Hari ke-3, tanggal 02 Mei 2015.
koleksi pribadi |
Waktu sudah menunjukkan pukul 00:00
WIB dan hujan masih cukup deras, ketika ada petir sampai terasa sambarannya ke
tubuhku. Kurasa cuaca yang tidak bagus buat mendaki, aku putuskan untuk istirahat
dulu sambil menunggu cuaca agak membaik mengingat jangan sampai ada kejadian
yang tidak diinginkan. Kami lalu memasang flysheet untuk istirahat, aku dan
Dio sesekali menepiskan air yang menggenang di flysheet agar tidak rubuh. Disaat
kami istirahat ada juga sekelompok
pendaki yang melewati pos ini untuk melanjutkan perjalanan ke Puncak Gunung
Ciremai walau hujan masih deras, mereka katakan kondisi ini disebut Badai
Gunung Ciremai.
Sambil menepiskan air yang ada di flysheet,
aku duduk ngobrol bersama Dio dan Instruktur Iko. Tiba-tiba ada sekelompok pendaki
datang dan mereka langsung pasang tenda di tengah jalur pendakian karena hujan
sangat lebat dan ada salah seorang dari rombongan itu menitipkan anggotanya
karena sangat kedinginan. Instruktur Tasya segera menyiapkan teh hangat untuk
pendaki yang kedinginan itu. Setelah Instruktur Tasya menyiapkan teh hangat, aku
membantunya memberikan teh hangat ke pendaki yang kedinginan tadi. Setelah kelompok
pendaki itu selesai mendirikan tenda, pendaki yang kedinginan tadi mengucapkan
terima kasih dan bergabung masuk ke tenda mereka. Aku kembali tidur karena
lelah.
koleksi pribadi |
Aku terbangun pada pukul 04:00 WIB pagi. Aku lihat Taufiq, Kak Gita, Instruktur Ayu, Instruktur Novi dan Instruktur Anisa sudah bangun lebih duluan, mereka sedang menyiapkan sarapan. Hujan mulai reda pada pukul 05:00 WIB dan aku membangunkan para Instruktur dan para tamu undangan yang masih tidur, aku beritahu untuk segera bersiap-siap melanjutkan pendakian ke Puncak Gunung Ciremai. Sayangnya Instruktur Akhmad tidak bisa melanjutkan pendakian karena ada praktek kuliah lapangan.
Tepat pada pukul 06:42 WIB, aku dan
rombongan melanjutkan pendakian menuju Puncak Ciremai. Cuaca cukup cerah pagi
itu dan aku bisa menikmati panorama Kota Majalengka di pagi hari, aku sempatkan
untuk mengabadikan panorama kota itu, tidak lupa aku sertakan seluruh rombongan
termasuk Instruktur dan tamu undangan. Hampir
sejam kami berjalan lalu kami memutuskan untuk break alias istirahat pada pukul
07:41 WIB, aku dan rombongan kembali melanjutkan pendakian pada pukul 07:52 WIB.
koleksi pribadi |
Tak kuduga kalau tempat kami beristirahat
malam tadinya sangat dekat dengan Pos Sanghyang Rangkah. Kami tiba di Pos Sanghyang Rangkah pada pukul
07:55 WIB. Pos Sanghyang Rangkah terletak diketinggian 2.300 mdpl dan jarak
dari Pos Sanghyang Rangkah ke Puncak Gunung Ciremai adalah 3 kilometer. Pos
Sanghyang Rangkah cukup untuk menampung 7 – 8 tenda berukuran 7 – 8 orang.
