Thursday 16 May 2019

Ajari Anak Kita Berpuasa Dari Usia Dini.

Puasa atau dalam bahasa arab disebut shiyam yang berarti menahan diri. Begitu juga dengan saudara-saudara kita yang beda agama  bahkan penganut aliran kepercayaan sekalipun melaksanakan puasa.

Demikian pula umat bangsa-bangsa sebelumnya seperti bangsa Mesir kuno yang menyembah berhala, bangsa Yunani dan bangsa Romawi juga melaksanakan puasa.

Puasa Ramadan buat orang Islam adalah perintah Allah SWT dinyatakan dalam Surat Al Baqarah ayat 183, dilakukan pada bulan ramadan.

Puasa Ramadan memiliki makna ketaatan mahluk pada Penciptanya karena dengan berbagai persyaratan yang ditentukan dengan ikhlas kita tetap melaksanakannya dan sekaligus menjadi media untuk meningkatkan kualitas diri.

Puasa juga dapat merehabilitasi kesehatan jiwa,  karena tindakan dan ucapan kita bukan sebuah pemberian dari orang lain, melainkan kita ciptakan, kita bangun dan kita pelihara sendiri untuk memberikan sugesti positif agar kita selalu berfikir positif dan optimistis dalam hidup ini.

Menciptakan kondisi kontras atas suatu keadaan negatif dengan dasar sugesti positif hakikatnya adalah suatu proses pelatihan dan pendidikan untuk mencapai suatu keberhasilan dengan prinsip keseimbangan.

Ramadan bagaikan  “madrasah rohaniah” dalam menciptakan kondisi seperti itu. Satu perduabelas bulan dalam setahun umat muslim yang beriman melakukan “pendadaran” melalui “madrasah rohaniah” di bulan Ramadhan.

Keberhasilan ini akan tercermin dalam sebelas bulan berikutnya. Indikatornya adalah kita akan jauh lebih sehat, baik secara rohaniah, kejiwaan maupun tubuh kita, termasuk dalam perilaku komunikasi kita dengan orang lain. Selain tubuh dan jiwa kita lebih sehat, kita menjadi orang yang berhasil membiasakan mengucapkan kata-kata santun kepada orang yang menentang kita, mengungkapkan kelembutan hati kepada mereka yang menganiaya kita, memberikan harta kita kepada orang yang mengharamkan hartanya untuk kita, dan menebarkan kasih sayang kita kepada orang yang memutuskan silaturahim adalah hasil kelulusan kita menempuh pendadaran jiwa dan raga di madrasah rohaniah ramadhan ini. Dan tentu saja kita akan otomatis naik derajat di hadapan Allah SWT. In syaa Allah menjadi insan yang bertakwa.

Keluarga wajib menjadi pintu gerbang awal anak mendapat pelajaran berharga tentang kehidupan, termasuk mengenalkan serta mengajarkan anak puasa. Melakukan stimulasi anak sejak dini penting dilakukan oleh orangtua, agar menjadi bekal anak tumbuh dengan karakter positif dalam hal agama.

Lantas, bagaimana cara yang tepat agar menjadi hal yang biasa untuk anak berpuasa?

Kita harus ingat, bahwa melatih anak puasa Ramadan tidak sama dengan mewajibkan mereka berpuasa karena belum baligh (belum dewasa). Dan melihat situasi dan kondisi si anak, orangtua hanya memberi motivasi berpuasa dengan sabar.
Namanya juga latihan, tentunya semua hal terkait pengenalan harus dilakukan secara bertahap.

Puasa bukan berarti tidak boleh makan selama seharian penuh tetapi menunda waktu makan siang mereka saja.

Pada tahap awal latihan anak puasa ramadan, balita biasanya sarapan sekitar pukul 07.00,  anda dapat memberitahu si kecil untuk menunda sarapan mereka jam 09.00 atau jam 10.00.

Dan tentunya pada saat anda sekeluarga bangun untuk makan sahur, bunda bisa melatih balita untuk bangun dan ikut makan sahur bersama.

Setelah acara sarapan yang tertunda, ajak balita anda untuk melanjutkan puasanya dengan memperbolehkannya makan lagi pada pukul 15.00, kemudian dilanjutkan lagi hingga maghrib sampai melakukan buka puasa bersama.

Jika balita masih belum mampu bertahan, berikan mereka sedikit kelonggaran. Dalam satu bulan, balita Anda mungkin akan melakukan peningkatan ketahanan berapa jam mereka bisa menahan lapar. Bahkan bisa jadi di akhir ramadan mereka mampu tidak sarapan hingga jam 12 siang.

