komunal, tidak membedakan antara perorangan dan sebagai anggota masyarakat, hak dan kewajiban serta kegiatan-kegiatan untuk dirinya adalah juga sekaligus untuk sesama umat manusia.

~ Pada akhirnya hidup fitrah itu ikhlas. Ikhlas adalah kunci kebahagiaan hidup manusia, tidak ada kebahagiaan sejati tanpa keikhlasan dan keikhlasan selalu menimbulkan kebahagiaan. Itulah makna nilai kemanusiaan itu.


HM020121

Thursday 31 December 2020

Kenangan Baik dan Buruk di Tahun 2020. Semuanya Bukan Hal yang Sia-Sia..


 

Friday 25 December 2020

Memorabel Wedding Day My Parents ( Mama dan Papa )

Ingin kuhidangkan satu porsi cerita kisah dengan seribu doa yang tulus buat mama dan papa di alam sana, dari seribu porsi cerita kisah hanya satu doa saja di ritual hari ini, tanggal 25 Desember setengah abad lebih berlalu.

Malam seperti menertawakanku mama
dan sepi membuliku papa...

Saat seribu porsi doa dan satu porsi cerita kisahmu
Kupanjatkan di haribaan  Tuhan semalam

Aku mengaku jujur pada Tuhan
Tidak ada kata-kata sempurna yang bisa kutuangkan dalam tangkup carano pernikahanmu itu.

Hanya doa-doa kecil yang kubisikkan untuk memohon kasih sayang Tuhan
Supaya selimut cinta kasih tetap membungkus kamar bahteramu hingga bersemayam di sisiNya

61 tahun itu tlah berlalu.....

Nyata adanya kesetiaan dan ketabahan menyelimuti batinmu hingga berada disisi Yang Maha Kuasa.


Nyata  adanya rasa cinta yang selalu menggebu pada mutiara-mutiara kecilmu melewati telinga anak-anakmu 
Nyata adanya kebahagiaan yang telah diperoleh
Pada kebaikan yang telah ditabungkan dalam lumbung cinta kasih
Itu semua berkah, atas lirihnya pintamu di haribaan Maha Pencipta dalam doa yang penuh air mata..

Selamat Ulang Tahun Pernikahan yang ke-61,
Jadi memori panutan kami anakmu  Mama dan Papa...
Kami anak anakmu selalu bersyukur tanpa jenuh 
Kami selalu mengirimkan doa keselamatan dan kelapangan  keharibaan Tuhan dengan doa-doa penuh keikhlasan dan ketulusan sujud kami..
Agar Tuhan mengisi cangkir kehidupanmu di alam sana dengan  kebahagiaan yang tak pernah habis sampai akhir.

Selamat Ulang Tahun Pernikahan yg ke- 61 Mama dan Papa..



Tetaplah saling mencintai sampai di darul Jannah 
Doaku menyertai mama dan papa
Kiranya Tuhan selalu memberkahi anak cucu keturunan mama papa sampai akhir jaman.


Wednesday 23 December 2020

Ketika Tanah Berguncang Di Ranah Minang Berlalu, Mama Menyusul Pergi Meninggalkan Kami Selamanya..

Diakhir bulan September, 11 tahun yang lalu. Saat itu ada kejadian yang tak pernah terlupakan bagiku sepanjang hayat. Sebagai anak yang jauh dari orang tua apalagi hanya mama yang masih ada, inilah alasan kuatku melepas rasa rindu pulang kampung ke Padang berlebaran dan merasakan hangatnya pelukan mama, mama segalanya dalam hidupku. Seperti biasanya aku, suami dan ketiga anakku tiap tahun minimal kami merayakan Idul Fitri di Padang, ditahun itu aku dan anak bontotku saja yang mudik ke ranah minang karena mama sakit. Sesampai ku dirumah mama menyambut dengan senyuman lembutnya yang bikin rindu dihati sirna seketika tenang dan nyaman, meskipun sudah beberapa lama mama tidak sanggup lagi beraktifitas di rumah seperti biasa, mama itu kalau lagi sehat gak bisa diam, ada saja yang dikerjakannya, bikin kue keringlah buat ngemil, menjahitlah, merawat tanamanlah, beberes rumahlah, kalaupun sedang ngaso..dipastikan ada yang sedang dibacanya. 

Nah, diwaktu aku masih tinggal sama mama yang ku khawatir kan itu kalau mama mulai terlihat tidur siang. Itu pertanda mama sedang tidak sehat kalau itu yang terjadi kami bersaudara gantian memijit dan membalur kaki dan punggung mama dengan minyak kayu putih..

Berjalannya waktu sebelum kepulangan ku saat mau lebaran itu, adikku memberi tahukan kondisi mama sudah mulai menurun sejak pernah jatuh dikamar mandi dan pernah dirawat dirumah sakit karena kekurangan kalium kata dokter. Sejak itu kondisi mama terlihat turun drastis, adikku bilang kalau mama itu gak terima dengan kondisinya yang diharuskan istirahat ditempat tidur, kalau berjalan harus pakai kursi roda.. 

Malam sesampainya di Padang, aku suapin mama puding kesukaannya, walau dimakan sedikit tapi beliau kelihatan semangat. Beberapa hari dirumah aku lihat kebiasaan rutin mama, dari bangun pagi sampai malam menjelang tidur, lebih banyak dilakukan ditempat tidur. 

