Bulan Penuh Rahmat
telah dekat dihadapan kita, mari kita sambut dengan gembira. Maka
bersyukurlah kita semua yang masih di jumpa kan pada bulan ramadhan dan
tentunya banyak hal yang perlu kita siapkan agar kita bisa menjadi tamu yang
baik di bulan suci ini, menjadi orang yang beruntung ketika akan memasuki dan
nantinya ketika keluar di bulan ramadhan insya Allah. Persiapan akal dan
persiapan materi…persiapan akal dilakukan guna memperkaya pemahaman kita
tentang ilmu agama hal ini dapat dilakukan dengan mentadaburi alqur’an dan
mengkaji ilmu Haditz dan sumber-sumber referensi bacaan agama lainnya.
Persiapan lainnya yakni persiapan materi yang bisa menunjang amalan-amalan kita
lainnya seperti sedekah paling tidak dengan menampakan wajah yang tidak
cemberut alias sedekah senyum…:) Semoga Ibadah Puasa Tahun ini lebih baik dari
tahun yang lalu. Marhaban ya Ramadhan, marilah kita semua di bulan puasa tahun
ini berusaha menjaga lisan dari berbohong, menggunjing, berbicara jorok
dan berbagai keburukan lainnya, serta menggunakan lisan untuk dzikir
kepada Allah Subhanahu Wata ’ala dan memperbanyak membaca AlQur’an.
Mengukur barometer
iman seseorang bukanlah hal yang sulit, meskipun iman adalah soal kepercayaan
dan kepercayaan tersimpan rapat-rapat dalam dunia batin. Akan tetapi, iman itu
membutuhkan aktualisasi diri dalam dunia kenyataan.Tidak mungkin seseorang
mengaku iman dan cinta kepada Allah swt, tetapi ia menenggelamkan diri dalam
selimut. Ketika Allah memanggilnya melalui adzan. Bukankah orang yang cinta
akan segera menyambut panggilan yang dicintainya ? Tadarus Al-Quran itu :
membaca, merenungkan, menelaah, dan memahami wahyu-wahyu Allah SWT yang turun
pertama kali pada malam bulan Ramadhan inilah makna puasa bagi lisan. Mencegah
pendengaran dari hal-hal yang dibenci Allah swt. diantara perkara yang dilarang
adalah mendengarkan pergunjingan.Baik yang menggunjing maupun yang
mendengarkannya terkena hukum haram. Begitu buruknya perkerjaan
menggunjing dan mendengarkan gunjingan.
Puasa bukanlah
menahan makanan halal dan berbuka dengan yang haram, tetapi menahan diri dari
makanan yang haram. Diantara menjaga makanan haram adalah menghindarkan diri
dari memakan daging manusia sesama saudaranya. Artinya, menghindarkan diri dari
menggunjing orang lain. selanjutnya hendaklah setelah berbuka puasa seseorang
bermuhasabah, mengintrospeksi diri adakah puasa yang diakukannya hari ini
diterima, atau ditolak? Sungguh hal ini akan menjadi pelajaran dan membawa
seseorang lebih berhati-hati di hari kemudian.
0 komentar:
Post a Comment