Saturday, 21 November 2015

Hidup sederhana itu lebih produktif...

Suasana heningnya malam  membuat aku lebih mudah merenungi hidup ini, sungguh banyak perubahan dalam menyikapi hidup sehari hari dalam beberapa dekade yang aku lalui. Dan aku pun merasakan perubahan itu terjadi didalam diriku sendiri, contoh yang gampang dan sepele dari cara menjalani keseharian yakni  “hidup sederhana”.

Selama ini, terus terang aku punya persepsi  jika gaya hidup yang keren itu harus mewah dan waah..untuk memberi kesan kalau hidup aku itu akan menaikan harga diri dihadapan orang banyak. Pertanyaannya apa itu salah? Gak kan? Dan gak salah kalau semua itu memang hak pribadiku karena aku gak kepengen dipandang rendah derajatku dalam pergaulan. Dan itu dapat aku nikmati dan rasakan dari persaingan ego yang  ada di sekelilingku.

Sering ada perasaan yang gak bisa aku terima jika orang lain bilang “kamu itu gak keren banget deh, lagian bajumu itu berapa banyak sih kok warnanya gak ganti tiap hari? – bahannya juga pasti murahan ...”  tak bisa kupungkiri kadang ku paksakan diri memenuhi keinginan membeli asesoris yang mahal untuk beberapa pasang baju dan celana agar bisa berpenampilan sedikit mewah. Kemewahan ternyata bisa membuat aku percaya diri dalam bergaul sehari hari. Walau aku bukanlah orang yang disebut "berada", dan tentu saja penampilan seperti itu bisa menaikkan level derajat hidupku, dan dipuji plus dipandang tinggi oleh teman atau orang lain . Apalagi saat kemudikan mobil sport kesukaanku yang berstandar amerika, kereen abis ..deh !!. 

Hidup di Jakarta memang penampilan lebih diutamakan walau makan gak teratur dan lebih cenderung jamak qashar ,,hehehe ,yang penting gaya hidup cosmopolis bisa ku lakoni, aku jadi ingat istilah orang Menado bilang “biar kalah nasi asal jangan kalah aksi”, hehehe..keadaan inilah yang  memaksaku untuk bekerja tak mengenal waktu. Capek dan lelah kurasa memang...!! Demi gengsi dan ambisi aku harus jalani  job di banyak tempat di kota ini yang harus ku lakoni dengan semangat luar biasa namun tetap profesional. Soal kerja bagiku memang sangat ku nikmati. menurut pandangan teman ku sekantor dan relasi yang minta bantuan profesi ,aku type work-alkolik. 

Dalam soal makan pun  yang awalnya makan kenyang dan murah, perlahan berubah dari makan pake cakar, sekarang pake capitan kadang pake garpu sama pisau pemotong ukuran kecil. Soal busana juga, yang aku ceritakan diatas karena masalah derajat juga nih . Aku beralih ke busana ber merk kayak; Yvest St Lauren, Chanel, DKNY, Calvin Klein, Hugo sampe Chloe. Sungguh banyak yang berubah dari cara menyikapi hidup ini karena egoku dan lingkungan hedonis yang aku jalani sehari hari. 

Akhirnya usia juga yang memberi warning, terutama stamina mulai menurun dan tanpa kusadari beban psikologis sosial pun bertambah, ternyata aku salah menyikapi hidup ini. Lagi lagi yang namanya kebutuhan itu beda dengan keinginan. Aku merasa selama ini sibuk dengan banyak “keinginan” dibanding “kebutuhan”. Terasa bahwa memamerkan kekayaan dengan cara apapun, seperti yang sudah aku lakukan dengan bekerja sampai melewati batas waktu dan cara yang halal sudah membuat aku capek, lelah dan bosan, lain lagi ketika kubaca berita di media on-line. Ada orang lain yang punya kesempatan mendapatkan materi secara instan (korupsi atau menerima gratifikasi) karena faktor kekuasaan yang dia punya , lho..ini kan sudah termasuk kategori pengkhianatan terhadap amanat masyarakat termasuk harapan bangsa dan negara demi suatu keinginan pribadi apalagi kelompok , Aku sebagai orang profesional tidak bisa terima cara cara yang sudah keterlaluan ini dan lebih pantas mereka ini disebut manusia bejad dan tak tahu malu. Menjadi kaya itu dianjurkan agama. walaupun yang aku jalani menjadi keren selama ini karena faktor gengsi dan tidak mau diremehkan orang lain tapi tidak harus menghalalkan segala cara lho, yang aku lakukan selalu memacu diri bekerja keras dan meng up date kemampuan . Jadi aku layak mendapatkan semua yang aku inginkan. Jadi saat aku merenungi hidupku ,banyak perubahan telah terjadi dari hari ke hari. Dulu kalau kita mencuri uang orangtua kita, pas ketahuan ayah dan ibu rasa bersalah plus malunya sampai hari ini. Tapi sekarang ini, orang korupsi atau maling ketangkap basah sama KPK malah senyum dan bangga yaah. Apakah mereka ini sudah gila atau memang gaya hidup keren dan derajat hidup yang mereka idamkan itu membutakan hati mereka antara "salah dan benar ???". Atau ketakutan terhadap kemiskinan menjadikan kita jadi pendek pikiran ??? atau telah lunturnya keyakinan kita kepada azab Allah ??  Yaaah...sudahlah, kupikir Allah lebih Tahu dari manusia seperti aku .

Setelah aku banyak memperhatikan orang yang sukses dan mereka bisa eksis untuk mewariskan hasil kerja keras mereka untuk generasi di masa depan. Ternyata, kebanyakan dari mereka biasa hidup sederhana dalam arti memenuhi kebutuhannya saja .

Beda banget dengan karakterku, masa sulit dalam kehidupanku membuat aku mengejar keinginan dan tidak memikirkan sesuatu yang produktif semua uang ku habiskan buat hari ini dan besok cari lagi, bagi mereka yang kusebut "orang sukses" masa sulit mengajarkan mereka untuk berhemat dan mengontrol keinginan dengan membeli  sesuatu yang tidak produktif dan berani mencoba untuk menolak hambatan dalam pencapaian hidup yang lebih baik dimasa mendatang, itu sebabnya mereka memilih hidup sederhana untuk menjadi contoh bagi generasi mereka selanjutnya nanti. Jadi ada rasa tanggung jawab dan merawat hasil kerja yang mereka dapatkan. 

Walau agak terlambat aku menyadari bahwa hidup sederhana itu, seharusnya  “merelakan hal yang tak penting dan memprioritaskan hal yang penting sehingga kita fokus terhadap kualitas bukan pada kuantitas hidup“. 
Ketika aku masih kecil hidup ini terasa sederhana dan penuh harapan, setelah lama hidup kok dunia ini tambah rumit aja ya . Ternyata rumit itu dari diri sendiri . Rasa iri dan dengki melihat orang lain sukses hanya menghabiskan waktu kita untuk memikirkan apa yang di cita citakan orang lain . Harusnya seimbang kan hidup ini antara kebutuhan dan keinginan dan tentu saja meraihnya dengan bekerja keras , jangan khianati negara dan bangsamu ini dengan nafsu serakah mu untuk menjadi kaya secara instant. 

Terakhir ku kutip istilah orang pintar , yang selalu berkata: 
Betapapun sulitnya hidup, kamu  dapat lewati jika bisa mengontrol  kebutuhanmu. Setiap manusia terlahir unik dan beda,  jadi, jangan pernah ingin mencoba meniru orang lain. Menyesal kemudian tak ada gunanya.


HG211112


0 komentar:

Post a Comment