Sejauh
mana kita sebagai umat muslim dapat menjadi manusia yang seutuhnya? Manusia
yang taat dan takwa kepada Allah Subhannahu wa Ta'alaa. Dapat bersikap jujur
dan menjadi tauladan bagi sesama….seperti yang dikatakan oleh Ali Bin Abi
Thalib, orang yang jujur itu akan mendapatkan 4 hal, KEPERCAYAAN, CINTA dan
RASA HORMAT, Sabar.
Ini tidak semudah lidah berbicara. Namun pahala sifat itu amat indah, percaya dan
yakin bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dan jujur. Mari kita latih
diri kita untuk selalu berbicara yang benar faktanya.
Karena
Allah mengetahui segala-galanya. Dan sifat jujur itu adalah pertanda orang yang
sehat dan waras. Salah satu tanda-tanda hari kiamat kata pak ustadz ketika kudengar di mesjid, saat diangkatnya amanah, dan urusan umat akan
diserahkan kepada orang yang tidak tepat dan tidak mampu menanganinya.
Kemudian, salah satu tandanya lagi adalah orang jujur akan dikatakan pengkhianat. Maksudnya, nanti orang orang jujur akan diragukan dan tidak dipercaya lagi.
Sementara itu, pendusta, orang munafik, orang yang pandai
bersilat lidah dan pengkhianatlah yang akan dipercaya. Ini sudah terlihat
kasat mata di depan kita saat ini.
Rasulullah
Saw bersabda, "Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran
membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke surga. Dan
apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat
di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta,
karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan
seseorang ke neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih
kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).” (HR.
Bukhari-Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi, Abu Dawud)
Berani
jujur itu hebat. Berani jujur itu suatu kebanggaan. Itu slogan sebuah lembaga
anti rasuah. Berlaku curang sudah membudaya dalam keseharian kita di Indonesia.
Saat kecil terbiasa menyontek, beranjak remaja biasa melanggar aturan lalu
lintas. Kalau jadi pejabat menjadi biasa mengambil duit rakyat. Kalau jadi
pengusaha biasa tidak membayar pajak. Kalau kelakuan curang jadi biasa, berarti jadi jujur itu disebut
luar biasa.
Jadi, silahkan pilih masih mau yang biasa biasa saja kah?
Ayo..bersikap jujur demi diri sendiri dan masa depan negeri ini!!
Punya teman yang
jujur itu rezeki.
Punya teman yang mengajarkan kebaikan itu rezeki.
Punya teman yang bisa diajak suka dan duka itu rezeki.
Punya teman yang menerima apa adanya itu rezeki.
Punya teman yang tidak bermuka dua itu anugerah.
Punya teman yang mengajarkan kebaikan itu rezeki.
Punya teman yang bisa diajak suka dan duka itu rezeki.
Punya teman yang menerima apa adanya itu rezeki.
Punya teman yang tidak bermuka dua itu anugerah.
Luqman
yang bijak menasehati anaknya. Dia berkata,
"Wahai
putraku.. hendaklah perkara pertama yang engkau cari setelah iman kepada Allah,
adalah sahabat yang jujur. Sesungguhnya sahabat yang jujur itu seperti pohon
yang rindang. Jika engkau duduk di bawah naungannya, dia akan menaungimu, jika
engkau mengambil sesuatu darinya, dia akan mengenyangkanmu dan jika dia tidak
bermanfaat bagimu, dia tidak mencelakakanmu”.
Jujur
itu bukan masalah sebuah kemenangan atau kekalahan. Jujur pada diri sendiri merupakan
sebuah cara sederhana untuk mendapatkan kebahagiaan.
Jujur
saja..aku menulis soal ini untuk menasihati diriku sendiri. Dan kalau ada yang
mendapat manfaatnya, apa salahnya kan. Kita bermuhasabah diri bersama semata karena
Allah.
Selamat
berpuasa, sahabatku dimana saja berada.
By: EY
By: EY
0 komentar:
Post a Comment