Tuesday, 7 July 2015

Menyendiri itu juga Kebutuhan.

Bila dilakukan dengan pemahaman yang benar,  menyendiri bisa sangat bermanfaat buat diri kita sendiri..Ibnu Taimiyah berkata, "Pada suatu saat, adalah perlu bagi para hamba Allah untuk mengisolasi diri dari orang lain supaya bisa melaksanakan shalat, mengingat Allah, membaca Al-Quran dan mengevaluasi diri dan perbuatan-perbuatan lainnya. Menyendiri juga memungkinkan seseorang untuk berdoa, memohon ampunan, menjauhkan diri dari perbuatan jahat dan sebagainya". Apalagi disaat bulan ramadhan ini untuk bertadarus dan bertadabur  Al quran.




Ibnu Qayyim al-Jauzi membahas dalam bukunya yang terkenal 'Shaid al-Khathir". Ada tiga bab yag khusus membahas hal ini.Ia mengatakan, "Aku tidak melihat atau mendengar sesuatu yang membawa ketenangan, kemuliaan dan kehormatan sebanyak yang diberikan oleh proses menyendiri. Ia bisa membantu orang terjaga dari perbuatan jahat, melindungi kehormatannya, dan menyelamatkan waktunya. Ini membantu seseorang jauh dari jangkauan orang yang iri dan dengki serta merasa senang dengan penderitaan yang dialami oleh orang lain. Ia mendorong untuk mengingat hari akhir dan memungkinkan seseorang untuk merenungkan saat bertemu dengan Allah. Pada saat mengasingkan diri, pemikiran seseorang mungkin berkelana untuk sesuatu yang bermanfaat, yang juga mengandung kearifan.."




Hanya Allah-lah yang mengetahui dengan pasti manfaat sepenuhnya dari mengasingkan diri, karena di dalamnya pemikiran seseorang akan berkembang, pandangannya matang, hatinya mendapatkan ketenangan, dan mendapati dirinya berada dalam suasana beribadah yang ideal. Dengan tetap mengasingkan diri pada suatu waktu, orang bisa menjauhkan dirinya dari cobaan,dari memuji orang yang tidak layak mendapat pijian, dan dari mata orang yang iri dan dengki. Ia selamat dari kecongkakan orang yang sombong dan kebodohan si tolol. Dalam pengasingan diri kesalahan seseorang, pekerjaan dan kata-katanya terjaga dibalik tabir.

Selama masa pengasingan diri, ia mampu untuk terus memasuki lautan ide dan konsep. Dalam kondisi seperti ini, pemikirannya menjadi bebas membentuk opininya sendiri. dengan terpisah dari pergaulan orang lain tersebut, maka jiwanya menjadi bebas untuk memicu kembali gairahnya agar dapat mencapai pemikiran brilian. Ketika menyendiri, seseorang tidak melakukan apapun untuk dilihat orang lain, karena tidak ada siapapun yang melihatnya kecuali Allah, dan tidak ada siapapun yang mendengarnya selain Allah.

Setiap orang yang jenius, bermental baja atau pemberi manfaat kepada umat manusia, selalu menyirami benih-benih kebesaran dari sumur pengasingan dirinya, sehingga benih itu tumbuh menjadi tanaman dan akhirnya menjadi sebuah pohon yang lebat.

re-post: Dont be Sad//DR.Aidh bin Abdullah al-Qarni, MA



Wd205

0 komentar:

Post a Comment