Friday, 31 July 2015

Masih kah ada semangat Ramadhan di hati kita ??

Terasa masih segar dalam ingatan kita, beberapa waktu yang lalu di bulan ramadhan itu kaum muslimin sibuk beraktifitas beribadah. Betapa syahdunya kegiatan menyantap buka puasa, lalu membaca alquran dan betapa indahnya terasa malam malam yang terasa hidup dalam lantunan zikir dan istighfar  dari mulut kaum muslimin  di mesjid itu.

Ramadhan datang seperti hujan musiman kemudian berlalu, hujan yang menyirami hati orang yang beriman .Ramadhan membawa hujan yang menyirami hati yang kering karena kemarau. Ramadhan mengipasi percikan api amal yang mulai padam. Ramadhan membangunkan semangat  ibadah kita yang mulai layu. Ramadhan memupuk kesabaran lalu menumbuhkan kepedulian untuk yang kurang beruntung....

Ramadhan telah usai, sekarang mau kemana dan harus apa?? Apakah kita akan kembali berjalan mundur lagikah?? Apakah semua latihan menahan diri itu setelah kita lewati akan di bebaskan sebebas bebasnya ??? Seperti mendapat semangat baru untuk terlibat kembali keperbuatan transaksi riba atau korupsi. Akankah semangat bersedekah, berbagi, belas kasih, kesabaran empati terhadap sesama masih terlihat cerah hingga ramadhan berikutnya?? Atau tlah redup dan lenyap terengut.

Kini waktu telah berlalu, yang datang pasti akan berlalu, ada awal ada akhir. Bagi yang mengisinya dengan amalan ketaatan hendaknya bersyukur  dan yang tlah menyia-nyiakan hendaklah menyesali dan bertaubat segera. Syariat puasa tetap di perintahkan di luar ramadhan. Nabi bersabda: Barangsiapa berpuasa Ramadhan, lalu dilanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka seolah olah puasa dia setahun penuh (HR>Muslim), lalu jika berpuasa tiga hari dalam setiap bulan hijriah serta ramadhan ke ramadhan, semua itu seolah olah berpuasa setahun penuh.(HR>Muslim).

Berakhirnya bulan Ramadhan bukan berarti berakhir aktifitas ibadah kita, kita selalu bersemangat dalam mengisi hari hari kita dengan selalu beribadah kepada Allah. Amalan tak pernah berakhir sebelum maut datang menjemput.

Sebaiknya ramadhan menjadi dapat meng-upgrade kualitas iman setiap pribadi menjadi lebih baik dalam kehidupan kita. Ibarat kata “janganlah kita menjadi hamba Ramadhani tapi jadilah hamba Rabbani“ Pahala amal kebaikan adalah kebaikan yang ada sesudahnya, maksudnya adalah mengerjakan kebaikan  maka dilanjutkan dengan kebaikan yang lain, jangan pernah merasa sudah cukup amal tapi harus istiqomah dalam beramal sepanjang hayat di kandung badan. Seharusnya sasaran hidup yang kita idamkan itu TAKWA. Nabi bersaabda “amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang berketerusan walau itu sedikit “.

Semoga semangat ramadhan masih ada dihati kita dan semoga Allah memberi taufik dan hidayah pada kita semua  agar dalam ibadah selepas ramadhan selalu dalam pertolongan Allah hendaknya. Aamii!!

By: HZ

0 komentar:

Post a Comment