Tuesday 19 April 2016

Ranah Tokyo dalam Catatanku - 3

210316 (senin)

Ke Odaiba (pulau buatan) dari apartemen kami  naik bis, dan kereta ke..Odaiba, kota super modern dan canggih di selatan Tokyo. 

Pada masa pemerintahan Keshogunan Tokugawa pulau ini dibangun untuk benteng pertahanan laut, kemudian beralih fungsi  jadi pusat perbelanjaan dan entertainment. ditaman Odaiba ini ada replika patung liberty, bunga tulip, Aquacity dan lain sebagainya.
 
Aqua City



Odaiba full entertainment gedung perkantoran, apartemen dan berbagai mall besar ada disana. pertama-tama kami  ke Venus Fort, foto dengan latar rainbow bridge dan patung liberty setelah itu keliling pulau seharian .




220316 (selasa)



Dari meguro kami turun di stasiun Okayama, hari ini aku diajak anakku Dhila melihat kampusnya “Tokyo Institute of Technology“, perguruan tinggi teknik ternama di Jepang, bisa dianggap ITB-nya orang Jepang.







Orang Jepang sering menyebutnya Tokodai (singkatan Tōkyō Kōgyō Daigaku) atau Tokyo Tech. Letak kampus utama Tokyo Tech terletak di Ōokayama, ini perbatasan antara Meguro dan Ota, dengan pintu masuk utama yang dihadapan Station Ōokayama.  



Kami ke sini memang ingin tahu tempat dan suasana anakku kuliah seperti apa. 

Kesan aku ketika masuk kampus ini  kondisi lingkungan dan gedungnya  mirip dengan kampus ITB Bandung. Kampus TIT terletak di tengah kota, sekelilingnya pemukiman penduduk, gedung-gedung di dalam kampus saling berdekatan jaraknya, dan antar gedung dapat dicapai dengan berjalan kaki.

Ada taman dengan pohon yang rindang di sekitar kampus dilengkapi tempat duduk buat mahasiswa istirahat. Menurut anakku kantin kampus ini menyediakan makanan halal bagi mahasiswa/i  muslim.


Okayama juga disebut sebagai “Fruit Kingdom” atau kerajaan buah. Hal ini karena berbagai macam buah-buahan berkualitas tumbuh di daerah ini, seperti misalnya buah persik putih dan anggur





Dari kampus, kami singgah ke Musashi Koyama Shopping Street buat cuci mata sebelum pulang ke apartemen.

230316 (rabu)

Ke Imperial Palace yang dikenal dengan Kokyo Gaien terletak ditengah kota Tokyo. 



Dalam taman ada jembatan kuno namanya Nijubashi yakni jembatan yang terbuat dari besi dan batu . lalu ada air mancur wadakura di seberang jalan taman ini kalau malam terlihat bercahaya. 



Taman ini tidak dipungut bayaran alias gratis... disini kita hanya menikmati suasana rileks dan nyaman berkumpul.. tentu saja jeprat jepret gak terlewatkan. 



Sebelum kami ke taman ini singgah  ke tempat kita bisa berkimono gratis, satu gedung dengan kantor GA, untuk berfoto pakai baju kimono Jepang, 



Kantor perwakilan GA berada di daerah Yura Kucho..lalu kami kembali ke Odaiba sambil menunggu sunset..dan akhirnya pulang.. Ke rumah seperti biasa kami  jalan kaki + naik bus + naik JR train..

240316 (kamis)

Ke Shibuya mau shopping lagi .., trus mampir ke Cat Cafe di Shinjuku, tepatnya di 1-16-2 Kabukichō, Shinjuku-ku. ngupi dikelilingi oleh sejumlah kucing, sungguh menjadi kan suasana jadi berbeda.


Di Cat Cafe ini bermain dengan kucing sambil ngupi bisa mengurangi stres. Karena melihat mereka bermuka menggemaskan itu tidur atau bermain, ketika itu itu juga zat endorfin  alias hormon kebahagiaan serasa terdongkrak. Apalagi bermain bersama dan mengelus bulu mereka yang sehalus kapas itu.

Masuk dan pesan makan minum di cafe ini harus kita bayar tiket /orang ¥1000 (tidak termasuk harga makanan/minuman), per jam..kalau mau beliin makanan buat kucingnya seharga ¥300 setelah beli tiket, untuk masuk ke area cafe, harus buka sepatu dan mengenakan sandal ruangan dari cat cafe dan menyemprotkan desinfektan (mau masuk dan keluar cafe) untuk mencegah kuman-kuman atau bakteri dari luar masuk dan jika kita berinteraksi dengan kucing tersebut tetap sehat. 

Kita bebas main dengan kucing kucing disana, kecuali yang ada tanda pita merah, itu tandanya kucing sedang tidak sehat.

Kucing ternyata salah satu hewan kesayangan orang Jepang selain anjing, karena warga Jepang banyak  yang tinggal di apartemen membuat mereka tidak dibolehkan untuk memelihara hewan lucu ini karena peraturan properti tidak membolehkan dan jika dipeliharapun biayanya sangat mahal. Minum kopi dan makanan yang kita pesan disiapkan dalam wadah tertutup dan meja diberi lubang cangkir sehingga tidak gampang tumpah. 





Untuk menghindari perlakuan kasar terhadap kucing, tamu yang boleh masuk ke cafe ini dibatasi minimal usia 10 tahun. Aku dengar di Jakarta sudah ada juga cafe kucing ini. Satu jam setelah itu kami pun pulang ke Meguro setelah maghrib ..






250316 (jumat) 

Istirahat di apartemen..


0 komentar:

Post a Comment