Tanggal 30 September 2009 pagi harinya, suhu badan mama naik, biasanya kalau bangun tidur bila dikasih susu selalu diminum, pagi itu sama sekali gak mau minum, ada slem dikerongkongan mama yang menyulitkan untuk menelan. Lalu aku dan adik adik rembukan apakah harus dibawa ke rumah sakit, karena aku khawatir dengan kondisi stamina mama yang terus menurun. Meskipun dulu mama pernah berpesan : ..”kalian ingat ya, kalau mama sakit dihari tua, mama gak mau dirawat dirumah sakit, apalagi bikin repot kalian..”, sekarang ternyata kondisinya sudah diluar kemampuan ku untuk merawat mama. 

Aku dan adik adik mengambil keputusan membawa beliau ke dokter, sebelumnya juga meminta pendapat serta persetujuan keluarga besar. Maka di putuskan untuk di bawa ke rumah sakit, ambulan ditelepon terlambat datangnya. Subhanallah, layanan kesehatan di negeri kita memang masih lamban. Disaat mama dibawa ke ambulan pandangan mata mama terasa geram sama aku dan adik adik, beliau terlihat menolak untuk dibawa ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit mama langsung masuk ke ruang IGD, lumayan lama menunggu mama diperiksa, akhirnya dokter merekomendasikan agar rawat inap. Setelah pindah kekamar di lantai 3, rumah sakitnya gak punya lift, ada tangga biasa dan jalan untuk kursi roda dan brankar. 

Kami agak cemas karena ditempatkan di lantai 3, waktu itu kota Padang sudah sering dilanda gempa, tapi kita gak bisa pilih kamar karena kamarnya penuh, kita dijanjikan akan pindah kamar besok kalau kamar di lantai bawah sudah kosong, ya apa boleh buat terima saja yang ada yang penting penyakit mama bisa ditangani Dokter.

Baru 15 menit dikamar, tiba tiba kedengaran suara seperti motor distarter diluar gedung, keras sekali, gak berapa lama dinding dinding kamar runtuh, kaca jendela pecah, tempat tidur, dispenser barang barang lainnya bergeser dengan cepat, aku dan adikku reflek melindungi kepala dan badan mama sambil menahan tempat tidur yang bergerak dan tiang tempat botol infus jatuh. 

Suara orang teriak, lari, dan perawat yang mendorong brankar menambah kepanikan..ini gempa paling besar yang pernah aku rasakan, getaran gempa terasa beberapa menit. Semua orang panik, gimana minta tolong sama perawat, semua orang menyelamatkan diri sendiri dan keluarganya sendiri, adikku langsung membopong mama turun dari lantai 3 yang tangganya penuh pecahan kaca, tembok runtuhan dinding, pelan pelan kita berdua turun sambil menyisihkan reruntuhan itu, sampai di lantai dasar, mama didudukkan dikursi roda yg tertimpa reruntuhan juga, selang infus dicopot, karena tanpa sadar darah keluar dr slang infus itu, untung kebetulan ada dokter dipelataran depan, dia berusaha menenangkan pasien dan keluarga pasien yang ada di halaman rumah sakit. 

Komunikasi telepon terputus, aku gak bisa menghubungi adik yang baru saja pulang kerumah menyiapkan segala sesuatu dan menengok anak anak yang waktu itu gak ikut ke rumah sakit. Rencananya sore itu kita kumpul lagi di rumah sakit jagain mama. 

Kita tidak tahu apa yang terjadi, semua orang panik, gempa masih berulang meskipun gak terlalu keras lagi getarannya, di jalan orang teriak teriak, tolongin ada banyak orang tertimpa gedung, gedung kursus, toko, rumah dan sebagainya, terjadi juga kebakaran dimana mana, bunyi mobil pemadam kebakaran, serine ambulan simpang siur dibawah sore menjelang. 

Tiba tiba ada anak muda mengajak naik ke mobilnya saja, kita harus menjauh dari tepi pantai, ada kabar kemungkinan tsunami datang, info masih simpang siur, rumah sakit memang letaknya gak jauh dari pantai. Di mobilnya sudah ada beberapa orang juga, “selagi masih bisa ayo bu naik saja, kasihan si nenek, biar saya antar pulang”, katanya. Anak muda ini ada dirumah sakit mau bezuk temannya, belum sempat masuk, gempa sudah terjadi, dia gak jadi bezuk. Sepanjang jalan dari rumah sakit pemandangan sungguh mengerikan, gedung, rumah, jalan retak, mobil diparkiran hancur. Yang sama sama menumpang dimobil ini sudah turun 2 keluarga (4 orang) tinggal aku, adikku dan mama, sampai depan rumah, rumah kosong terkunci, gak mungkin kita turun tinggal diluar rumah, rumah juga gak jauh dari pantai, keadaan mama yang tidak memungkinkan, akhirnya diputuskan kita bawa mama kerumah anak muda ini, lebih kurang 3 km jauhnya dari rumah mama. Kita diterima dengan sangat baik dirumah itu, mama langsung disediain kasur yang digelar diruang tamu, dijamu dengan baik. 

