Bukittinggi banjir..?? Apa gak salah berita ini..? Karena penasaran, aku baca beberapa berita lagi dari media online..
Begini ceritanya; Dua hari yang lalu tepatnya hari Jumat, tanggal 06 November 2015, kota Bukittinggi direndam banjir yang cukup parah akibat hujan lebat yang mengguyur enam kawasan kota wisata tersebut. Woow....berita ini sebenarnya tidak membuat aku kaget sih, yang terpikirkan adalah kenapa kok pemerintah daerahnya tidak pernah membenahi masalah lingkungan ini dengan serius??? Lalu warganya pada kemana???.
Kenapa ya?? Banjir
kini terjadi hampir di seluruh daerah.
Tak ada yang dapat mengelak dari bencana yang satu ini. Banjir bukanlah sekedar
musibah kemurkaan Allah kepada umat manusia. Akan tetapi banjir juga bisa
merupakan fenomena ekologis yang disebabkan oleh perilaku manusia dalam
mengelola lingkungan. Nah kalau penyebab terakhir ini, aku setuju karena orang
hidup di Indonesia ini senang buang sampah "semau gue"...atau nebang hutan "sesuka
gue", plus bakarin hutan.. lalu bikin halaman pakai paving block atau bikin lantai pake cor semen tanpa lobang
rembesan air dan lain sebagainya, soal kota Bukittinggi nih.....
Begini ceritanya; Dua hari yang lalu tepatnya hari Jumat, tanggal 06 November 2015, kota Bukittinggi direndam banjir yang cukup parah akibat hujan lebat yang mengguyur enam kawasan kota wisata tersebut. Woow....berita ini sebenarnya tidak membuat aku kaget sih, yang terpikirkan adalah kenapa kok pemerintah daerahnya tidak pernah membenahi masalah lingkungan ini dengan serius??? Lalu warganya pada kemana???.
Kota Bukittinggi
yang aku tahu itu “kota tujuan wisata” yang
dibanggakan warga Sumatera Barat lho...bahkan seluruh masyarakat Indonesia sudah dan ingin berkunjung kesana. Kalau
ceritanya seperti ini berarti Bukittinggi menjadi kota yang tidak nyaman buat
tempat pariwisata maupun warganya.
Kalau boleh menilai, jika sebuah kota yang baik, nyaman dan tertib itu berbanding lurus dengan kinerja pemerintahnya dan juga cermin warganya dan cermin wajah orang yang hidup, tinggal dan bekerja di kota itu.
Kalau boleh menilai, jika sebuah kota yang baik, nyaman dan tertib itu berbanding lurus dengan kinerja pemerintahnya dan juga cermin warganya dan cermin wajah orang yang hidup, tinggal dan bekerja di kota itu.
Peristiwa banjir di
kota ini sudah jadi cerita klasik. Musim penghujan di Bukittinggi dalam
beberapa tahun ini berubah rona wajah kota wisata yang ceria menjadi kota
yang penuh penderitaan bagi korbannya. Logikanya kota yang berada di ketinggian
dari permukaan laut justru terendam banjir??!! Yang akhirnya menyisakan wajah kemuraman
ketika hujan reda...mungkin sama dengan kota kota yang ada di tempat dataran tinggi.
Kalau dikatakan
bahwa semua peristiwa yang berulang sampai pada saat adanya pilkada di kota nan
elok ini, maka pihak yang bertanggung jawab terhadap keindahan dan keramah
tamahan lingkungan kota yang sarat dengan sejarah bangsa, tentu saja ada dipihak pemerintah dan pelaku
kebijakan yang di amanahkan warga dalam pilkada.
Mereka ini yang harus mencari solusi alias jalan keluar dari masalah musiman ini, sudah tahu jadi masalah kok malah tidak diantisipasi persoalan ini. Kupikir pemerintah setempat harus berpikir “sustainable development” artinya proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" jadi tidak hanya sekedar memoles kota tapi membawa manfaat dalam jangka panjang. Banyak cara dan strategi untuk menyelesaikan masalah ini buat calon bupati dan walikota bukit tinggi mendatang.
Aku usul, agar program program yang ditawarkan saat kampanye tidak sekedar meraih suara terbanyak lalu selesai. Apalagi soal sampah contohnya yang sekarang jadi masalah yang heboh di DKI Jakarta bisa kita jadikan contoh soal, soal sampah di kota bukit tinggi ini tidak selesai begitu saja dengan adanya ngarai sianok sebagai TPA (tempat pembuangan akhir) tapi harus dicari solusi pengolahan sampah yang revolusioner agar masalah sampah tidak merusak lingkungan dan keindahan kota di kemudian hari. Apalagi sampai pemerintah dan warga termasuk yang tinggal dan bekerja di bukitinggi, berpikir kalau ngarai sianok belum penuh sama buangan sampah maka soal sampah itu gak masalah... Ingat lah bahwa “pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam”.
Aku pikir, penyebab
banjir ini mungkin disebabkan oleh ketidak tahuan, ketidak pedulian dan yang
paling mendasar itu karakter “kemalasan” warga untuk
bersih bersih terutama drainase atau kali dan sungai. Dan yang paling
parah lagi kalau cara berpikirnya membenarkan
alasan yang salah, bahwa “alam takambang
jadi tampek sarok untuak kito buang“..setelah itu terserah alam, mau di apa
khan lagi??
Jadi selain
pemerintah, warga dan orang-orang yang bekerja atau sekedar datang ke
Bukittinggi juga tidak luput dari dosa penyebab banjir. Tersumbatnya
saluran-saluran air di pinggir jalan dan di bawah pasar adalah akibat perbuatan
warga itu sendiri karena membuang sampah seenaknya. Di pasar-pasar misalnya,
para pedagang tidak ada rasa bersalah membiarkan saja sampah basah, kering,
kecil dan besar ke pinggir jalan. Sepertinya mereka berharap kotoran yang
mereka buang hanyalah tanggung jawab anggota dinas kebersihan atau tanggung
jawab alam yang luas ini, bukan mereka pribadi sebagai penghuni kota.
Begitu pula dengan
warga, anak-anak sekolah, anak kuliah dan banyak lagi macamnya orang-orang di
Bukittinggi yang tidak ada rasa malu dan menyesal membuang sampah sembarangan.
Sampah kecil dianggap akan musnah begitu saja di jalan atau di tanah, sampah
besar dianggap akan hanyut begitu saja jika di buang ke kali dan selokan.
Padahal, petaka akibat perbuatan yang tidak bertanggung jawab itu akan
dirasakan juga belakangan, terutama saat musim hujan.
Harapanku sederhana
untuk kota ini :
“Jadikan kota bukittinggi
yang indah dan penuh sejarah ini menjadi tempat yang nyaman sepanjang hari dan
sepanjang musim berganti agar kita semua yang hidup di kota ini bahagia lahir bathin”
Mari kita jaga lingkungan kita agar tidak lagi banyak sampah yang bertebaran. Bantu kami mewujudkan Indonesia yang hijau. Kunjungi kami di http://www.greenpack.co.id/
ReplyDelete👍👍
ReplyDelete