Ada satu kisah cinta yang panjang dari sebuah kehidupan: Daffa dan Shifa, mereka adalah sahabat sejak kecil. Daffa merasakan rasa yang lebih dari sebuah persahabatan terhadap Shiffa. Ya, dia tlah jatuh cinta sama Shiffa. Namun, semua itu dia pendam selama bertahun tahun. Apatah lagi dia tahu Shifa disukai oleh orang lain dan Shifa pun menerima orang itu. Patah hatilah Daffa sejak itu, namun dia tetap menjadi sahabat setia bagi Shiffa.
Perpisahan terjadi pada keduanya, karena Daffa harus pindah ke Timur Tengah. Hal ini
dikarenakan ayahnya menemukan pekerjaan yang lebih menjanjikan di sana. Inilah
awal-awal surat Daffa tentang Shiffa , tentang masa kecilnya, masa indah bersekolah
dan bermain bersama Shiffa yang tak terlupakan. Tak terhitung surat yang dia tulis untuk Shiffa.
Di Timur Tengah ayahnya mendapatkan pekerjaan yang memberi
harapan besar bagi kehidupan mereka lebih besar. Mereka selalu dalam kecukupan dan
mampu membeli apartemen sendiri dan Daffa bisa bersekolah ditempat bergengsi. Lalu
ibunyapun membantu dengan usaha tambahan yang menjual segala macam kebutuhan orang Indonesia yang ada disana di depan apartemen mereka.
Namun, sayang kemalangan terjadi
ketika ternyata ayahnya ketahuan menjual bahan baku perusahaan dengan cara
tidak mengikuti prosedur resmi demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Bapaknya dipecat, limbunglah ekonomi keluarga. Dengan memahami kerja keras yang
ayahnya lakukan, Daffa-tidak menyalahkan ayahnya sepenuhnya. Hingga suatu hari
ayahnya meninggal akibat kecelakaan transportasi. Daffa menjadi tulang punggung
keluarga. Ia pun makin giat dan bersungguh sungguh bekerja.
Atas pertimbangan sang ibu, Daffa pun menikah. Dia memilih Sonya
yang menjadi pendamping hidupnya. Sayangnya, ibunya pun menyusul kepergian
ayahnya terlebih dahulu sebelum cucunya
lahir. Dalam waktu berdekatan anak Daffa pun menyusul neneknya ke haribaan
Tuhan karena terkena demam berdarah.
Sungguh, pahit hidup yang tak terelakkan.
Ditambah lagi setelah itu Sonya menceraikannya. Sedih dan pilu yang
didapatinya. Segala macam ujian yang dia alami tersebut menjadi titik balik
bagi Daffa. Hingga suatu waktu Daffa bertemu kembali dengan Shiffa di tanah
kelahirannya... Dia hadir seolah menjadi jawaban atas doa dan keinginan nya. Shiffa
pun tidak menutup diri dan tidak menceritakan pada Daffa tentang masalah yang tlah dia lalui. Yang pasti Daffa terlihat
ingin segera menikah dengan Shiffa . Makin
hari makin sering mereka bertemu dan
terlebih karena terlibat satu bisnis yang mengharuskan mereka sering bertemu. Shiffa
terlihat sayang pada Daffa. Dan ternyata benar dugaan Shiffa, Daffa pun melamarnya
!.
Sampai hari itupun tiba di mana Daffa akan menikahi Shiffa. Saatnya Shiffa
menceritakan bagaimana ketidak jujuran lelaki yang dia pilih meninggalkan
dirinya begitu saja.namun Shiffa tidak pernah menduga jika dia kembali bertemu
dan mengatakan cintanya dengan tulus kalau selama ini Daffa selalu
menyayanginya walau dia merasakan patah hati dan kecewa pada Shiffa namun hidup
selalu tak pernah bisa diduga dan Shiffa hanya bisa berharap perkawinannya
dengan orang yang telah mencintainya tanpa dia tahu apa yang sudah dipendam nya
selama ini.Shiffa pun tahu kini ada
seseorang yang menyayanginya sepenuh hati, yaitu Daffa yang kini menjadi suaminya.
Dalam hati Shiffa mengakui bahwa ia pun mencintai , Daffa !!!... Terima kasih Daffa atas
cintamu yang tulus..dan puji syukur padaMu ya Allah telah mempertemukan kami kembali
dalam mahligai rumah tangga .
Cinta itu memberi. Kita seringkali bersyukur atas
segala hal yang ada di hidup kita, tapi perlu diingat tak cukup hanya
bersyukur, tetapi kita harus memberi perlakuan cinta kepada orang lain.
Cinta itu memberi, bisa memberikan waktu, tenaga,
materi, ataupun perhatian kepada orang lain. Cinta bisa diberi dengan cara membuat orang lain tersenyum,
berbagi apa yang kita miliki, berbagi cinta kasih kepada orang lain, mau
membantu orang lain yang kesusahan atau pun memberikan dukungan moril kepada
orang yang membutuhkannya.
Ya,
tentunya itu semua dilakukan sesuai dengan kemampuanmu dan tidak perlu
dipaksakan, tetapi lakukan dengan ikhlas, tulus dan rendah hati.
Memberi bisa berpengaruh baik bagi yang memberi
dan menerima. Untuk yang dicintai, ia
akan merasa diperhatikan, diterima dan bahagia. Sedangkan bagi yang memberi, ia akan dapat merasakan
kebahagiaan. Karena dengan mencintai, kamu berikan, dengan memberi hatimu bisa
merasakan kebahagiaan. Cinta yang dapat mengisi ruang hatimu yang kosong.
Kekosongan yang diisi dengan memberikan kebahagiaan kepada orang lain yang
membutuhkannya. Bahagia ketika dapat memberi manfaat bagi orang lain. Selain
itu, keseimbangan pun jadi kunci hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Semakin dibagi, maka akan semakin bertambah.
Ketulusan dan niat yang baik untuk mencintai orang lain akan berpengaruh
positif juga untuk mutu kehidupan seseorang.
Pesan Penulis buat pemilik Blog :
Selamat Ulang Tahun buat Sahabat ku “Diena
Dwiriani” yang tidak kecil lagi pada hari ini...semoga kamu diberi Kesehatan
dan Panjang Umur serta Kebahagiaan selalu ...
Cerita ini ku dedikasikan buat kamu dan blog
Calissayidina, sukses ya !!!.
hedy050315/wordxl- inspiratif.uk.com.
0 komentar:
Post a Comment