Lalu kamipun melanjutkan pendakian
ke Puncak Gunung Ciremai pada pukul 07:58 WIB, setelah istirahat kesekian
kalinya. Dari Pos Sanghyang Rangkah jalur pendakian sudah keluar dari hutan yang
banyak tonjolan batu, pepohonan dan semak belukar. Cuaca yang cukup cerah ditambah
semangat dan tekad yang kuat walau
susahnya medan yang kami tempuh. Perjalanan dari Pos Sanghyang Rangkah sampai
ke Pos Goa Walet mulai berbeda suasananya dikarenakan vegetasi (kumpulan
tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup
bersama-sama pada suatu tempat, red) tumbuhan ini sudah didominasi oleh batu batu
walau disekitar jalur masih ada pohon dan semak belukar dan bunga Edelweiss. Jalurnya
mulai lebih menanjak tajam dan disisi kiri jalur terdapat tebing-tebing terjal
dan semakin keatas jalur semakin sempit ddan kami terpaksa melewati
lorong-lorong batu gunung yang terjal dan sempit.
Karena faktor alam aku dan
peserta lainnya mulai terpisah-pisah. Setelah keluar dari lorong-lorong batu ditemukan
Simpang Apuy – Palutungan, atau pertemuan jalur Apuy dan jalur Palutungan.
jalur Apuy & Palutungan koleksi pribadi |
Aku beristirahat sebentar bersama
Dio, Instruktur Trin serta Instruktur Iko. Setelah istirahat kami lanjutkan lagi
untuk mendaki. Di tengah perjalanan ketemu Instruktur Izmi, Instruktur Fira dan
Instruktur Puspa. Lalu kamipun kembali untuk beristirahat dan menunggu rombongan
peserta dan tamu undangan yang masih mendaki. Hampir satu jam kami istirahat menunggu
tepat pada pukul 08:45 WIB, aku melihat Instruktur Trin dan Bang Iwan menyusul. Aku berteriak
“TIGMA”, aku berharap ada yang membalas
teriakan dengan kata “PALA”. Lalu ada yang membalas, aku bertanya sama Dio,
Instruktur Izmi, Instruktur Fira serta Instruktur Puspa “suara siapa ya?"...mereka katakan kalau yang membalas adalah Instruktur Ferdi tapi ternyata Inggih yang datang dan mengaku kalau
dia yang membalas teriakan aku. Tak lama kemudian datanglah Instruktur Ulmi,
Instruktur Anisa, Kak Gita, Kak Maya, Ilham dan Satria. Setelah semua sudah
kumpul dan lengkap jumlah peserta yang hadir, kami langsung melanjutkan
perjalanan.
Pada pukul 09:20 WId, kami sampai di
Simpang Apuy – Palutungan. Simpang Apuy – Palutungan terletak diketinggian 2.675
mdpl dan jarak dari Simpang Apuy – Palutungan menuju Puncak Gunung Ciremai berjarak
lebih kurang 0,5 kilometer. Dan sambil menunggu rombongan yang masih di jalan, aku sempatkan untuk mengabadikan pemandangan di Simpang Apuy – Palutungan.
Instruktur Puspa, Instruktur Fira,
Kak Maya dan Instruktur Izmi memutuskan untuk melanjutkan pendakian begitu juga
dengan Instruktur Anisa, Kak Gita, Instruktur Ulmi, Bang Iwan dan Instruktur
Trin. Tak lama kemudian menyusul Satria, Ilham dan Inggih melanjutkan pendakian.
Aku tidak ikut mereka karena menunggu Dio
membawa carrier berisikan P3K dan snack. Tak lama kemudian datanglah Instruktur
Iko dan Instruktur Ayu, Instruktur Iko dan Instruktur Ayu hanya beristirahat
sebentar lalu melanjutkan perjalanan,
Instruktur Ferdi, Intan, Suryani pun datang
begitu juga dengan Taufiq.
Tiba-tiba salah satu pendaki lainnya
melaporkan kalau salah satu teman kami ada
yang sakit yang ternyata adalah Instruktur Ariska. Aku langsung membuka carrier
untuk mengambil P3K dan Dio bersama Taufiq langsung bergegas menghampiri
Instruktur Ariska. Dio dan Taufiq kembali dan mengabarkan kalau Instruktur
Ariska tidak apa-apa hanya mengalami sesak nafas jadi diberikan oxycan. Setelah
semuanya dinyatakan aman, aku pun melanjutkan perjalanan menuju Puncak Gunung
Ciremai bersama Taufiq dan Dio. Dari sini jalur sudah mulai terbuka tidak
seperti lorong-lorong sempit yang tadi aku lewati, bedanya jalur ini lebih terjal dari sebelumnya.
