Kerinduan ingin bertemu kembali dengan perempuan yang
membuatku takluk saat usia sebelas
tahun. Menyerah tanpa syarat pada pesonanya. Jujur aku merindukannya. Terkadang
membencinya.Tidak tahu pasti apakah itu bentuk penyesalan atau menghukum diri
sendiri. Inilah hidup yang kupilih, menggores sebait kenangan ditiap
perjalanan, mencoba memahami mengapa tertambat disini. Walau aku membencinya,
tapi jauh dalam lubuk hatiku aku sangat merindukannya. setiap perjalanan cinta
pasti punya rintangannya sendiri.
Tuhan..dialah hal yang samar..tak dapat kutemukan bayang
aslinya, aku terpesona oleh semua yang ada pada dirinya..mencintanya,
menyayangnya, mendambanya untuk kepentingan hatiku sendiri..tak kau lihat
betapa egoisnya aku yang tak mengizinkannya untuk pergi dan meninggalkan satu
hati yang tertinggal di dunianya..
Tuhan..aku tak sanggup menatap kedua matanya, ada sesuatu
yang membuatnya sangat kuinginkan, tak berharap seseorang mampu memilikinya..karena aku telah hidup dari dalam dirinya.
Pernah ada yang berkata bahwa cinta itu tulus, tak memandang
siapa yang dicintai, tak memandang kebahagiaan orang yang mencintainya. Kali
ini aku ingin mengutarakan sesuatu yang sejak lama aku pendam. Ini tentang
hatiku, sesuatu yang tak begitu penting di matamu mungkin. Hanya sebuah
perasaan tak bermakna sama sekali, tapi ini sungguh benar adanya.
Pernahkah kau berfikir sebelumnya dalam diamku terdapat
sebuah cinta..??
Pernahkah kau berfikir sebelumnya dalam kesendirianmu, aku
selalu menatapmu dari jauh..
Dan pernahkah kau berfikir sebelumnya, bahwa dalam setiap
ketidakhadiranmu selalu terdapat sebuah penantian dariku..??
Hey kau nona yang jauh disana, aku tau ini sangat tidak
rasional dan sangatlah gila, tapi aku tak mampu menyembunyikannya..
Selalu saja ada perasaan yang mendesakku untuk terus
bertahan dan menahan rasa yang semakin menjadi-jadi di setiap harinya.
Teruntuk kau yang jauh disana..dapatkah sedikit saja kau
pedulikan hatiku ini, setidaknya untuk mengurangi setiap rindu yang tersimpan
dalam hatiku. .
Hey nona yang jauh disana, apakah mungkin jika aku menghapus
perasaan yang seharusnya tidak bermunculan di hati ini…?? Bagiku tak mengapa
jika ada salah satu hal yang tak terbalaskan, asal kau tak berubah dan pergi.
Aku tak sanggup jika harus menahan semua rasa ini, aku tak
sanggup mengendalikan setiap gejolak rasa yang mendesak untuk bertemu pemilik
sejatinya.
Andai saja keberanian berpihak padaku, dan Tuhan
mengizinkanku untuk mencintaimu selamanya, maka akan kulakukan seperti
biasanya. Tahukah kau…,ketika kita bertemu ataupun saat kau menatapku, seluruh
tubuhku gemetar dan lemas tak berdaya di hadapanmu.
Tak melihatmu sehari membuatku semakin merasa sakit, karena
kau adalah…
Bagian dari keceriaanku..
Bagian dari semangatku..
Bagian dari hari-hariku..
Dan bagian dari cerita hidupku..
Satu kali saja kau mau diam disampingku, mendengarkan setiap
kata yang kuucapkan selama berada disisimu..
Akan kukatakan yang sesungguhnya, bahwa aku memilih untuk diam
karena ..
Aku sangat menyayangimu.
Aku lebih memilih jalan yang seperti ini dan terus
memilikimu walau dalam hati dan bukan pada sentuhan semata. Aku selalu berdo’a
dan selalu berdo’a agar kau dan siapapun dia tetap abadi sampai kalian berada
di tempatku yang tenteram disini…Satu yang pasti dan untuk selamanya..,dunia
kita tetap sama selamanya. Jangan pernah takut pada dunia, berjalanlah disampingku, yakinkanlah
hatimu, dan kan ku isi setiap kekosongan ruas-ruas jari indahmu tuk ku genggam
hingga akhir masaku…
Ketika langit menebar senja, dan tubuh menjadi renta, tongkat pun menjadi teman yang paling setia. Hingga saat kedua kaki tak mampu menopang dan kusandarkan tubuh renta ini pada kursi dekat ruangku ini, jemari ini pun masih tetap saja kosong..seperti rindu yang terus berguguran dalam diam, karena ruas antara jari jemari ini akan selalu kujaga agar tetap kosong hingga tiba waktunya kubaringkan tubuhku disamping tempat peristirahatan terakhirmu…
Ingin rasanya selalu menjadi orang yang penuh kebahagiaan
dan jauh dari kesedihan. Tapi rasanya hidup tak lengkap jika hanya ada warna
putih dalam hidup.
Inilah kehidupan yang sebenarnya…selalu ada HITAM diatas
PUTIH.
Aku mengalah, setelah
hari kebahagiaanmu. Aku pergi mencari sesuatu yang tak pasti. Perjalanan ini
tak pernah kutemukan ujungnya ....
0 komentar:
Post a Comment