Sementara aku masih belum bisa kontak dengan adik dan keluarga di Jakarta, baru sekitar jam 8 malam adikku bisa dihubungi, gsm belum berfungsi, tapi cdma bisa, akhirnya kita kumpul dirumah keluarga yang menolong ini.

Semalaman gak bisa tidur, nguing-nguing ambulan, pemadam kebakaran gak berhenti suaranya, hujan, listrik gak ada, dan persediaan air juga menipis, jangankan untuk mandi, untuk wudhu aja kita hemat dengan menampung air hujan. Sekitar jam 23.00 baru bisa kontak dengan keluarga di Jakarta, dengan iparku, kebetulan sedang dinas diluar kota, masih belum bisa kontak karena batre hp habis..lengkaplah sudah. 

Besok pagi kita pulang kerumah, si ibu yang punya rumah masih sempat bikin nasi goreng untuk sarapan, “kita gak tau apa yang akan terjadi, yang penting perut diisi dulu, anak anak kasihan kelaparan nanti”, katanya, semoga Allah membalas kebaikan keluarga ini. Suasana kota Padang porak poranda, listrik, air belum nyala, pom bensin tutup, toko toko gak ada yang buka, hanya beberapa warung yang masih buka, seperti kota mati saja. Kita pulang kerumah adik papa dibelakang rumah, rupanya mereka gak ikut mengungsi seperti kebanyakan warga disekitar rumah, sebelum sampai rumah adik ipar papasan dijalan karena dia berusaha cari kita, dia cuma dapat info kita berada di daerah Padang Baru. 

Mama bisa tidur dengan tenang, dibersihkan, dikasih sereal meskipun makan cuma sedikit, slem dikerongkongannya dikeluarkan..kebetulan adik papa perawat jadi sudah biasa mengerjakannya dan juga punya alatnya dirumah. Alhamdulillah rumah selamat dari gempa ini, hanya beberapa botol madu, dan pajangan yang jatuh tapi gak ada yang rusak. Untuk kebutuhan air ada sumur yang alhamdulillah airnya bisa dikonsumsi, dan tetangga sebelah rumah juga punya genset dan mereka juga mempersilahkan warga memanfaatkan untuk charge hp. Terima kasih tak terhingga, warga saling tolong menolong waktu itu. 

Suhu tubuh mama naik turun, sepertinya juga sudah gak mengenali kita meskipun masih sadar. Kamis malam kondisi mama mulai turun, sepertinya tidak mungkin kita bawa kerumah sakit lagi, keadaan rumah sakit umum penuh. 

Akhirnya tanggal 2 Oktober 2009, hari jumat jam 05.30 mama berpulang keharibaan Yang Maha Kuasa sang Maha Pencipta. Innalillahi wainna ilaihirajiun.. 🙁 🙁 Peristiwa besar tentang Tanah Goyang di Ranah Minang mengantarkan kepergian Mama ku untuk selama lamanya… Semoga Mama dan Papa bahagia di tempat yang layak di sisiNya. Aamiin YRA.


Artikel ini telah tayang di https://www.indovoices.com/umum/ketika-tanah-berguncang-di-ranah-minang-berlalu-mama-menyusul-pergi-meninggalkan-kami-selamanya/?fbclid=IwAR065aVu7WXY_Ad_ThDo2kbZWTzBNpOeMsv5piiHC-6Mfb04ERUM-LxULxI | Indovoices

Ketika Moral Kembali Hilang Karena Keegoisan Kita.

Artikel ini buat teman-teman yang merayakan hari natal dan tahun baru, penulis mengucapkan : “Selamat merayakan hari natal dan tahun baru....”

Tanpa kita sadari walau hidup sudah berada dalam era modernisasi, namun kita lebih sering hidup bersama pemikiran “nenek moyang” yang kita tidak tahu tentang kebenarannya, bahkan hingga saat ini sebuah stigma lampau tetaplah berkembang ditengah masyarakat yang dianggap “modern”.

Rasis merupakan hal yang sangat tidak kita sukai, tapi mungkin kerap kali kita lakukan. Rasis menjadi sebuah pola pikir yang sudah terpenjara dikalangan manusia dan turun menurun disebarkan.

Melanggar hak orang lain bukan lagi menjadi urusan yang penting untuk dibahas, karena jika sudah berbeda kulit, ras, maupun agama bisa saja menghapus kata adil dan hak antar manusia.
Akan tetapi, dewasa ini kita seakan merasa “lebih tahu” daripada Tuhan dengan melanggar hak orang lain. Sangat disayangkan modernisasi ini semakin membuat kita acuh dan kembali ke pemikiran yang primitif.
Kadang-kadang lucu ketika melihat mayoritas dengan seenaknya menekan minoritas dengan berbagai cara, entah itu dari sisi agama, ras, suku dan lainya. Penting bagi kita untuk memahami segala sesuatu itu dengan baik. Jangan hanya bersuara ketika hak kita diganggu namun tak “beradab” ketika menggangu hak orang lain.
Menurut saya tidak ada yang salah dengan sebuah modernisasi, tapi diri kita dalam menyikapinya lah yang mungkin masih salah.