Goa Walet koleksi pribadi |
Akhirnya kami tiba di Pos Goa Walet pada pukul 10:18 WIB.
Pos Goa Walet terletak diketinggian 2.950 mdpl dan jarak dari Pos Goa Walet
menuju Puncak Gunung Ciremai sekitar 0,3
kilometer. Kami turun ke bibir goa ambil jalur ke kiri dan turun menuju bibir goa,
di depan bibir goa ada tanah lapang yang cukup luas untuk menampung 14 – 16
tenda berukuran 7 – 8 orang dan untuk melanjutkan pendakian selanjutnya belok
ke kanan dan ada tanah lapang juga yang cukup untuk menampung 6 – 8 tenda
berukuran 7 – 8 orang.
koleksi pribadi |
Di pos ini aku
hanya mengabadikan beberapa foto saja dan langsung melanjutkan perjalanan
menuju Puncak Gunung Ciremai.
By: Rayhan AF
Aku terpisah dari Taufiq dan Dio. Dari Pos Goa
Walet menuju Puncak Gunung Ciremai jalur jadi semi memanjat, di tengah
perjalanan aku ketemu dengan Instruktur Trin, Instruktur Ulmi, Instruktur Novi,
Instruktur Anisa, Instruktur Iko, Instruktur Ayu, Kak Gita dan Bang Iwan.
Setelah bertemu dan beristirahat aku lanjutkan pendakian sendirian.
Dan akhirnya aku sampai di Puncak
Gunung Ciremai pada pukul 10:50 WIB. Puncak Gunung Ciremai ini berada di ketinggian
3078 mdpl, dulu menurut ceritanya Puncak Gunung Ciremai ini dinamakan Puncak
Sunan Cirebon. Pemandangan dari Puncak Gunung Ciremai, kelihatan Gunung
Cikuray, Gunung Slamet, Gunung Galunggung, Gunung Guntur, Gunung Papandayan dan
Gunung Patuha. Rasanya senang sekali bisa berada di titik tertinggi Gunung
Ciremai ini. Aku tengadahkan tangan dan ucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, dikarenakan atas izinNya jua aku bisa berada disini.
Sungguh suatu pemandangan yang luar biasa. Tak
jauh dari tempat aku berdiri , aku melihat Instruktur Puspa, Instruktur Izmi,
Instruktur Fira, Satria, Inggih dan Ilham yang sudah lebih duluan tiba di Puncak Gunung Ciremai. Aku minta izin ke Instruktur Puspa untuk
mengitari area sekitar kawah Gunung Ciremai, lalu aku bertemu dengan pendaki
lain yang juga sudah lama berada duluan sampai dan mereka sedang menyeduh kopi, lalu
aku mengobrol dengan mereka. Tak lama kemudian aku pamitan untuk kembali ke rombongan.
Aku melihat semua peserta sudah kumpul semua, tetapi sayangnya Instruktur
Ariska tidak dapat melanjutkan pendakian dan sedang menunggu di Pos Goa Walet.
upacara Hardiknas, 02 Mei 2015 di puncak Gunung Ciremai. koleksi pribadi |
Kami
semua berkumpul, setelah mengabadi kan beberapa foto, lalu melakukan upacara di
Puncak Gunung Ciremai bertepatan saat itu tanggal 02 Mei 2015 yaitu Hari
Pendidikan Nasional, senang rasanya bisa melakukan upacara di tempat yang
sangat indah seperti ini. Ada seorang pendaki lain yang bukan rombongan kami ingin mengabadikan momen ini. Selesai upacara kami semua berfoto- ria mencari momen terindah yang ada di Puncak Gunung
Ciremai. Sebelum turun kami semua peserta TIGMAPALA, undangan dan semua
instruktur foto bersama.
By: Rayhan AF
0 komentar:
Post a Comment