Peduli
itu satu kata banyak makna, karena jika aku tanya kepada beberapa orang maka
jawabannya sangat ber variasi ..
Lalu
aku bertanya ,apakah kita di dalam memajukan kehidupan ekonomi masyarakat di
negara ini telah menggunakan produk bangsa sendiri ??? jawabannya pun bervariasi sesuai kebutuhannya juga
.
Dalam
beberapa hari ini aku mendengar dan membaca di media massa baik itu online,
televisi atau cetak yang meluas secara nasional bahwa pemerintah kita akan
membeli helikopter Agusta Westland AW-101 sebagai pengganti Super Puma yang
di produksi PTDI pada 1980.
AW-101. youtube.com |
Dari
berita ini , menimbulkan polemik masyarakat
yang peduli terhadap produk dalam negeri yang menolak kebijakan pembelian helikopter
ini, dengan mempertimbangkan bahwa Indonesia melalui PT.Dirgantara Indonesia mampu memproduksi
helikopter pengganti yang baru.
BUMN yang telah berpengalaman memproduksi
pesawat dan helikopter dan sudah diakui
dunia internasional. Alangkah eloknya jika pemerintah memberi contoh kepada
masyarakat untuk mencintai produk dalam negerinya sendiri. Karena kepedulian
menggunakan produk bangsa sendiri itu tidak se kedar slogan kosong dan terkesan
munafik . sudah saatnya pemerintah dan lembaga lainnya secara bersama sama
memajukan hasil produk dalam negeri tanpa mencari kelemahan sebagai alasan
membeli barang import.
Secara psikologis , penggunaan produk dalam negeri tentunya
merupakan kepedulian, dan komitmen slogan revolusi mental yang selalu di
kobarkan ke masyarakat. Jika pemegang amanah rakyat menegaskan produk dalam
negeri sebuah harga mati untuk digunakan, maka masyarakat pun akan mencontoh dan
bangga menggunakannya. Mengapa kita tidak bangga dengan produk anak bangsa
sendiri ?, sedangkan bangsa asing bangga
menggunakan produk indonesia " jawabannya ada dalam diri kita sendiri.
Jadi
? kalau kita baca Kamus Besar Bahasa Indonesia mencatat arti peduli sebagai
mengindahkan, menghiraukan, dan memperhatikan. berarti jika pemerintah c.q
bapak presiden kita telah peduli akan sesuatu, maka ia akan memperhatikan sesuatu dan mulai
memikirkan nya. ia tidak akan ambil sikap tak acuh atas sesuatu pendapat atau
usulan serta kritik warganya . Pertanyaannya apakah selamanya demikian ??? kita
sangat berharap semoga segera terwujud kesejahteraan bangsa ini karena ketergantungan nilai ekonomi untuk
pembelian barang import yang selama ini berlangsung, telah membuat kedaulatan ekonomi rakyat menjadi hilang
ditangan kita.
Maka
pertanyaan tadi terjawab sudah bahwa masyarakat
memiliki kebutuhan dan passion mereka masing-masing. semisal, ada masyarakat yang
lebih menganggap penting sisi teknologi, maka ia dikatakan peduli ketika ia
bisa bertanggung jawab terhadap kompetensi ahli pembuat pesawat nya. ada juga masyarakat
yang lebih tertarik pada sisi
kesejahteraan ekonomi, maka kepedulian nya dapat dilihat dari bagaimana ia
ber kontribusi membangun kejayaan negaranya lewat pengembangan industri dalam
negeri. di sisi lain ada juga mereka yang ter fokus pada kewibawaan pemerintah
dan memikirkan isu yang beredar di masyarakat, maka kepedulian mereka akan
nampak dari perubahan yang mereka lakukan lewat partai yang mereka tunggangi.
Jadi
, cara pandang dari peduli itu bukan permasalahan yang sifatnya langsung.
peduli adalah konsep yang sangat personal. tiap orang memiliki caranya untuk
peduli. Maka dari itu, siapa pun kita, marilah kita terus ber kontribusi dalam
membangun Indonesia dan mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa, tentunya
dengan cara dan methoda kita yang beragam. Semuanya harus bergerak untuk mengisi
kemerdekaan dan memajukan bangsa ini.
Masih
peduli kah kita dengan bangsa ini ? Tentu jawabannya ada pada diri
kita masing-masing. Seberapa besar sumbangsih kita untuk ke maslahat an
masyarakat Indonesia tercinta.
Indonesia Jaya, Masyarakat pun sejahtera. Insya allah.
0 komentar:
Post a Comment