Ibnu Qayyim berpendapat bahwa jujur adalah sifat yang membuat
seseorang menjadi terhormat. Dari sana akan muncul seluruh derajat para pencari
kebenaran dan jalan yang paling lurus. Orang yang tidak menitinya akan celaka.
Kejujuran membedakan antara orang munafik dan orang mukmin serta penduduk surga
dan penduduk neraka. Kejujuran adalah pedang Allah swt. di muka bumi. Pedang
tersebut tidak akan pernah diletakkan pada sesuatu, kecuali iamematahkannya dan
tidak akan berhadapan dengan yang batil kecuali ia akan melawan dan
menumbangkannya.
Barang siapa naik takhta dengan jujur, dia tidak akan diturunkan. Kejujuran
dapat membungkam musuh. Kejujuran adalah ruh segenap amal, pangkat segala
seusatu, faktor yang mendorong seseorang berani menghadapi rintangan, dan pintu
masuk bagi hamba yang in-dien sampai ke hadirat Allah swt. Kejujuran juga
merupakan fondasi tegaknya agama dan tiang penyangga tenda keyakinan.
Derajat kejujuran berada di urutan kedua setelah derajat para nabi sebagai
derajat paling tinggi. Di antara tempat-tempat tinggal mereka di surga, akan
mengalir mata air dan sungai-sungai ke tempat tinggal orang-orang yang jujur.
Kelak hati-hati mereka pun akan saling bertautan.
Allah swt. memerintahkan orang yang beriman untuk selalu bersama orang-orang
jujur dan Ia berjanji akan menempatkan mereka bersama para nabi, orang-orang
yang mati syahid, dan orang-orang yang saleh.
Allah swt. berfirman,
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan
bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar." (at-Taubah [9]:119)
Firman Allah dalam surah yang lain,
"Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka
mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah,
(yaitu) pada nabi, para pecinta kebenaran , orang-orang yang mati syahid
dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." (an-Nisa
[4]:69)
Para nabi, pecinta kebenaran, orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh
itulah sebaik-baik teman. Allah swt akan selalu mengurniai mereka nikmat, kasih
sayang-Nya, kebaikan yang sangat banyak, petunjuk dan arah-an dari-Nya. Bahkan
lebih dari itu mereka akan mendapat keistimewaan khusus, yaitu perlindungan
dari Allah swt. karena Allah akan selalau bersama orang-orang yang sabar.
Kedudukan meraka sangatdekat dengan-Nya karena derajat mereka berada di urutan
ke dua setelah derajat para nabi.
Allah swt. memberitahukan bahwa orang yang memeunikan keimanan kepada-Nya
berarti telah memberikan yang terbaik
untuk dirinya.
Allah berfirman,
"..Padahal jika mereka benar-benar (beriman) kepada Allah,
niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka." (Muhammad [47]:21)
Allah swt juga memberitahukan tentang orang-orang yang baik dan memuji mereka
karena telah memurnikan keimanan dan keislaman, bersedekah, dan selalu bersabar. Me-reka
itulah orang-orang yang jujur.
Allah swt. berfirman.
"..tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman
kepada Allah, hari akhirat, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan nabi-nabi serta
memberikan hartayang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang
miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan
untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat,
orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam
kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang
yang bertakwa." (al-Baqarah [2]:177)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa kejujuran sebagai dasar keimanan dan keislaman
harus dibuktikan dengan amalan lahir dan batin.
Allah swt. membagi manusia menjadi dua tipe, yaitu tipe manusia yang jujur dan
munafik (9).
Sebagaimana firman-Nya,
"Agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar
itu karena kebenarannya, dan mengazabkan orang munafik jika Dia kehendaki, atau
menerima tobat mereka...." (al-Ahzab [33]:24)
Kejujuran adalah fondasi keimanan, sedangkan kebohongan adalah
dasar kemunafikan. Apabila kebohongan berkumpul dengan keimanan, salah satunya
pasti tumbang.
Allah swt. juga memberitahu bahwa yang bisa menyelamatkan seorang hamba pada hari
Kiamat kelak adalah kejujuran.
Allah swt. firman-Nya,
"..Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari
kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha kepada mereka dan mereka
pun ridha kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung." (al-Ma'idah
[5]:119)
Dalam firman-Nya pada surah yang lain,
"Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang
yang membenarkannya, mereka itulah yang bertakwa." (az-Zumar [39]:33)
Pembawa kebenaran yang dimaksudkan adalah orang yang senantiasa
jujur, baik dalam perkataan, perbuatan, maupun dalam kondisinya. Allah swt.
telah memerintahkan rasulullah saw. agar memohon kepada-Nya untuk mengurniakan
tempat masuk dan keluar yang benar pada setiap perkara.
Allah swt. berfirman,
"Dan katakanlah (Muhammad), ya Tuhan-ku, masukkan aku ke
tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar
dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong-(Ku)." (al-Isra
[17]:80)
Allah swt. juga mengisahkan tentang kekasih-Nya, Ibrahim a.s.,
bahwaIbrahim telah memohon kepada-Nya agar dianugerahi lisan yang jujur sebagai
teladan bagi generasi yang akan datang setelahnya.
Hal itu, Allah kisahkan di
dalam firmany-Nya,
"Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang
(yang datang) kemudian." (asy-Syu 'ara [26]:84)
Di dalam ayat yang lain, Allah swt. memberikan kabar gembira bagi
hamba-hamba-Nya yang beriman bahwa mereka mendapatkan kedudukan yang tinggi dan
tempat yang dia senangi di sisi-Nya.
Allah swt. berfirman,
"..dan gembiralah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai
kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan..." (Yunus [10]:2)
Allah juga berfirman,
"Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada di taman-taman dan
sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan yang Mahakuasa." (al-Qamar[54]:54-55)
Kesimpulannya, ayat-ayat tersebut menjelaskan lima perkara kepada kita, yaitu.
(1) tempat keluar yang benar,
(2) tempat masuk yang benar,
(3) lisan yang gema jujur,
(4) kedudukan yang sangat tinggi, dan
(5) tempat yang menyenangkan.
Hakikat kejujuran pada lima perkara tersebut ada pada sebuah kebenaran yang
kukuh dan berhubungan langsung degan Allah swt.
Kejujuran adalah perantara antara hamba dengan Tuhannya.
Kejujuran harus meliputi perkataan dan perbuatan yang dilakukan
demi untuk Allah swt. serta balasan dari semua itu akan diterima ketika di
dunia dan di akhirat.
Semoga kejujuran menjadi pegangan hidup kita semua.
Reference ; by.
norhaya-jujur.blogspot.co.id-August 5, 2011
0 komentar:
Post a Comment