Sunday, 23 August 2015

Pendidikan itu, kekuatan masa depan

Salah satu masalah terbesar yang kita hadapi adalah bagaimana menyesuaikan cara berpikir kita untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks, cepat dan berubah dan sulit diramalkan.


Cara kita mengelola pengetahuan. berarti kita perlu memecahkan rintangan-rintangan antar disiplin dan mencari cara pikir baru yang dapat menghubungkan kembali apa yang selama ini terpisah-pisah. Hal inilah yang harus diperbaharui dalam  program pendidikan kita.
Tuntutan pengelolaan pendidikan tinggi supaya lebih efisien dan efektif juga disebabkan oleh perubahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat.
Dalam proses globalisasi yang sedang dan akan dihadapkan oleh masyarakat dan bangsa Indonesia yang semakin lama semakin intens, maka pertanyaan yang segera muncul, bagaimanakah mengelola sistem pendidikan nasional agar supaya dapat sejalan dengan dimanika global yang sedang akan terjadi.

Sudah kita lihat pula bahwa proses globalisasi di dalam dunia terbuka tidak memungkinkan lagi hidupya suatu organisasi  pendidikan yang mempertahankan status quo. Tidak ada jalan lain harus berubah, harus dinamis, agar output yang dihasilkan semakin lama semakin tinggi kualitasnya.

Apabila organisasi pendidikan tetap mempertahankan status quo, maka hasilnya ialah manusia dan masyarakat Indonesia yang tidak dapat survive di dalam dunia yang kompetitif. Bagaimana mungkin suatu organisasi yang demikian dapat menghasilkan output yang mempunyai kualitas yang dapat bersaing.

Memahami berbagai masalah dalam dunia pendidikan, peran tenaga pendidik baik Dosen maupun Guru, bahkan keluarga mahasiswa/siswa harus mampu merubah kondisi negeri menuju pendidikan yang lebih maju tidak kalah bersaing dengan pendidikan luar negeri, namun hal itu bisa terwujud apabila didasari pendidiknya yang profesional, dibarengi dengan fasilitas lembaga pendidikan yang sangat baik dan memadai, maka lembaga pendidikan tersebut akan mampu mencetak lulusan-lulusan yang terbaik mampu bersaing dengan lulusan Internasional, apalagi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlangsung pada bulan Desember 2015 yang akan datang.

Asean Economi Community dimulai pada bulan Desember 2015 ,pada saat itu akan lebih banyak tenaga kerja saling berkompetisi merebut lapangan kerja, terutama tenaga kerja lokal di masing-masing negara Asean, tentu  tenaga kerja yang punya peluang adalah tenaga kerja yang profesional mampu bersaing dengan tenaga kerja Asing, untuk itu sangat dibutuhkan komunikasi berbahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Di samping itu juga pemerintah Indonesia harus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya, baik di dalam negeri maupun Asean, agar bisa mengalahkan tenaga kerja dari luar Indonesia.

Untuk menghadapi tantangan tersebut perlu peningkatan mutu pendidik baik sebagai Dosen atau Guru yang harus dilakukan oleh pemerintah melalui :

1.Sertifikasi

2.Akreditasi

3.Standarisasi
4.Peningkatan gaji dan kesejahteraan pendidik
5.Rekrutmen pendidik yang profesional


Menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini Pemerintah Indonesia harus lebih meningkatkan mutu pendidik dalam mengemban tugas belajar mengajar agar dapat mencetak  para lulusan  yang berkualitas bisa diandalkan dalam dunia lapangan kerja dan tidak kalah bersaing dengan para lulusan dari lembaga pendidikan negara Asean lainnya.