Modernisasi diharapkan mengubah pola hidup kita dan pikiran kita agar lebih mudah untuk menjalankan sesuatu atau memahami sesuatu, jika kita salah menyikapinya maka kita akan salah langkah untuk diri kita bahkan untuk di sekitar kita akibat keegoisan diri kita. Tak salah ketika moral kembali hilang karena modernitas.
Hiduplah dengan saling merangkul saling menghargai saling menganggap satu sama lain dan mari kita jadikan modernisasi ini sebuah refleksi untuk diri kita untuk tidak saling menyakiti, diskriminasi, rasis dan sifat buruk yang menganggu keberlangsungan hidup ini. Krisis moral setidaknya bisa kita minimalisir.

Thursday 16 May 2019

Ajari Anak Kita Berpuasa Dari Usia Dini.

Puasa atau dalam bahasa arab disebut shiyam yang berarti menahan diri. Begitu juga dengan saudara-saudara kita yang beda agama  bahkan penganut aliran kepercayaan sekalipun melaksanakan puasa.

Demikian pula umat bangsa-bangsa sebelumnya seperti bangsa Mesir kuno yang menyembah berhala, bangsa Yunani dan bangsa Romawi juga melaksanakan puasa.

Puasa Ramadan buat orang Islam adalah perintah Allah SWT dinyatakan dalam Surat Al Baqarah ayat 183, dilakukan pada bulan ramadan.

Puasa Ramadan memiliki makna ketaatan mahluk pada Penciptanya karena dengan berbagai persyaratan yang ditentukan dengan ikhlas kita tetap melaksanakannya dan sekaligus menjadi media untuk meningkatkan kualitas diri.

Puasa juga dapat merehabilitasi kesehatan jiwa,  karena tindakan dan ucapan kita bukan sebuah pemberian dari orang lain, melainkan kita ciptakan, kita bangun dan kita pelihara sendiri untuk memberikan sugesti positif agar kita selalu berfikir positif dan optimistis dalam hidup ini.

Menciptakan kondisi kontras atas suatu keadaan negatif dengan dasar sugesti positif hakikatnya adalah suatu proses pelatihan dan pendidikan untuk mencapai suatu keberhasilan dengan prinsip keseimbangan.

Ramadan bagaikan  “madrasah rohaniah” dalam menciptakan kondisi seperti itu. Satu perduabelas bulan dalam setahun umat muslim yang beriman melakukan “pendadaran” melalui “madrasah rohaniah” di bulan Ramadhan.

Keberhasilan ini akan tercermin dalam sebelas bulan berikutnya. Indikatornya adalah kita akan jauh lebih sehat, baik secara rohaniah, kejiwaan maupun tubuh kita, termasuk dalam perilaku komunikasi kita dengan orang lain. Selain tubuh dan jiwa kita lebih sehat, kita menjadi orang yang berhasil membiasakan mengucapkan kata-kata santun kepada orang yang menentang kita, mengungkapkan kelembutan hati kepada mereka yang menganiaya kita, memberikan harta kita kepada orang yang mengharamkan hartanya untuk kita, dan menebarkan kasih sayang kita kepada orang yang memutuskan silaturahim adalah hasil kelulusan kita menempuh pendadaran jiwa dan raga di madrasah rohaniah ramadhan ini. Dan tentu saja kita akan otomatis naik derajat di hadapan Allah SWT. In syaa Allah menjadi insan yang bertakwa.

Keluarga wajib menjadi pintu gerbang awal anak mendapat pelajaran berharga tentang kehidupan, termasuk mengenalkan serta mengajarkan anak puasa. Melakukan stimulasi anak sejak dini penting dilakukan oleh orangtua, agar menjadi bekal anak tumbuh dengan karakter positif dalam hal agama.

Lantas, bagaimana cara yang tepat agar menjadi hal yang biasa untuk anak berpuasa?

Kita harus ingat, bahwa melatih anak puasa Ramadan tidak sama dengan mewajibkan mereka berpuasa karena belum baligh (belum dewasa). Dan melihat situasi dan kondisi si anak, orangtua hanya memberi motivasi berpuasa dengan sabar.
Namanya juga latihan, tentunya semua hal terkait pengenalan harus dilakukan secara bertahap.

Puasa bukan berarti tidak boleh makan selama seharian penuh tetapi menunda waktu makan siang mereka saja.

Pada tahap awal latihan anak puasa ramadan, balita biasanya sarapan sekitar pukul 07.00,  anda dapat memberitahu si kecil untuk menunda sarapan mereka jam 09.00 atau jam 10.00.

Dan tentunya pada saat anda sekeluarga bangun untuk makan sahur, bunda bisa melatih balita untuk bangun dan ikut makan sahur bersama.

Setelah acara sarapan yang tertunda, ajak balita anda untuk melanjutkan puasanya dengan memperbolehkannya makan lagi pada pukul 15.00, kemudian dilanjutkan lagi hingga maghrib sampai melakukan buka puasa bersama.

Jika balita masih belum mampu bertahan, berikan mereka sedikit kelonggaran. Dalam satu bulan, balita Anda mungkin akan melakukan peningkatan ketahanan berapa jam mereka bisa menahan lapar. Bahkan bisa jadi di akhir ramadan mereka mampu tidak sarapan hingga jam 12 siang.

