Salah satu masalah
terbesar yang kita hadapi adalah bagaimana menyesuaikan cara berpikir kita
untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks, cepat dan berubah dan
sulit diramalkan.
Cara kita mengelola
pengetahuan. berarti kita perlu memecahkan rintangan-rintangan antar disiplin
dan mencari cara pikir baru yang dapat menghubungkan kembali apa yang selama
ini terpisah-pisah. Hal inilah yang harus diperbaharui dalam program
pendidikan kita.
Tuntutan
pengelolaan pendidikan tinggi supaya lebih efisien dan efektif juga disebabkan oleh
perubahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat.
Dalam proses
globalisasi yang sedang dan akan dihadapkan oleh masyarakat dan bangsa
Indonesia yang semakin lama semakin intens, maka pertanyaan yang segera muncul,
bagaimanakah mengelola sistem pendidikan nasional agar supaya dapat sejalan
dengan dimanika global yang sedang akan terjadi.
Sudah kita lihat
pula bahwa proses globalisasi di dalam dunia terbuka tidak memungkinkan lagi
hidupya suatu organisasi pendidikan yang
mempertahankan status quo. Tidak ada jalan lain harus berubah, harus dinamis,
agar output yang dihasilkan semakin lama semakin tinggi kualitasnya.
Apabila organisasi
pendidikan tetap mempertahankan status quo, maka hasilnya ialah manusia dan
masyarakat Indonesia yang tidak dapat survive di dalam dunia yang kompetitif.
Bagaimana mungkin suatu organisasi yang demikian dapat menghasilkan output yang
mempunyai kualitas yang dapat bersaing.
Memahami berbagai
masalah dalam dunia pendidikan, peran tenaga pendidik baik Dosen maupun Guru,
bahkan keluarga mahasiswa/siswa harus mampu merubah kondisi negeri menuju
pendidikan yang lebih maju tidak kalah bersaing dengan pendidikan luar negeri,
namun hal itu bisa terwujud apabila didasari pendidiknya yang profesional,
dibarengi dengan fasilitas lembaga pendidikan yang sangat baik dan memadai,
maka lembaga pendidikan tersebut akan mampu mencetak lulusan-lulusan yang
terbaik mampu bersaing dengan lulusan Internasional, apalagi dalam menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlangsung pada bulan Desember 2015
yang akan datang.
Asean Economi
Community dimulai pada bulan Desember 2015 ,pada saat itu akan lebih banyak
tenaga kerja saling berkompetisi merebut lapangan kerja, terutama tenaga kerja
lokal di masing-masing negara Asean, tentu tenaga kerja yang punya
peluang adalah tenaga kerja yang profesional mampu bersaing dengan tenaga kerja
Asing, untuk itu sangat dibutuhkan komunikasi berbahasa Inggris sebagai bahasa
Internasional. Di samping itu juga pemerintah Indonesia harus meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusianya, baik di dalam negeri maupun Asean, agar bisa
mengalahkan tenaga kerja dari luar Indonesia.
Untuk menghadapi
tantangan tersebut perlu peningkatan mutu pendidik baik sebagai Dosen atau Guru
yang harus dilakukan oleh pemerintah melalui :
1.Sertifikasi
2.Akreditasi
3.Standarisasi
4.Peningkatan gaji dan kesejahteraan pendidik
5.Rekrutmen pendidik yang profesional
Menyambut
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini Pemerintah Indonesia harus lebih
meningkatkan mutu pendidik dalam mengemban tugas belajar mengajar agar dapat
mencetak para lulusan yang berkualitas bisa diandalkan dalam dunia
lapangan kerja dan tidak kalah bersaing dengan para lulusan dari lembaga
pendidikan negara Asean lainnya.