Seperti yang dikatakan Harry Jusron ,Kepala Bidang Evaluasi Riset IPTEK Masyarakat, Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Bahwa riset dan pengembangan sumber daya manusia sangat penting, Agar teknologi hasil risbang dari perguruan tinggi (PT) dan lembaga penelitian dan pengembangan (lemlitbang) sesuai dengan kebutuhan industri, diperlukan kebijakan yang menentukan topik-topik risbang yang harus dilaksanakan, serta mengatur anggaran diutamakan untuk membiayai topik-topik risbang tersebut. Untuk mencapai produk unggulan Indonesia yang tidak tersaingi, diperlukan dukungan dari lembaga yang mengatur arah pendidikan tinggi, penentu topik-topik riset nasional, pembangun kerja sama PT, lemlitbang, pemerintah dengan industri, pembuat kebijakan-kebijakan yang memayungi dan mendorong sinergi pengembangan teknologi dengan pendidikan tinggi. Kita perlu memperbanyak tenaga kerja Indonesia yang mempunyai kemampuan tinggi diberbagai bidang, seperti peneliti, perekayasa, insinyur, ahli kebijakan, operator mesin produksi, manajer, ahli keuangan, ahli pemasaran, serta ahli-ahli lainnya yang sesuai dengan kebutuhan. Ini semua hanya didapatkan melalui pendidikan tinggi berkualitas sehingga diperlukan sinergi antara program pendidikan tinggi, kegiatan risbang, dan kebutuhan industri. 

Selanjutnya baca ; Sinergi Teknologi - Pendidikan Tinggi untuk Pertumbuhan Ekonomi 
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tidak hanya mempengaruhi kebebasan dalam menjual produk dan jasa saja. Pasar bebas ini nanti juga mempengaruhi pasar tenaga kerja yang ada di Indonesia, terlebih pada tenaga kerja profesional seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lain sebagainya.

Di berbagai perusahaan, sudah mulai diberlakukan pembolehan tenaga kerja asing untuk mengisi pos yang belum terisi di perusahaan tersebut. Jika tenaga kerja kita tidak memiliki daya kompetitif, maka masyarakat Indonesia akan tergerus oleh tenaga kerja asing yang lebih handal.

Untuk itu, strategi MEA sangat penting dipersiapkan agar Indonesia tidak tertinggal dalam iklim investasi global yang terus berkembang, dan perlu diingat bahwa daya saing akan sangat luar biasa meningkat di tahun 2015 ini.
ASEAN Community menuntut sumber daya manusia untuk siap bertarung dengan SDM negara ASEAN lainnya, pertarungan ini hanya bisa menang dan dimenangkan oleh mereka yang mengenyam pendidikan tinggi yang berkualitas. MEA memberi  kesempatan seluas-luasnya bagi warga negara ASEAN untuk mendapatkan pekerjaan tanpa adanya hambatan di negara yang dituju, akan tetapi AEC blue print membatasi hanya tenaga kerja yang terampil.

Akhirnya kita semua harus menyadari bahwa : dalam menghadapi MEA 2015 ini  kita harus benar-benar mempersiapkan ketrampilan, keahlian dan inovasi baru dalam bidang pendidikan serta dunia usaha, menghadapi MEA ini tak perlu khawatir tetapi anggaplah ini sebagai tantangan utuk kita semua dalam menghadapi pasar bebas dan persaingan global yang memang harus kita jawab. Perubahan dalam kehidupan di dunia ini akan setiap saat terjadi disebabkan tuntutan budaya serta kebutuhan manusia itu sendiri. Perubahan mental kearah sikap yang  ulet, rajin, berdisiplin, beretos kerja tinggi, cerdas, terampil, kreatif, dan menumbuhkan jiwa berwiraswasta ,ini sangat diperlukan untuk menghadapi era globalisasi tersebut. Globalisasi bagi bangsa Indonesia dapat menjadi peluang dan tantangan. Peluang yang dapat diperoleh adalah pasaran hasil produksi yang semakin luas, perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin cepat, lapangan kerja yang semakin luas dan peluang bisnis yang makin terbuka.

by xcb15





0 komentar:

Post a Comment