Tuesday, 5 May 2015

Sekilas Memahami Integritas

Sekilas Memahami Integritas -  Integritas itu  berasal dari bahasa latin “integrate” yang artinya komplit atau tanpa cacat, sempurna, tanpa kedok. Maksudnya adalah apa yang ada di hati sama dengan apa yang kita pikirkan, ucapkan, dan lakukan (Bertens, 1994).

Pribadi berintegritas adalah pribadi yang mempertahankan tingkat kejujuran dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakannya sehari-hari. Mereka adalah orang-orang yang kompeten, teliti dan handal dalam berperilaku, dapat dipercaya oleh rekan kerjanya, bawahan dan atasannya serta pihak luar. Mereka juga memperlakukan orang lain dengan adil. Setidaknya, karakter yang dimaksud di sini adalah mencakup etika dan integritas. 

Kesuksesan seorang pemimpin tidak hanya dilihat dari seberapa besar kemampuannya dalam bidang tertentu, tetapi yang lebih penting adalah seberapa besar integritas dirinya dalam mengelola dan menggunakan kemampuannya tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral yang diyakininya. Salah satu cara untuk menjaga nama baik adalah memperhatikan diri sendiri yang sesungguhnya. Tidak bermuka dua, artinya mengatakan satu hal kepada seseorang, lalu mengatakan hal yang bertolak belakang dengan apa yang dikatakan itu kepada orang lain. Cara ini adalah dengan mengucapkan dan melakukan apa yang diyakini benar. Jangan katakan dan bertindak apa yang sudah diyakini salah. Cara seperti ini merupakan ciri orang yang berintegritas.

Integritas tidak dapat dipisahkan dengan jujur. Jadi, jika kita melakukan pekerjaan secara tidak jujur, artinya kita tidak memiliki integritas. Tidak bergosip adalah salah satu cara mudah untuk menjaga integritas. Jika kita membicarkan seseorang di belakangnya, kemungkinan besar kita juga akan membicarakan orang yang kita ajak bicara tadi di belakangnya.

Billy Boen (2009) juga mengatakan, jika seseorang sudah tahu apa keinginannya, semua perilaku dan tindakannya akan mengupayakan agar keinginan itu terwujud. Pada umumnya, tindakan untuk mencapai keinginan tersebut memerlukan integritas. Dengan integritas, seseorang akan melakukan segala sesuatunya secara positif dan konsisten. 

Integritas diri akan membentuk komitmen, yang nantinya prestasi yang kita raih akan dihargai oleh orang lain. Kunci untuk hidup dalam integritas diantaranya adalah memiliki karakter jujur, hati yang tulus, tidak munafik, tidak menyimpan kesalahan atau konflik, pandai menjaga lidah, berani mengakui kesalahan dan bertanggung jawab terhadap komitmen yang telah kita buat kapan dan dimanapun kita berada. Pribadi yang berintegritas akan tetap pada komitmennya dan tahan terhadap ujian yang akan menggoncangkan komitmen tersebut.

Pada dasarnya integritas memiliki makna yang beragam yang bisa disesuaikan dengan masalah yang kita angkat. Pada masalah yang berkaitan dengan pribadi atau karakter seseorang, integritas didefinisikan sebagai cara untuk mengenali maupun mengetahui kemampuan diri. Integritas bisa diartikan sebagai teknik untuk menilai kemampuan seseorang. Yang membedakan integritas dengan yang lainnya adalah kemampuan memperbaiki diri itu berasal dari diri sendiri, bukan dari luar, sehingga dibutuhkan pemahaman yang lebih terhadap diri kita sendiri.

Bahwa integritas juga merupakan suatu misi atau tujuan bersama untuk tumbuh dan berkembang. Integritas diharapkan untuk menimbulkan tujuan bersama untuk mencapai hal yang dicita-citakan. Seperti dalam sebuah perusahaan, integritas sangat penting dilakukan. Tanpa adanya integritas maka orang akan malas melakukan apa yang menjadi tugasnya karena mereka melakukan semua hal karena terpaksa, bukan keluar dari dalam hati nurani mereka. Jika ketiadaan integritas pada individu benar-benar terjadi, maka usaha individu dalam meningkatkan tujuan perusahaan akan sulit tercapai.( zoel,15)

Bahan buat ngutip :
Boen, Billy. 2009. Young On Top : 30 Rahasia Sukses di Usia Muda. Gagas Media, Jakarta.

Bertens, K. 1994. Etika, Gramedia, Jakarta. 

0 komentar:

Post a Comment