Ada istilah puasa untuk anak ini dengan "puasa setengah hari". Dan hal ini untuk memotivasi anak agar mampu melakukan yang terbaik sesuai kemampuannya. Kadang orang tua memberikan motivasi dengan cara lain yang sesuai kondisi anak untuk tahan ber puasa dengan menyenangkan.

Kalau bagi anak-anak yang sudah usia sekolah, mereka sudah relatif lebih kuat, dan kita perhatikan jam biologisnya juga. Biasanya sampai pukul 12.00, mereka masih bertahan namun lewat tengah hari mereka biasanya sudah terlihat lemas.

Jika memang mereka sudah tidak kuat, biarkan mereka berbuka. Tetapi jika mereka masih terlihat segar, ajak mereka menghabiskan waktu hingga ashar dan lebih bagus lagi jika bertahan hingga adzan Maghrib tiba.  :)

Istilah menghabiskan waktu ini sudah dikenal lama dengan "ngabuburit’.
Ajak si kecil berjalan ke pasar kuliner dekat rumah agar anak bersemangat dan sejenak melupakan rasa laparnya.

Di awal latihan anak puasa Ramadan merupakan masa penyesuaian tubuh terhadap rasa lapar.
Anak-anak mungkin akan terlihat lemas dan mengantuk. Biarkan mereka menghabiskan waktu tidur siang namun jangan sampai berlebihan. Tawarkan anak aktivitas yang menyenangkan agar mereka tidak kebablasan dan enggan melakukan segala sesuatunya.

Kita beri pemahaman puasa bukan untuk bermalas-malasan. ajarkan mereka untuk belajar mengaji. Biasanya anak-anak kecil akan sudah terlihat ramai-ramai ke mesjid atau mushola untuk mengaji bersama. Doronglah anak untuk menghabiskan waktu dengan kegiatan positif.

Setelah sahur dan menjalankan shalat Subuh sebaiknya batasi kegiatan anak, jangan biarkan mereka jalan-jalan pagi dalam jarak jauh atau melakukan olahraga yang menguras tenaga untuk mencegah mereka kehabisan energi. Biarkan mereka bermain 1 jam sebelum maghrib untuk ngabuburit. Bagi anak – anak yang sudah menginjak remaja maka hukum puasa adalah wajib.

Akhirnya, orang tua sudah mengenal kan anak manfaat puasa untuk :

1. Mendekatkan anak pada agama.
Anak diajarkan berpuasa agar melatih merekam menyadari keberadaan Sang pencipta pada diri mereka. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

2. Mengajar kan kedisiplinan.
Dengan berpuasa anak akan diajarkan kedisiplinan soal waktu. Bangun pagi ini akan menjadi kebiasaan bagi anak di pagi hari. Kedisiplinan sangat penting diajarkan mulai  sedini mungkin karena akan melatih anak  disiplin dalam segala hal yang dikerjakannya saat sudah besar nanti.

3. Mengajar kan rasa empati.
Menjalankan puasa mengajarkan anak berempati menghargai setiap hal yang di dapatnya dalam skala kecil mulai dari makanan dan minuman. serta menjadi peduli dengan lingkungan sekitar nya.

4. Menjadikan tubuh yang sehat.
Puasa membantu pola makan anak menjadi teratur. Waktu makan dengan puasa sudah ditentukan yakni pada saat sahur dan berbuka puasa.

Anak jadi sehat karena jarang jajan diluar tapi lebih sering  berbuka puasa dirumah dengan kedua orang tua. Berbuka puasa bersama juga membuat kedekatan antara orang tua dan anak semakin baik.

Komunikasi yang terjalin saat berbuka bersama menjadikan orang tua lebih peka akan kemauan sang anak.

5. Mengajar kan kejujuran.
Dengan berpuasa sikap jujur sudah ditanamkan pada anak. Anak berpuasa melatih mereka untuk jujur pada orang tua, teman-teman dan juga diri mereka sendiri. Jujur pada diri sendiri didapat dengan mereka menyadari harus menahan rasa lapar, rasa haus dan sikap mereka. Ini karena anak sadar bahwa mereka sedang berpuasa. Puasa mengajarkan untuk menahan segala sesuatu yang dapat membatalkan pahala puasa. Anak akan menyadari itu sehingga membuat mereka cenderung menjauhi segala hal yang dapat membatalkan pahala puasa mereka. Walaupun warung makan atau yang jual minuman terbuka di depan mata mereka, dan jelas-jelas ada pula orang-orang yang sedang melakukan makan minum, maka mereka bisa bersabar untuk menahan keinginan berbuka puasa. Karena kejujuran yang dilandasi keimanan pada Allah telah memberikan kekuatan hati mereka.

Semoga bermanfaat.

By: UY

Saturday 26 January 2019

Hidup Susah, Kok nanya Google...

"Mengapa hidup saya susah dan pas-pasan?”
Sapei nulis di Google searching....

Lalu temennya si Sapei nyeletuk;

Lha...kalau hidupnya susah, ngapain harus nanya ke Google yaa?
Maing coba nimbrung menjawab omongan si Sapei:
Bro...nasib seseorang kadang bisa ditebak dari soal yang amat sederhana: Apakah ia bekerja di Bank Indonesia, Pertamina atau Astra Internationl atau di PT. Masih Malu Malu atau PT. Pengen Order.

