Ngomongin tentang kesan, aku jadi kepengen nulis banget , soal "kesan" kita terhadap orang lain! Hehhehe... Sering kubaca dan kudengar dari banyak komen dan pendapat orang khususnya yang lagi ngerumpi di medsos atau omongan langsung, mereka ngomongin soal apa saja..apalagi yang seru itu isu kinerja pejabat di negara
ini. Kadang terkesan menjudge tanpa dasar
dan alasan untuk dibedah secara
akurat...bagi aku yaah..terus terang gak fair juga tapi memang sejak demokrasi sudah jadi icon kita maka soal beda pendapat dah jadi trend dalam keseharian kita semua..dan maaf aku bukan
menjadi pembela yang pro atau gak pro...sebab semuanya kita punya hak bicara kok..malah kadang suka asal bicara alias omdong..
Yaaah, bicara soal yang satu ini pasti semua orang pernah punya kesan atau image ketika bertemu orang baru atau udah lama tapi baru ketemu, sama aja sih
hahaha..intinya baru ketemu, itu
pokok intinya.. Oke, kesan itu apa? Kesan itu adalah penilaian awal yang kita
liat tapi spesifikasi kesan penilaian itu tergantung dari cara orang yang merasakannya sendiri.
Lalu ada juga mendefenisikan kesan itu
berupa pandangan, prasangka atau anggapan. Jadi, pada dasarnya cara seseorang meng-interprestasikan dan memberi nilai yang didapat dari pengamatannya terhadap sesuatu peristiwa, dan situasi.
Image atau anggapan tak selalu benar dan tidak harus sama dengan kenyataan. Dua orang bisa mempunyai image atau anggapan yang berbeda atas obyek yang sama. Masyarakat punya anggapan sendiri tentang cara pandang kehidupan masyarakat yang lainnya.
Image atau anggapan tak selalu benar dan tidak harus sama dengan kenyataan. Dua orang bisa mempunyai image atau anggapan yang berbeda atas obyek yang sama. Masyarakat punya anggapan sendiri tentang cara pandang kehidupan masyarakat yang lainnya.
Mengapa kita suka sama image alias kesan yang cenderung kepada berprasangka, walaupun kita tahu image tidak selalu sama dengan realita. Karena fitrahnya manusia itu lebih banyak didasarkan atas image realita bukan atas
dasar realita itu sendiri. Mengapa demikian? Karena hal ini lebih banyak berhubungan
dengan fungsi otak. Kita mengenal fungsi otak sadar dan fungsi otak bawah
sadar. Otak sadar berfungsi me-respon masa kini, segala sesuatu yang sedang
kita hadapi saat ini. Kita haus ingin minum, kita lapar cari makanan, bermain
golf, berenang mengerjakan soal ujian, semuanya ini fungsi dari otak sadar.
Logika, akal dan analisa sangat berperan dalam proses otak sadar.
Otak bawah sadar sangat dipengaruhi
masa lalu, seperti: Kesan (yang lagi dibahas), pengalaman, cerita, kata orang, mitos,
legenda, trauma dan persepsi. Tindakan manusia dibawah pengaruh otak bawah
sadar adalah melakukan pilihan atas dasar pengalaman, kesan, dan cerita masa
lalu serta persepsi yang berkembang waktu itu. Logika dan akal pikiran tidak
berperan lagi dalam proses bawah sadar.
Jadi mudah dimengerti kalau perilaku manusia sangat dipengaruhi
oleh image alias kesan. Dalam
menilai seseorang, konsekuensinya timbul distorsi atau kurang tepatnya
penilaian bisa terjadi. Jadi penyebab distorsi
penilaian tersebut karena latar belakang yang berbeda akan punya kesan yang sama dengan
kacamata yang berbeda. Orang yang sama
akan dinilai dari sudut pandang yang berbeda. Misalnya kalau profesi aku seorang wartawan yang latar belakangnya ilmu hukum pastinya aku melihat satu masalah bagi orang lain akan terkesan membahasnya pada persoalan hukum saja.
Kesan yang didasari stereotipe ini suka menyamakan penilaian atas dasar karakteristik seseorang, asal usul kelompok, suku,,
profesi atau jabatan, ini yang sering terjadi. Pasti semua orang mungkin selalu kejebak sama
kesan awal kan? Awal selalu beda
dengan akhir.
Kesan awal pasti banyak yang kelihatan polos dan terlihat baik, tapi ketika kita sudah kenal orang itu agak lama, sejuta
kenegatifan muncul perlahan atau bahkan ada yang drastis muncul semua negatifnya,
Intinya, lebih berhati hati dalam menilai orang, membuat kesan awal itu
bisa disetting dan kita mungkin butuh waktu buat bedain yang memang dia begitu atau gak??
Jadi kesimpulannya,
Pertama: Nilai image alias kesan itu sangat mempengaruhi hidup kita sehari-hari. Banyak sekali pilihan-pilihan yang kita lakukan
didalam hidup ini dipengaruhi oleh “kesan” dari nilai orang lain.
Kedua: Nilai image atau anggapan yang berkembang di
masyarakat memang sulit dirubah, walau kenyataan bisa menunjukkan hal yang sebaliknya.
Image dan personal judgment (menilai seseorang) dengan
segala kelebihan dan kekurangan harusnya dipakai dalam penilaian yang didasarkan pada ukuran-ukuran obyektif.
Akhirnya anggapan penilaian
subyektif sangat mungkin dipengaruhi oleh kesan dan prasangka negatif, dan mengandung banyak distorsi....
Okee, gitu aja dulu...moga ada manfaatnya.
By: YD
Okee, gitu aja dulu...moga ada manfaatnya.
By: YD
0 komentar:
Post a Comment