Wednesday, 27 May 2015

Habibie : Presiden Selalu Menghadapi Ketidakpastian.

Dalam jamuan makan malam Presiden RI ketiga BJ Habibie dengan para peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). Sedianya Presiden RI Jokowi akan menghadiri acara ini , namun karena satu dan lain hal dia tidak bisa hadir.

"Saya mau minta maaf karena Presiden tidak bisa datang. Setengah jam yang lalu beliau masih memastikan untuk hadir. Tetapi mendadak ada satu agenda yang tak dapat ditinggalkan. Saya tidak tahu kenapa tapi ini urusan beliau. Ini adalah takdir seorang Presiden," tutur Habibie di kediamannya, Jl Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Minggu (24/5/2015).


Kemudian Habibie bercerita bahwa dirinya pun pernah menjadi Presiden selama 570 hari. Tetapi pada saat itu dirinya mampu mengatur jadwalnya.

"Presiden selalu menghadapi ketidakpastian, tetapi sebagai seorang peneliti kalian tahu bagaimana menghadapi ketidakpastian. Seorang peneliti mampu membuat ketidakpastian menjadi terprediksi," ujar Habibie berbahasa Inggris.

Perjamuan tersebut dihadiri para peneliti dari Indonesia dan negara-negara sahabat. Presiden Jokowi dalam kesempatan ini diwakili oleh Mendikbud Anies Baswedan dan hadir pula Menpan-RB Yuddy Chrisnandi.

"Presiden Jokowi telah mengutus Mendikbud Anies Baswedan, tetapi beliau masih ada acara di tempat lain sehingga nanti akan menyusul," kata Habibie.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pengukuhan para pendiri AIPI dengan pembukaan tirai yang menutupi lukisan ketiga tokoh ,yakni Prof BJ Habibie, Prof Samaun Samadikun (alm), dan Prof Fuad Hassan (alm) . Ketika tirai dibuka, diiringi alunan musik instrumentasi keroncong klasik lagu 'Sepasang Mata Bola' karya Ismail Marzuki. Setelah itu Habibie pun bernyanyi dan mengajak satu per satu hadirin mengikutinya.



Sumber: Detik.com.

0 komentar:

Post a Comment