Godaan
bersikap tidak adil kadang aku suka tak bisa menahannya apalagi jika sedang
kesal. Dikepala ini yang terbayang hanya keburukan semata. Contohnya enggan berkorban, egois dan lain sebagainya. Sepertinya kebaikan yang pernah dia
lakukan padaku seakan menguap saat itu. Saat kesal, aku lupa jika ia pernah
membuatkan sebuah cincin cantik melingkar di jariku, lalu ia menuliskan beberapa
halaman catatan buatku ketika matanya lelah disergap kantuk.
Aku
sangat menyadari ketidak sempurnaan ini, dikala ku ingat kebaikan kecil itu
telah membuat sebuah perubahan besar dalam hidup ku selama ini. Kebaikan kecil seperti
yang dia lakukan itu bisa menciptakan perbedaan besar yang banyak terjadi
didalam kehidupan yang semakin individualistik sekarang. Pertanyaannya kenapa aku jadi tertarik menulis soal ini? Karena beberapa hari ini aku merasa kecewa kepada
seseorang yang aku sayangi (mohon aku dimaafkan ya?)..aku merasa seperti
ditinggal sendiri lalu berprasangka negatif
dan ternyata ada luka yang masih perih terasa ketika situasi kondisional
yang telah dia lalui, aku ternyata keliru...
Aku tersadar
dari kekeliruan ini ketika muncul dalam pikiranku tentang kebaikan yang telah
diberikan dia, setiap ku butuh. Alangkah tidak adilnya sikapku pada nya,
kenapa aku tega memperlakukan dia seperti itu? Aku yang seharusnya bisa
menuntun diriku sendiri, bisa menabung dengan berbagi butiran kebaikan padanya hingga impian nyata jadikan ku dewasa, hal ini supaya didengar oleh yang tuli dan bisa dibaca sama mereka yang buta.
Tepatnya, yang bisa
aku ambil hikmahnya; Kebaikan yang kita perbuat, mutlak tidak mengandung ke
egoisan dan tentu saja harus selalu kujaga menjadi lebih baik. Kuharap rasa sakit yang
kita terima itu bisa mengurangi dosa dan menaikan derajat hidup yang mulia di
sisi Allah...aamiin. Jujurlah, bahwa tidak setiap saat kita jujur dan ikhlas
dengan seseorang. Karena kita manusia biasa sering lupa dan khilaf.
By: KT301112
By: KT301112
0 komentar:
Post a Comment