Kalo gitu kenapa tidak bisa diterima bekerja di perusaahaan bonafid dengan gaji manajer yang tembus Rp 30 juta per bulan (seperti di Unilever, Bank Danamon, atau Pertamina)? Gerutu Sapei sambil ngisep bako gulung daun jagung dalem dalem....

Kata Maing, yaaa jawabannya balik lagi ke: Kompetensi. Jangan bilang nasib ya mas broo.
Nasibmu redup karena ya memang kompetensi-mu alakadarnya...bukan salah presiden muu, apalagi orang lain!

Kalo kamu usaha sendiri atau wiraswasta, hidup pas-pasan, bahkan dikejar-kejar debt collector, ya karena bisnismu gagal tho lee nyungsep ke comberan. So siapa bilang jadi entrepreneur itu enak? Enak dari Hongkong?

Lalu kenapa bisnisnya gagal? Pertama-tama karena memang produk atau layanan yang dijual ente abal-abal. Gak punya konsep yang jelas. Atau bahasa kerennya, tidak punya uniqe selling propositions.

Ini problem utama bagi yang mau bikin bisnis sendiri. Produk atau layanan yang mau dijual tidak disiapkan dengan matang, dengan perencanaan konseptual yang jelas.

Disinilah sejatinya ujian paling nyata bagi kemampuan kreatifitas dan kompetensi calon great entrepreneurs yang baik..timpal si Maing nyindir Sapei yang lagi plangak plongok...

Bisnis atau usaha ya harus punya planning bisnis, gak cukup cuman semangat doang bro, apalagi janji capres buat ngejagain bisnis mas bro Sapei bisa maju dan kaya mendadak..hehehe...

Semua hal terpulang dari kemampuan mas bro meningkatkan kesejahteraan nya sendiri..negara cuma ngatur biar warga-nya nyaman berusaha di negara ini... :) :)


By:admin

Tuesday 18 December 2018

Saya benar kamu salah. Setelah itu apa?

Di negeri yang berpenduduk banyak ini ternyata yang suka banyak bicara itu gak banyak banyak amat deh, karena emang bicara itu gak perlu modal dari pada sedikit aksi untuk karya nyata alias NATO ( No Action Talk Only ) kata iklan sebuah rokok di jaman lalu. 
Emang kita lebih tergoda untuk berdebat tentang siapa yang salah dan siapa yang benar daripada untuk berhenti  mendebatkannya.
Dalam hal ini, biasanya yang terjadi adalah bersitegang dengan keyakinan masing-masing karena merasa benar. Tidak ada yang mau mengalah dan masalahnya pun tidak jarang cuma omong kosong tanpa terselesaikan ( mubazir waktu ). 

Karena dalam hal ini yang seringkali berbicara itu adalah ego masing-masing yang merasa paling benar. Bila merasa sudah benar, siapa yang bersedia untuk mengalah? Kadang yang sudah salah saja tidak bersedia untuk mengalah! Ooooohh alaahh kaum keras hati.
Coba perhatikan banyak komunitas dan berapa banyak masalah yang terlalu mudah diperdebatkan mereka setiap waktu. Didiskusikan pula di depan publik. Disorot media. Dipakein mic malah hihihi. 
Kelihatan betapa hebatnya mereka itu, pandai bicara banget. Seakan, semuanya beres dengan yang dibicarakan, diomongin. Di negeri ini juga sobat, kita jangan-jangan sudah terperangkap pada kebiasaan berdebat tanpa batas penuh khayalan. 

Kadang hal tersebut sudah jelas salah masih didiskusikan. Kita suka capek nontonin orang-orang yang hanya pandai bicara. Lalu, ikut latah berteriak ini benar dan itu salah. 
Saya benar kamu salah. Setelah itu apa? Kita biarkan berlalu, tanpa berbuat apapun.
Jadi begini bro and sist, Pandai bicara itu bagus, jika diikuti dengan perbuatan. Apa yang diomong harus sama dengan yang diperbuat. Jangan jadi orang yang pandai bicara, tapi sedikit mendengar apalagi gak pernah berbuat. Bicara itu cuma menunjukkan kesalahan orang lain, tapi gak bisa menyadari kesalahan diri sendiri. Salah dan benar, akhirnya cuma retorika. Ilmu dari mana yang kayak gitu?
Beda pendapat itu gak dilarang oleh siapapun, karena tujuannya menyatukan bukan untuk menciderai...hehhe lagi lagi pandai bicara doang.

Aku salut kalian pandai bicara. Mahir dalam menangkis pertanyaan. Memang itu anugerah yang patut disyukuri. Tapi bukan jaminan adanya kebaikan, kebenaran, bahkan kejujuran. Seperti kata hadits, "Yang paling aku takuti atas kamu sesudah aku tiada adalah orang munafik yang pandai bersilat lidah."

Mari kita renungkan...kita ini majunya sampe mana? Muter balik terus, masa lalu yang dah kelar urusannya masih aja di umbar...itu namanya “gak kreatif berpikir” alias kurang baca sejarah..coba dong persempit naluri saling mencari cari salah dan benar dipikiranmu tapi cari peluang bersinergi untuk menuju sejahtera bersama.

Masa sekarang hidup aja udah penuh masalah, apalagi masa yang akan datang... sadar gak? Mari bina anak keturunan kita dan perbanyak silaturahmi agar mudah mengatasi masalah yang akan datang itu lebih baik.

