Saturday, 2 July 2016

Bermuhasabah Tentang Sikap Jujur

Sejauh mana kita sebagai umat muslim dapat menjadi manusia yang seutuhnya? Manusia yang taat dan takwa kepada Allah Subhannahu wa Ta'alaa. Dapat bersikap jujur dan menjadi tauladan bagi sesama….seperti yang dikatakan oleh Ali Bin Abi Thalib, orang yang jujur itu akan mendapatkan 4 hal, KEPERCAYAAN, CINTA dan RASA HORMAT, Sabar. Ini tidak semudah lidah berbicara. Namun pahala sifat itu amat indah, percaya dan yakin bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dan jujur. Mari kita latih diri kita untuk selalu berbicara yang benar faktanya.

Karena Allah mengetahui segala-galanya. Dan sifat jujur itu adalah pertanda orang yang sehat dan waras. Salah satu tanda-tanda hari kiamat kata pak ustadz ketika kudengar di mesjid, saat diangkatnya amanah, dan urusan umat akan diserahkan kepada orang yang tidak tepat dan tidak mampu menanganinya.

Kemudian, salah satu tandanya lagi adalah orang jujur akan dikatakan pengkhianat. Maksudnya, nanti orang orang jujur akan diragukan dan tidak dipercaya lagi.

Sementara itu, pendusta, orang munafik, orang yang pandai bersilat lidah dan pengkhianatlah yang akan dipercaya. Ini sudah terlihat kasat mata di depan kita saat ini.

Rasulullah Saw bersabda, "Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).” (HR. Bukhari-Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi, Abu Dawud)

Berani jujur itu hebat. Berani jujur itu suatu kebanggaan. Itu slogan sebuah lembaga anti rasuah. Berlaku curang sudah membudaya dalam keseharian kita di Indonesia. Saat kecil terbiasa menyontek, beranjak remaja biasa melanggar aturan lalu lintas. Kalau jadi pejabat menjadi biasa mengambil duit rakyat. Kalau jadi pengusaha biasa tidak membayar pajak. Kalau kelakuan  curang jadi biasa, berarti jadi jujur itu disebut luar biasa.

Jadi, silahkan pilih masih mau yang biasa biasa saja kah?
Ayo..bersikap jujur demi diri sendiri dan masa depan negeri ini!!

Punya teman yang jujur itu rezeki.
Punya teman yang mengajarkan kebaikan itu rezeki.
Punya teman yang bisa diajak suka dan duka itu rezeki.
Punya teman yang menerima apa adanya itu rezeki.
Punya teman yang tidak bermuka dua itu anugerah.

Luqman yang bijak menasehati anaknya. Dia berkata,
"Wahai putraku.. hendaklah perkara pertama yang engkau cari setelah iman kepada Allah, adalah sahabat yang jujur. Sesungguhnya sahabat yang jujur itu seperti pohon yang rindang. Jika engkau duduk di bawah naungannya, dia akan menaungimu, jika engkau mengambil sesuatu darinya, dia akan mengenyangkanmu dan jika dia tidak bermanfaat bagimu, dia tidak mencelakakanmu”.
Jujur itu bukan masalah sebuah kemenangan atau kekalahan. Jujur pada diri sendiri merupakan sebuah cara sederhana untuk mendapatkan kebahagiaan.

Jujur saja..aku menulis soal ini untuk menasihati diriku sendiri. Dan kalau ada yang mendapat manfaatnya, apa salahnya kan. Kita bermuhasabah diri bersama semata karena Allah. 


Selamat berpuasa, sahabatku dimana saja berada.


By: EY

0 komentar:

Post a Comment