Tuesday 8 February 2011

Serpihan-Serpihan Masa lalu

Berawal dari teriakan hatiku, hingga menuntun jemariku untuk menulis kata-kata yang mungkin berarti buatmu, Aku ingin kamu tau....Setiap kata, kalimat bahkan setiap lembaran yang kutulis ini adalah tentang suara hatiku yang sudah tak tahan lagi untuk menata hatiku..

Kasih sayang dapat diibaratkan sebuah mata air yang selalu bergejolak keinginannya untuk melepaskan beribu-ribu kubik air bening yang membuncah dari dalamnya tanpa pernah habis.

Apabila cinta meninggalkan hati anda memang rasanya seperti serpihan kaca yang melukai hati kita, tapi tanamkan dalam pikiran kita bahwa akan ada seseorang yang bersedia menyembuhkan luka kita dan kumpulkan kembali pecahan kaca itu agar hidup kita kembali utuh, jadi berjuanglah untuk mendapatkan cinta sejati kita.



Masa lalu itu hanya akan menjadi belenggu dan siksa yang memberatkan jiwa juga raga Namun saat kita bisa menerima kenyataan bahwa hal itu telah terjadi dan berusaha menerima dengan ikhlas, maka masa lalu akan menjadi pelajaran yang sangat berharga.... bahkan saat kamu bisa benar-benar menerima kenyataan, kamu akan bersyukur yang amat sangat atas masa lalu kamu.

Yakinilah itu adalah sebagai bahan pelajaran untuk dirimu lebih baik di masa depan, pasti sangat sakit..apalagi kalo kamu orangnya  yang selalu bertumpu pada kuatnya ingatan dalam hati..sudahlah kawan..keluarlah dari situ...hidup belum berakhir..lakukanlah yang terbaik yang bisa kamu lakukan hari ini..Ingat di depan sana ada buah yang bisa kamu nikmati karena masa lalu itu...

ADA KALIMAT bijak...DERITA yang terpendam, itu sama dengan rasa cinta yang terabaikan. Keduanya membawa siksa yang tak tergambarkan. Suasana itulah yang telah menjadi duri dalam daging membuat jiwa raga tidak lagi mampu membawa beban ....

Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya.

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dirasakan sendiri, Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.

Kamu akan mengerti maknanya dari sebuah kata Mempunyai jiwa Mempunyai makna Memiliki arti Memiliki pesan.

Akan ada waktu yang berbaik hati. Dan waktu memang sungguh-sungguh membuat persahabatan memiliki arti yang dalam.

Seperti membuka album foto masa kecil yang tersimpan lama di gudang. Sekalipun berdebu dan kecoklatan warnanya, kenangan tak bisa diubah.

Bohong jika kekhawatiran tak mengena setitik syarafpun di kepalanya. Tapi tetap saja ini jadi rahasia.

Mungkin orang akan berpikir kalimat itu terlalu dibuat-buat, terlalu melankolis atau terlalu ‘melambai’. Aku tidak peduli, karena itulah kalimat yang pantas dan layak aku tuliskan/ucapkan untuk mengatakan apa yang terasa di dalam hati dan pikiranku

Penat rasanya...panjang sudah terlewati...hanya kata demi kata yang selalu terangkai tapi akhirnya lepas tanpa kusadari........lelah...

Jujur aku takut kau meludahi aku merobek-robek hatiku patahkan tulang punggungku.

Mengampuni diri sendiri & orang lain itu perlu kalau kita tidak mau dikuasai perasaan bersalah terus menerus. Kita tidak dapat memaksa orang lain mencintai kita, kita hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang kita cintai.

Tidak semua mimpi muncul di saat tidur. Ada mimpi-mimpi yang lahir kala seseorang sedang terjaga. Bahkan, sangat terjaga. Mimpi jenis ini bisa diibaratkan seperti bahan bakar. Orang pun menjadi lebih bergerak dinamis. Jarak yang jauh terasa dekat. Halangan dan rintangan pun menjadi tak punya arti.