Islam memberi kata kuncinya kepada manusia.
Al-Qur’an memerintahkan kepada manusia untuk selalu menjaga hubungan dengan Allah (hablum minallah) dan menjaga hubungan yang harmonis dengan manusia (hablum minannas).
Petunjuk itu dimaksudkan agar manusia terhindar dari kegersangan dan kehinaan dalam hidup sebagai akibat dari tidak memelihara hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia yang dampak akhirnya juga merugikan manusia itu sendiri baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi.

Firman Allah yang artinya: “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka menjaga hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan,..” (QS. Ali Imran 3: 112).
Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi inspirasi  “Bersatu Kita Teguh”.

by,one1218

Saturday 1 September 2018

Berjuang Sepenuh Hati Demi Martabat Negara Tercinta.

Asian games yang diadakan tiap 4 tahun ini sedang berlangsung di Indonesia selaku tuan rumah, tepatnya Palembang dan Jakarta dari tanggal 18 Agustus s/d 02 September 2018.

Mulanya masyarakat terlihat tidak begitu antusias mendukung event olahraga ASIA ini.. entah kenapa ya, padahal ini adalah event olahraga antar negara Asia. Yang mereka bicarakan hanya soal kali item, jaring oksigen, trotoar, dan ujung ujungnya berbau politik praktis yang membuat sempitnya rongga logika berpikir.

Begitu event Asian Games dibuka yang disiarkan melalui media massa dan tentu saja  menjadi trending topik, barulah masyarakat berani menyibakkan selimut logikanya melihat keriuhan bangsa Asia yang akan berkompetisi mengangkat martabat bangsanya.

Kita semua tahu kalo bangsa Indonesia saat ini dikondisikan oleh kaum politisinya untuk berpikir soal kekuasaan kelompok semata, bukan soal berjuang untuk mengangkat martabat dan harga diri bangsa di mata dunia.
Dan sangat disayangkan ada saja segelintir masyarakat, mungkin saja kelompok masyarakat yang mencari cari kesalahan dan kelemahan penyelenggaraan sebagai upaya kepentingan politik semata.

Jujur saja, saya tidak begitu suka nonton acara olahraga. Menonton event olahraga internasional seperti Asian Games, Sea Games atau Olympiade jarang sekali, tapi sekarang malah antusias juga nonton meskipun hanya dari televisi, ini juga setelah nonton acara opening ceremony yang begitu menakjubkan, hal ini yang membuat saya suprise kalau pemerintahan presiden Jokowi bisa menyelenggarakannya untuk menaikkan harkat dan martabat serta kebanggaan bangsa Indonesia dimata dunia khususnya Asia..dan saya  apresiasi untuk event besar ini.

Utut Adianto, Wakil Ketua DPR - RI yang juga mantan atlet catur bergelar grandmaster mengatakan bahwa kepedulian dan kesiapan Indonesia dalam event Asia menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap dunia olahraga. Dan inilah momentum yang membanggakan kita sebagai bangsa yang besar.
Dengan infrastruktur yang disiapkan, kita sejajar dengan bangsa-bangsa maju yang lain.

Kata founding father kita bahwa: Olahraga itu alat "perjuangan bangsa Indonesia untuk memperkokoh persatuan nasional dan dapat memupuk rasa kebersamaan", juga bisa mendapatkan nilai tambah kegiatan ekonomi yang saat ini lesu.

Sesuai dengan tema Asian Games 2018 'energi of asia', bahwa Indonesia dan bangsanya menjadi energi dengan potensi dan kekuatan untuk menggerakkan asia dan bangsa-bangsa didalamnya, dengan diiringi latar unjuk kompetensi para atlit peserta Asian Games.
Secara tidak langsung juga negara bisa melakukan promosi tentang Indonesia dan sekaligus mengukur daya kompetisi atlet dalam meraih prestasinya. Kita semua tahu bidang olahraga selama ini kurang perhatian dalam pembinaan. Setiap event olahraga yang diikuti, sebagian besar tidak menunjukkan prestasi yang membanggakan.

Opening ceremony di gelora bung Karno tanggal 18 Agustus 2018 saya melihat dan dapat merasakan gairah dan semangat atlet peserta Asian Games 2018 ini sangat besar.
Seperti kontingen Korea Utara dan Korea Selatan, mereka sangat bersemangat setelah pemerintah masing-masing memutuskan kontingen mereka di bawah satu bendera.
Alhamdulillah berkat kerja bersama pemerintah dan pembinaan yang all out di seluruh cabang olahraga yang dipersiapkan menjelang Asian Games memberikan prestasi yang membanggakan dengan perolehan medali diurutan ke 4 (empat).
Dan ternyata dalam cabang olahraga (cabor) pencak silat kita bisa melihat dengan nyata tujuan dari olahraga itu untuk memperkokoh persatuan nasional dan dapat memupuk rasa kebersamaan itu terlihat kekompakan tokoh bangsa yang akan bersaing di pemilihan presiden 2019  mendatang bisa berbincang akrab bersama dalam suasana rileks.

