Sunday 1 March 2015

Kenapa Kita Harus Mengumbar Kepalsuan



Realitas kehidupan kadang membuat kita terpaksa menyembunyikannya dari kehidupan nyata bukan tanpa sebab atau alasan namun hal itu kadang membuat kita merasa nyaman untuk menjalaninya. Kita dengan bangga memberikan kepalsuan identitas diri kepada mereka sedangkan kau tidak menyadari betapa hal itu akan memperburuk keadaan dirimu sediri nantinya. Kenapa harus kau dustai dirimu sendiri, bukankah kau tahu kau juga yang merasakan betapa dirimu telah memikul beban itu.
Seperti layaknya, Bermuka dua bukan berarti mukanya ada dua, namun bermuka dua ini istilah bagi orang selalu dusta dalam ungkapannya dan selalu berlaku baik di depan kita namun berkata lain di belakang kita. Di depan kita dia berlaku seolah orang yang benar namun di belakang kita dia berbicara buruk tentang apa yang kita bicarakan bersamanya.
Istilah bermuka dua ini untuk mereka yang selalu berlaku dusta di dunia ini. Bermuka dua ini selalu identik selalu berbohong, mengadu domba karena ucapan serta pesan yang ia sampaikan kadang berbeda dengan apa yang telah dibicarakan. Orang seperti ini seharusnya kita cermati dan kita harus kita hindari keberadaanya di sekeliling kita karena tidak menutup kemungkinan akan memperburuk keadaan diri kita dan juga akan merusak reputasi hidup kita nantinya. Begitu pun dengan orang sekitar. Adik perempuan saya pernah berkata, “Wanita memalsukan senyuman dan pria memalsukan perasaan.” Ah, mungkin mayoritas dari kita hidup dalam kepalsuan. Ikon kita, ikon mereka, semua sama. Simbol kepalsuan (hipokrit). 
Sebutlah seseorang yang berambut acak-acakan, tampil urakan, dengan berbagai aksesoris ramai yang ia kenakan, dengan tampang cuek miliknya, ia mampu menghadirkan sebuah sosok yang ekstrovert. Padahal bisa jadi, itu hanya persona – topeng yang ia kenakan. Di lain tempat, ada juga seseorang berpakaian rapi, dengan model rambut klimis, berpakaian rapi, dengan mata dan wajah yang tegas – hanyalah persona pembohongan publik untuk menutupi sisi dirinya yang gemar berjingkrak. Anda, saya, dia ataupun mereka yang sering anda jumpai dimanapun kita berada, bisa jadi hanya sekedar jelmaan dari ikon-ikon palsu penipu diri. Jika anda pernah berpikir bahwa artis-artis Korea, Barat, ataupun politikus dan orang lain yang sekiranya selalu tersenyum dan tidak pernah merasakan pahitnya dunia, mungkin salah. Sedikit orang yang tetap memilih true self mereka tanpa mengindahkan pendapat orang
Dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan kita, mungkin sering juga terjadi karena memang sudah menjadi kebiasaan atau memang hal lain sehingga hal ini sering membuat keadaan satu hubungan menjadi retak dan bermusuhan karena ada kesalahpahaman dalam menyikapi perkataan yang di sampaikan melukai hati sang penerima pesan tersebut sehingga akhirnya mereka merasa tidak terima dan terjadilah sebuah pertekaran yang berakhir keburukan dalam hidup ini.
Jadi, Jika anda memang sering melakukan hal ini, maka mulai saat ini jauhilah perbuatan buruk ini karena hal ini bukan saja akan memperburuk hubungan anatar sesama namun juga hubunganmu dengan Tuhan mu karena perbuatan bermuka dua alias berdusta ini sangat dibenci dalam agama. Jadi bersikaplah dengan baik walaupun keadaan waktumu tidak baik jangan pernah kau melakukan hal ini karena akan mempersulit dan bukan jalan keluar untuk bisa kau bahagia dalam hidupmu.
Dunia ini semu teman,,,dan kebahagiaan juga semu,,mungkin kamu bisa mendapatkan segalanya,,
tapi hati mu akan tetap kosong..karena kamu gak pernah jadi diri kamu,,karena kamu bersembunyi dibalik kebohongan mu..dan kamu gak akan pernah bahagia.. jadi diri sendiri,,
kedengarannya mudah,,tapi itu terkadang amat sangat sulit..
Gak ada yang lebih baik dari pada jadi diri sendiri,,kenapa harus terobsesi menjadi seperti orang lain..kenapa harus ingin selalu terlihat hebat,,kenapa harus selalu ingin jadi nomor satu..
lantas memakai topeng,,topeng..topeng kepalsuan,,bersikap baik padahal sebenarnya bukan orang baik..terlihat berada di garis putih,,padahal sebenarnya ada di garis hitam,,terlihat suci, atau mungkin berlagak suci,,padahal sebenarnya hitam dan kotor..
Lantas,,,
Apakah diri akan merasa bahagia…terus menerus hidup di balik topeng,,
Mungkin kita bisa membohongi setiap manusia, Tapi kita gak bisa bohong sama ALLAH,,
Jadi selama di dunia, setiap orang bisa memperbaiki diri. Jadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan menjadikan hari esok menjadi lebih baik dari hari ini.
 “Barang siapa yang hari ini sama saja dengan kemarin, merugilah dia. Jika hari ini lebih buruk dari kemarin, dia celaka. Dan beruntunglah bila hari ini lebih baik dari kemarin.” (HR Bukhari)

Menjadi diri sendiri itu juga akan terasa lebih nyaman. Tanpa perlu menjadi orang lain untuk menunjukan siapa diri sendiri sebenarnya
.
Moga bermanfaat ...

0 komentar:

Post a Comment