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu, demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu.

Ada suatu masa dimana kita sebagai manusia telah berjalan hampir setengah jalan menuju tempat impian kita, namun tiba-tiba harus kembali ke awal karena ada satu hal yang terlupakan.
Dalam kedukaan yang amat sangat bayangan pedih bergantungan ditangkai hati dalam bayang kelam bertapa kejamnya kasih sayang menghantar aku ke laut mati tanpa penyelesaian berderai jatuh bersama airmata yang mengalir sepi dan sendiri.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Sayangku, Cinta itu Racun dan aku sudah meminumnya...Cinta itu darah dan aku sedang berdarah deras..Cinta itu Ringan dan akupun berdiri diatasnya...Cinta itu pahit, tapi aku sudah meminum obatku..

Kamu mungkin keinginan dasarku diantara beribu keinginan luasku.

Aku ingin mencintaimu sampai muntah darah..seperti romeo yang meminum racun.

Kau harus mencintaiku sampai muntah darah seperti juliet yang menikam belati kejantung sendiri..

Malam ini aku belajar untuk menidurkan impianku Walau luka telah bebas Walau aku masih bisa tenang Tapi aku sudah mulai terbiasa terlukai dan melukai.

Jujur aku takut kau meludahi aku merobek robek hatiku patahkan tulang punggungku.
Melalui hari, seperti hanya untuk menunggu malam saat bisa meluang masa, berkelana berangan-angan meniti mimpi yang kadang bermain di mata telanjang entahlah..

Apalah yang ada dalam diri, Krn adanya sepi, Yang setia bertandang, Kalau diri juga, Merasa tidak diperlukan..Bisikan dan gemersik suara mu Masih membelai kamar sepi ku, Senyuman dan juga senda gurau mu, Terbayang di ingatan, Siang dan malam silih berganti, Dan resah kian mengiris hati, Khabaran mu amat ku ragukan, Engkau ku rindukan.

Orang sendiri membaca diri pada sunyi dipahatkan mimpi menggeleparlah ia pada sepi menuai kenangan-kenangan menusuk ke lubuk hati dalam puisi, sepertinya.... hanya sunyi hanya sepi hanya mimpi terbubuh lewat jemari , orang sendiri membaca diri tak henti-henti

Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya.

Seperti orang-orang yg telah mengacak hidupku Sprti org-org yg takpernah merasa bersalah,yang malah menyudutkanku Tak tahukah bagaimana aku jatuh bangun menjaga hati.Tak tahukah bagaimana aku menyusunnya, meski sudah tak seperti semula lagi...

Dalam rahasia kita bertemu, Dalam keheningan aku berduka, Hatimu yg bisa lupa, Jika aku harus bertemu kamu, Setelah bertahun-tahun, Bagaimana seharusnya saya menyambut engkau? --Dengan kesunyian dan air mata kah?

Tak sekuat yang pernah ku bayangkan selama ini Tak sekokoh harapanku memilikimu.

Aku tak tahu harus melakukan apa sekarang, ...begitu banyak kenangan, begitu banyak keindahan tetapi semuanya berakhir tragis, mungkin inilah yang disebut dengan ironis, sebagai umat Islam yang tak pernah berbuat musyrik aku dituntut untuk bisa menerima takdirNya karena semua telah terjadi.

Waktu dan ruang merenggut hadirmu Tak ada gunanya menyalahkan masa Tak ada faedah menghitung hari Cukup bagiku.........

“Aku dan kamu saling mencintai… dan itu takdir… tidak akan pernah bisa hilang ditelan waktu… dan justru akan semakin menyebar lewat gelombang dan energi cinta 
yang kita lontarkan ke ruang tanpa batas…”
Aku dan kau hanya bisa diam sambil sesekali berkedip cinta, tanpa bicara, tanpa 
suara tapi kita mengerti segenap bahasa yang ada…

Cinta memang universal, tidak dibatasi ruang dan waktu. Ia hadir di mana-mana.

Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, krn kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan.

0 komentar:

Post a Comment