Realitas kehidupan kadang membuat kita terpaksa
menyembunyikannya dari kehidupan nyata bukan tanpa sebab atau alasan namun hal
itu kadang membuat kita merasa nyaman untuk menjalaninya. Kita dengan bangga
memberikan kepalsuan identitas diri kepada mereka sedangkan kau tidak menyadari
betapa hal itu akan memperburuk keadaan dirimu sediri nantinya. Kenapa harus
kau dustai dirimu sendiri, bukankah kau tahu kau juga yang merasakan betapa
dirimu telah memikul beban itu.
Seperti layaknya, Bermuka dua bukan berarti
mukanya ada dua, namun bermuka dua ini istilah bagi orang selalu dusta dalam
ungkapannya dan selalu berlaku baik di depan kita namun berkata lain di
belakang kita. Di depan kita dia berlaku seolah orang yang benar namun di
belakang kita dia berbicara buruk tentang apa yang kita bicarakan bersamanya.
Istilah bermuka dua ini untuk mereka yang selalu
berlaku dusta di dunia ini. Bermuka dua ini selalu identik selalu berbohong,
mengadu domba karena ucapan serta pesan yang ia sampaikan kadang berbeda dengan
apa yang telah dibicarakan. Orang seperti ini seharusnya kita cermati dan kita
harus kita hindari keberadaanya di sekeliling kita karena tidak menutup
kemungkinan akan memperburuk keadaan diri kita dan juga akan merusak reputasi
hidup kita nantinya. Begitu pun dengan orang sekitar. Adik perempuan saya
pernah berkata, “Wanita memalsukan senyuman dan pria memalsukan perasaan.” Ah,
mungkin mayoritas dari kita hidup dalam kepalsuan. Ikon kita, ikon mereka,
semua sama. Simbol kepalsuan (hipokrit).
Sebutlah seseorang yang berambut acak-acakan,
tampil urakan, dengan berbagai aksesoris ramai yang ia kenakan, dengan tampang cuek
miliknya, ia mampu menghadirkan sebuah sosok yang ekstrovert. Padahal bisa
jadi, itu hanya persona – topeng yang ia kenakan. Di lain tempat, ada juga
seseorang berpakaian rapi, dengan model rambut klimis, berpakaian rapi, dengan
mata dan wajah yang tegas – hanyalah persona pembohongan publik untuk menutupi
sisi dirinya yang gemar berjingkrak. Anda, saya, dia ataupun mereka yang sering
anda jumpai dimanapun kita berada, bisa jadi hanya sekedar jelmaan dari
ikon-ikon palsu penipu diri. Jika anda pernah berpikir bahwa artis-artis Korea,
Barat, ataupun politikus dan orang lain yang sekiranya selalu tersenyum dan
tidak pernah merasakan pahitnya dunia, mungkin salah. Sedikit orang yang tetap
memilih true self mereka tanpa mengindahkan pendapat orang
Dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan kita,
mungkin sering juga terjadi karena memang sudah menjadi kebiasaan atau memang
hal lain sehingga hal ini sering membuat keadaan satu hubungan menjadi retak
dan bermusuhan karena ada kesalahpahaman dalam menyikapi perkataan yang di sampaikan
melukai hati sang penerima pesan tersebut sehingga akhirnya mereka merasa tidak
terima dan terjadilah sebuah pertekaran yang berakhir keburukan dalam hidup
ini.
Jadi, Jika anda memang sering melakukan hal ini,
maka mulai saat ini jauhilah perbuatan buruk ini karena hal ini bukan saja akan
memperburuk hubungan anatar sesama namun juga hubunganmu dengan Tuhan mu karena
perbuatan bermuka dua alias berdusta ini sangat dibenci dalam agama. Jadi
bersikaplah dengan baik walaupun keadaan waktumu tidak baik jangan pernah kau
melakukan hal ini karena akan mempersulit dan bukan jalan keluar untuk bisa kau
bahagia dalam hidupmu.
Dunia ini semu teman,,,dan kebahagiaan juga semu,,mungkin
kamu bisa mendapatkan segalanya,,
tapi hati mu akan tetap kosong..karena kamu gak pernah jadi diri kamu,,karena kamu bersembunyi dibalik kebohongan mu..dan kamu gak akan pernah bahagia.. jadi diri sendiri,,
kedengarannya mudah,,tapi itu terkadang amat sangat sulit..
Gak ada yang lebih baik dari pada jadi diri sendiri,,kenapa harus terobsesi menjadi seperti orang lain..kenapa harus ingin selalu terlihat hebat,,kenapa harus selalu ingin jadi nomor satu..
lantas memakai topeng,,topeng..topeng kepalsuan,,bersikap baik padahal sebenarnya bukan orang baik..terlihat berada di garis putih,,padahal sebenarnya ada di garis hitam,,terlihat suci, atau mungkin berlagak suci,,padahal sebenarnya hitam dan kotor..
Lantas,,,
Apakah diri akan merasa bahagia…terus menerus hidup di balik topeng,,
Mungkin kita bisa membohongi setiap manusia, Tapi kita gak bisa bohong sama ALLAH,,
tapi hati mu akan tetap kosong..karena kamu gak pernah jadi diri kamu,,karena kamu bersembunyi dibalik kebohongan mu..dan kamu gak akan pernah bahagia.. jadi diri sendiri,,
kedengarannya mudah,,tapi itu terkadang amat sangat sulit..
Gak ada yang lebih baik dari pada jadi diri sendiri,,kenapa harus terobsesi menjadi seperti orang lain..kenapa harus ingin selalu terlihat hebat,,kenapa harus selalu ingin jadi nomor satu..
lantas memakai topeng,,topeng..topeng kepalsuan,,bersikap baik padahal sebenarnya bukan orang baik..terlihat berada di garis putih,,padahal sebenarnya ada di garis hitam,,terlihat suci, atau mungkin berlagak suci,,padahal sebenarnya hitam dan kotor..
Lantas,,,
Apakah diri akan merasa bahagia…terus menerus hidup di balik topeng,,
Mungkin kita bisa membohongi setiap manusia, Tapi kita gak bisa bohong sama ALLAH,,
Jadi selama di dunia, setiap orang bisa
memperbaiki diri. Jadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan menjadikan
hari esok menjadi lebih baik dari hari ini.
“Barang
siapa yang hari ini sama saja dengan kemarin, merugilah dia. Jika hari ini
lebih buruk dari kemarin, dia celaka. Dan beruntunglah bila hari ini lebih baik
dari kemarin.” (HR Bukhari)
Menjadi diri sendiri itu juga akan terasa lebih nyaman. Tanpa perlu menjadi orang lain untuk menunjukan siapa diri sendiri sebenarnya.
Menjadi diri sendiri itu juga akan terasa lebih nyaman. Tanpa perlu menjadi orang lain untuk menunjukan siapa diri sendiri sebenarnya.
Moga bermanfaat ...
0 komentar:
Post a Comment