Seperti yang dikatakan
Harry Jusron ,Kepala Bidang Evaluasi Riset IPTEK Masyarakat, Kementerian Riset
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Bahwa riset dan pengembangan sumber daya
manusia sangat penting, Agar teknologi hasil risbang dari perguruan tinggi (PT)
dan lembaga penelitian dan pengembangan (lemlitbang) sesuai dengan kebutuhan
industri, diperlukan kebijakan yang menentukan topik-topik risbang yang harus
dilaksanakan, serta mengatur anggaran diutamakan untuk membiayai topik-topik
risbang tersebut. Untuk mencapai produk unggulan Indonesia yang tidak
tersaingi, diperlukan dukungan dari lembaga yang mengatur arah pendidikan
tinggi, penentu topik-topik riset nasional, pembangun kerja sama PT,
lemlitbang, pemerintah dengan industri, pembuat kebijakan-kebijakan yang
memayungi dan mendorong sinergi pengembangan teknologi dengan pendidikan tinggi.
Kita perlu memperbanyak tenaga kerja Indonesia yang mempunyai kemampuan tinggi
diberbagai bidang, seperti peneliti, perekayasa, insinyur, ahli kebijakan,
operator mesin produksi, manajer, ahli keuangan, ahli pemasaran, serta
ahli-ahli lainnya yang sesuai dengan kebutuhan. Ini semua hanya didapatkan
melalui pendidikan tinggi berkualitas sehingga diperlukan sinergi antara
program pendidikan tinggi, kegiatan risbang, dan kebutuhan industri.
Selanjutnya
baca ; Sinergi Teknologi - Pendidikan Tinggi untuk Pertumbuhan Ekonomi
Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) tidak hanya mempengaruhi kebebasan dalam menjual produk dan jasa saja.
Pasar bebas ini nanti juga mempengaruhi pasar tenaga kerja yang ada di
Indonesia, terlebih pada tenaga kerja profesional seperti dokter, pengacara,
akuntan, dan lain sebagainya.
Di berbagai
perusahaan, sudah mulai diberlakukan pembolehan tenaga kerja asing untuk
mengisi pos yang belum terisi di perusahaan tersebut. Jika tenaga kerja kita tidak
memiliki daya kompetitif, maka masyarakat Indonesia akan tergerus oleh tenaga
kerja asing yang lebih handal.
Untuk itu, strategi
MEA sangat penting dipersiapkan agar Indonesia tidak tertinggal dalam iklim
investasi global yang terus berkembang, dan perlu diingat bahwa daya saing akan
sangat luar biasa meningkat di tahun 2015 ini.
ASEAN Community menuntut
sumber daya manusia untuk siap bertarung dengan SDM negara ASEAN lainnya,
pertarungan ini hanya bisa menang dan dimenangkan oleh mereka yang mengenyam
pendidikan tinggi yang berkualitas. MEA memberi kesempatan
seluas-luasnya bagi warga negara ASEAN untuk mendapatkan pekerjaan tanpa adanya
hambatan di negara yang dituju, akan tetapi AEC blue print membatasi hanya
tenaga kerja yang terampil.
Akhirnya kita semua
harus menyadari bahwa : dalam menghadapi MEA 2015 ini kita harus benar-benar mempersiapkan
ketrampilan, keahlian dan inovasi baru dalam bidang pendidikan serta dunia usaha,
menghadapi MEA ini tak perlu khawatir tetapi anggaplah ini sebagai tantangan
utuk kita semua dalam menghadapi pasar bebas dan persaingan global yang memang
harus kita jawab. Perubahan dalam kehidupan di dunia ini akan setiap saat
terjadi disebabkan tuntutan budaya serta kebutuhan manusia itu sendiri. Perubahan
mental kearah sikap yang ulet, rajin,
berdisiplin, beretos kerja tinggi, cerdas, terampil, kreatif, dan menumbuhkan jiwa
berwiraswasta ,ini sangat diperlukan untuk menghadapi era globalisasi tersebut.
Globalisasi bagi bangsa Indonesia dapat menjadi peluang dan tantangan. Peluang
yang dapat diperoleh adalah pasaran hasil produksi yang semakin luas,
perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin cepat, lapangan kerja yang semakin
luas dan peluang bisnis yang makin terbuka.
by xcb15
0 komentar:
Post a Comment