Sunday 17 July 2011

JIWA YANG TERPASUNG

Aku terpana dalam hempasan sang mentari diselimuti kabut kekalutan meniti kehidupan yang terbatas..
oh... jiwa yang terpasung.



Air mataku terus mengalir ketika aku ingin melupakanmu,
sakit rasanya tuk ku perjuangkan demi 1 nama dihati,
biarkanlah kau menikah dengan orang lain tuk tersenyum,
mungkin dengan itu,
aku bisa merasakan kebahagiaan dirimu,
walau sakit kurasa..
kehilangan orang yang dicintai,
bagaikan jari yang terluka goresan pisau..
apalagi bila punya sebuah kenangan dengan dirinya,
maka hanya air mata dalam hati,
yang bisa merasakan kenangannya itu..

Saat terakhirku mendengar berita tentang kamu itu..
Aku terpaku,
ketika kau mejadi milik yang lain dan terakhir,
aku seakan berada diantara mimpi dan kenyataan yang sungguh tak kuinginkan,
kehilangan orang yang kucintai..
ketika ku mulai menyadari kenyataan,
aku menangis seakan dunia tak lagi milikku,
dan mungkin akan berakhir hinggaku pulang ke pangkuanNya.



oktober90.hJ.

0 komentar:

Post a Comment