Kita berharap selanjutnya dalam berbagai event Internasional dapat diselenggarakan di Indonesia apalagi pemerintahan sekarang ini sudah membangun sarana dan prasarana modern di seluruh wilayah Indonesia agar bisa meningkatkan nilai tambah ekonomi di bidang non migas dan bidang industri kreatif serta ekonomi kemandirian umat.

Dengan terselenggaranya event Asian Games 2018 kita bangsa Indonesia menjadi percaya diri untuk menjadi energi of Asia, bahwa INDONESIA BISA  !!!!

Semoga

NB: Artikel ini sudah tayang di #IndoVoices 01092018

Sunday 19 August 2018

Logika Memilih Dengan Rasional.

Semangat betul rasanya untuk melanjutkan postingan-postingan Buzzer Pendukung PASLON.

Dimedia sosial terjadi aksi saling "serang" antara pendukung masing-masing capres/cawapres, saling meng-klaim paslon mereka yang paling hebat.."perang di medsos ini akan semakin panas bulan-bulan yang akan sampai pilpres/pileg April '19.

Banyak orang kecewa setiap setelah PILPRES karena harapannya tidak realistis (terlalu muluk-muluk), walaupun PASLON dukungannya yang terpilih.
Kenapa begitu?
Karena terlalu percaya dengan koar-koar/kampanye yang tidak realistis (muluk-muluk) juga.

Apa iya, seperti semangatnya PS, kemiskinan bisa dihilangkan dari bumi Indonesia? Begitu juga, apa iya negara bisa dibebaskan dari hutang?
Coba ambil napas dalam-dalam, berpikir sedikit dan gunakan rasionalitas (akal sehat). Kalau kita mau sungguh-sungguh berpikir tidak secara emosional, akan ketemu jawabannya bahwa semangat PS itu hanya bisa dicapai di didalam mimpi. Bukan di alam dunia nyata.
Negara Adidaya dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia (USA) saja sampai sekarang tetap berhutang dan hutangnya sangat besar, selain itu rakyat miskin di USA juga cukup banyak.

Walaupun ekonomi negara dan bangsa kita meningkat, kesejahteraan rakyat meningkat, itu bukan berarti semua rakyat akan bisa menikmati.
Yang miskin akan tetap miskin, yang lumayan atau cukup/sedang-sedang saja hidupnya tetap akan sedang-sedang saja, kecuali jika masing-masing golongan tersebut berusaha keras memperbaiki tingkat kesejateraannya.

Sudah biasa dalam kampanye, baik untuk menjadi KADES, Walikota/Bupati, Gubernur, Presiden dan untuk menjadi Anggota Legislatif, menjanjikan yang tidak masuk akal (muluk-muluk).
Buat mereka ditantang untuk menurunkan BULAN dari Langit ke Bumi pun akan dijawab "BISA".

Tinggal kita calon pemilih, rakyat yang akan mereka pimpin (Pemerintah) atau yang akan mereka wakili (Legislatif), apakah kita hanya akan menjadi Pemilih yang dimanfaatkan karena kita hanya menggunakan alam pikiran emosional dalam mempertimbangkan pilihan (pakai perasaan, semangat doang, pokoke, dan lain-lain yang sejenis) atau kita akan menjadi penentu dan tidak sekedar dimanfaatkan karena kita mau mempertimbangkan pilihan dengan rasionalitas (akal sehat).

Calon Pemilih yang bijak yang menggunakan rasionalitas akan menelisik track record (rekam jejak) calon, latar belakang calon (keluarganya, pergaulannya di masyarakat, pendidikannya, aktifitasnya di pemerintah, sosial atau swasta/bisnis).

Dan juga kita perlu menyadari bahwa sistim ketatanegaraan, termasuk sistim perpolitikan (PARPOL) masih belum sehat. PARPOL masih sangat kuat membelenggu walaupun sistim pemerintahan di Indonesia Presidensial. Presiden dalam memerintah seperti berjalan diantara ranjau dan harus berhitung betul terhadap respon PARPOL sebelum bertindak.
Sistim Pemerintahan di Indonesia walaupun Presidensial tapi masih rasa Parlemen.

Parlemen (DPR/DPD/DPRD) selalu siap menerkam jika kepentingan mereka terganggu. PARPOL mementingkan rakyat banyak itu omong kosong, jargon doang. Kepentingan PARPOL termasuk masing-masing anggota legislatif-lah yang sebenarnya mereka utamakan.
Tapi itu sistim yang berlaku sampai saat ini, sehingga mau tidak mau harus diikuti.

Oleh karenanya, jika berharap Presiden terpilih tidak dipengaruhi dan tidak dikuasai oleh kepentingan PARPOL, itu tidak akan bisa kita dapatkan selama sistimnya masih seperti saat ini. Karena sistim pemerintahan dan PARPOL diatur di dalam UU, sementara pembuat UU juga anggota legislatif, perbaikan sistim hanya bisa jika ada niat yang kuat baik dari pemerintah maupun dari legislatif. Satu pihak menolak, tidak akan bisa jalan.

Makanya, jika berharap ideal, presiden tidak dipengaruhi dan tidak dikuasai oleh PARPOL, tidak akan didapat sebelum sistim diperbaiki...😁

Mari memilih dengan akal sehat, cerna isi kampanye masing-masing paslon, simpan egonya dulu 😆, semoga Indonesia kedepannya tambah maju, sejahtera.