Kesedihan tidak selamanya seperti musuh yang senantiasa membawa batu, palu dan pisau untuk menyakiti.
Dalam cahaya kebeningan, kesedihan bisa membawa nuansa kebijaksanaan, kedewasaan, kearifan dan
kematangan.
Kahlil Gibran dalam The Prophet,
ketika kita bercengkerama dengan kebahagiaan di kamar tamu, kesedihan sedang menunggu di tempat tidur.
Tidak bisa kita lari terlalu lama dari sahabat serumah. Dan bukankah ini seperti kedewasaan,kearifan dan ke
kematangan yang ditunjukkan wajahnya oleh cahaya kesedihan ?
Kehidupan ini kadang membuat kita terlalu sensitif. Dan apapun sebutannya, tak ada orang yang bisa menolak
kunjungan dari kesedihan.puncak dari semua itu, kesedihan membawa kita pada kualitas kehidupan tinggi
yang bernama kesabaran. Dan dengan kesabaran, bukankah manusia bisa menyeberangi lautan kehidupan yang
paling dahsyat sekalipun? .
Kesegaran, kejernihan dan kebeningan hadir dalam dunia kosong yang berisi. Dan kesedihan,sebagaimana
Proses kontemplasi, adalah salah satu kekuatan yang bisa membuat sinar tadi mulai bercahaya secara perlahan.
Sudahkah kita menemukan cahaya tadi melalui sampan kesedihan?
Ketika dia bilang kesabaran itu ada batasnya....tapi seorang yang bijak pernah mengingatkan saya.
Bahwa sabar itu tak berbatas... jika dia berbatas berarti kita tidaklah sabar....
semoga kita bisa sedikit demi sedikit mengendalikan kesedihan ini...karena kesedihan adalah anugerah bagi manusia untuk mendapatkan arti bijaksana.
wallahu alam bissawab.
0111.
0 komentar:
Post a Comment