Ada istilah puasa untuk anak ini dengan "puasa setengah hari". Dan hal ini untuk memotivasi anak agar mampu melakukan yang terbaik sesuai kemampuannya. Kadang orang tua memberikan motivasi dengan cara lain yang sesuai kondisi anak untuk tahan ber puasa dengan menyenangkan.

Kalau bagi anak-anak yang sudah usia sekolah, mereka sudah relatif lebih kuat, dan kita perhatikan jam biologisnya juga. Biasanya sampai pukul 12.00, mereka masih bertahan namun lewat tengah hari mereka biasanya sudah terlihat lemas.

Jika memang mereka sudah tidak kuat, biarkan mereka berbuka. Tetapi jika mereka masih terlihat segar, ajak mereka menghabiskan waktu hingga ashar dan lebih bagus lagi jika bertahan hingga adzan Maghrib tiba.  :)

Istilah menghabiskan waktu ini sudah dikenal lama dengan "ngabuburit’.
Ajak si kecil berjalan ke pasar kuliner dekat rumah agar anak bersemangat dan sejenak melupakan rasa laparnya.

Di awal latihan anak puasa Ramadan merupakan masa penyesuaian tubuh terhadap rasa lapar.
Anak-anak mungkin akan terlihat lemas dan mengantuk. Biarkan mereka menghabiskan waktu tidur siang namun jangan sampai berlebihan. Tawarkan anak aktivitas yang menyenangkan agar mereka tidak kebablasan dan enggan melakukan segala sesuatunya.

Kita beri pemahaman puasa bukan untuk bermalas-malasan. ajarkan mereka untuk belajar mengaji. Biasanya anak-anak kecil akan sudah terlihat ramai-ramai ke mesjid atau mushola untuk mengaji bersama. Doronglah anak untuk menghabiskan waktu dengan kegiatan positif.

Setelah sahur dan menjalankan shalat Subuh sebaiknya batasi kegiatan anak, jangan biarkan mereka jalan-jalan pagi dalam jarak jauh atau melakukan olahraga yang menguras tenaga untuk mencegah mereka kehabisan energi. Biarkan mereka bermain 1 jam sebelum maghrib untuk ngabuburit. Bagi anak – anak yang sudah menginjak remaja maka hukum puasa adalah wajib.

Akhirnya, orang tua sudah mengenal kan anak manfaat puasa untuk :

1. Mendekatkan anak pada agama.
Anak diajarkan berpuasa agar melatih merekam menyadari keberadaan Sang pencipta pada diri mereka. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

2. Mengajar kan kedisiplinan.
Dengan berpuasa anak akan diajarkan kedisiplinan soal waktu. Bangun pagi ini akan menjadi kebiasaan bagi anak di pagi hari. Kedisiplinan sangat penting diajarkan mulai  sedini mungkin karena akan melatih anak  disiplin dalam segala hal yang dikerjakannya saat sudah besar nanti.

3. Mengajar kan rasa empati.
Menjalankan puasa mengajarkan anak berempati menghargai setiap hal yang di dapatnya dalam skala kecil mulai dari makanan dan minuman. serta menjadi peduli dengan lingkungan sekitar nya.

4. Menjadikan tubuh yang sehat.
Puasa membantu pola makan anak menjadi teratur. Waktu makan dengan puasa sudah ditentukan yakni pada saat sahur dan berbuka puasa.

Anak jadi sehat karena jarang jajan diluar tapi lebih sering  berbuka puasa dirumah dengan kedua orang tua. Berbuka puasa bersama juga membuat kedekatan antara orang tua dan anak semakin baik.

Komunikasi yang terjalin saat berbuka bersama menjadikan orang tua lebih peka akan kemauan sang anak.

5. Mengajar kan kejujuran.
Dengan berpuasa sikap jujur sudah ditanamkan pada anak. Anak berpuasa melatih mereka untuk jujur pada orang tua, teman-teman dan juga diri mereka sendiri. Jujur pada diri sendiri didapat dengan mereka menyadari harus menahan rasa lapar, rasa haus dan sikap mereka. Ini karena anak sadar bahwa mereka sedang berpuasa. Puasa mengajarkan untuk menahan segala sesuatu yang dapat membatalkan pahala puasa. Anak akan menyadari itu sehingga membuat mereka cenderung menjauhi segala hal yang dapat membatalkan pahala puasa mereka. Walaupun warung makan atau yang jual minuman terbuka di depan mata mereka, dan jelas-jelas ada pula orang-orang yang sedang melakukan makan minum, maka mereka bisa bersabar untuk menahan keinginan berbuka puasa. Karena kejujuran yang dilandasi keimanan pada Allah telah memberikan kekuatan hati mereka.

Semoga bermanfaat.

By: UY

0 komentar:

Post a Comment