Sunday 17 November 2013

Menunggu di ujung waktu



Hidup itu terlalu misterius. Berhentilah menebak. Lakukan saja apa yang benar. Mungkin kamu tidak mengerti kata-kataku yang terlalu berbelit-belit ini. Asal kamu tahu, butuh banyak keberanian yang harus aku kumpulkan untuk membuatmu duduk disini, bersamaku.
Dalam hidup, setiap orang punya kisahnya masing-masing. Dan dalam kisahnya ia harus berjuang, berdiam dan menunggu pun juga bagian dari perjuangan. Menunggu..itulah yang selama ini ku lakukan, sebagai wujud perasaanku yang entah mengapa masih saja ingin terus menahan dan menyimpan bayang-bayang dirimu dalam hati maupun pikiranku.
Aku tahu, setiap malamku selalu ku isi dengan kenangan dan ingatan akan dirimu. Kenyataannya yang harus kuterima, kau tak ada disini disampingku, entah walau hanya untuk menenangkan sedihku atau menepis sepi ku.
Kebersamaan kita yang tak biasa, menyisakan cerita yang tak biasa pula. Kebersamaan yang memang tak berjalan dengan mudah ini cukup membuatku lelah. Aku ingin berhenti memperjuangkanmu, tapi aku tak pernah berhasil. Aku lelah, lelah dihantui kabut merah yang menghalang pencarianku...kiranya aku inginkan matahari, bukan mendung seperti ini.
Kau bilang bahwa kau akan selalu ada disini, untukku, disampingku.
Tapi..Kamu malah ada diujung sana ketika aku membutuhkanmu untuk ada disini! Seringkali ku maafkan ketidakhadiran mu.
Seringkali ku maklumi kesalahanmu, dan selalu kuberikan senyum terbaik ketika sesungguhnya aku ingin menangis. Akankah kebersamaan ini berujung pada akhir yang bahagia? Entahlah..!!!
Aku bertanya-tanya bagaimana bisa ku tak ingat apapun dalam hidup ini sebelum ku bertemu denganmu. Ku bertanya pada kesepian, berapa lama itu akan terjadi. Tapi aku akan menunggumu, karena aku yakin cintaku sesungguhnya adalah kamu..

0 komentar:

Post a Comment