Sunday, 29 November 2015

Peduli kepada Negara itu seperti apa ?

Peduli itu satu kata banyak makna, karena jika aku tanya kepada beberapa orang maka jawabannya sangat ber variasi ..

Lalu aku bertanya ,apakah kita di dalam memajukan kehidupan ekonomi masyarakat di negara ini telah menggunakan produk bangsa sendiri ???  jawabannya pun bervariasi sesuai kebutuhannya juga .

Dalam beberapa hari ini aku mendengar dan membaca di media massa baik itu online, televisi atau cetak yang meluas secara nasional bahwa pemerintah kita akan membeli helikopter Agusta Westland AW-101 sebagai pengganti Super Puma yang di produksi PTDI pada 1980.

AW-101. youtube.com

Dari berita ini , menimbulkan polemik  masyarakat yang peduli terhadap produk dalam negeri  yang menolak kebijakan pembelian helikopter ini, dengan mempertimbangkan bahwa Indonesia  melalui PT.Dirgantara Indonesia mampu memproduksi helikopter pengganti yang baru. 


BUMN yang telah berpengalaman memproduksi pesawat dan helikopter  dan sudah diakui dunia internasional. Alangkah eloknya jika pemerintah memberi contoh kepada masyarakat untuk mencintai produk dalam negerinya sendiri. Karena kepedulian menggunakan produk bangsa sendiri itu tidak se kedar slogan kosong dan terkesan munafik . sudah saatnya pemerintah dan lembaga lainnya secara bersama sama memajukan hasil produk dalam negeri tanpa mencari kelemahan sebagai alasan membeli barang import. 

Secara psikologis , penggunaan produk dalam negeri tentunya merupakan kepedulian, dan komitmen slogan revolusi mental yang selalu di kobarkan ke masyarakat. Jika pemegang amanah rakyat menegaskan produk dalam negeri sebuah harga mati untuk digunakan, maka masyarakat pun akan mencontoh dan bangga menggunakannya. Mengapa kita tidak bangga dengan produk anak bangsa sendiri ?, sedangkan bangsa asing  bangga menggunakan produk indonesia " jawabannya ada dalam diri kita sendiri.

Jadi ? kalau kita baca Kamus Besar Bahasa Indonesia mencatat arti peduli sebagai mengindahkan, menghiraukan, dan memperhatikan. berarti jika pemerintah c.q bapak presiden kita telah peduli akan sesuatu, maka  ia akan memperhatikan sesuatu dan mulai memikirkan nya. ia tidak akan ambil sikap tak acuh atas sesuatu pendapat atau usulan serta kritik warganya . Pertanyaannya apakah selamanya demikian ??? kita sangat berharap semoga segera terwujud kesejahteraan bangsa ini  karena ketergantungan nilai ekonomi untuk pembelian barang import yang selama ini berlangsung, telah membuat  kedaulatan ekonomi rakyat menjadi hilang ditangan kita.

Maka pertanyaan tadi  terjawab sudah bahwa masyarakat memiliki kebutuhan dan passion mereka masing-masing. semisal, ada masyarakat yang lebih menganggap penting sisi teknologi, maka ia dikatakan peduli ketika ia bisa bertanggung jawab terhadap kompetensi ahli pembuat pesawat nya. ada juga masyarakat yang lebih tertarik pada  sisi kesejahteraan ekonomi, maka kepedulian nya dapat dilihat dari bagaimana ia ber kontribusi membangun kejayaan negaranya lewat pengembangan industri dalam negeri. di sisi lain ada juga mereka yang ter fokus pada kewibawaan pemerintah dan memikirkan isu yang beredar di masyarakat, maka kepedulian mereka akan nampak dari perubahan yang mereka lakukan lewat partai  yang mereka tunggangi.

Jadi , cara pandang dari peduli itu bukan permasalahan yang sifatnya langsung. peduli adalah konsep yang sangat personal. tiap orang memiliki caranya untuk peduli. Maka dari itu, siapa pun kita, marilah kita terus ber kontribusi dalam membangun Indonesia dan mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa, tentunya dengan cara dan methoda kita yang beragam. Semuanya harus bergerak untuk mengisi kemerdekaan dan memajukan bangsa ini.

Masih peduli kah kita dengan bangsa ini ? Tentu jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Seberapa besar  sumbangsih kita untuk ke maslahat an masyarakat Indonesia tercinta. 

Indonesia Jaya, Masyarakat pun sejahtera. Insya allah.


0 komentar:

Post a Comment