Tuesday, 10 May 2011

Thank You Mom,karena engkau aku bisa sekarang...


Ibu..ampunilah dosaku
Andainya pernah mengiris hatimu
Restumu yang amat aku harapkan
Karena disitu letaknya syurgaku
Hidupmu kau korbankan
Biarpun dirimu telah terkorban
Tak dapat ku balasi semua ini
Semoga Tuhan memberkati
kehidupanmu ibu..
Ibu..maafkan aku..
Sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas

Sahabat..
berdoa’lah untuk kesehatannya 
dan rasakanlah pelukan cinta
dan kasih sayangnya.
Jangan biarkan engkau menyesal
di masa datang.
Kembalilah pada ibu yang
selalu menyayangimu.
Kenanglah semua cinta
dan kasih sayangnya.. 

Ingatkah engkau ketika ibumu rela
tidur tanpa selimut?
Demi melihatmu tidur nyenyak
dengan dua selimut membalut tubuhmu itu?
Ingatkah engkau ketika jemari ibu
mengelus lembut kepalamu?
Dan ingatkah engkau ketika air mata menetes
dari mata ibumu ketika ia
melihatmu terbaring sakit?

Sesekali jenguklah ibumu
yang selalu menantikan kepulanganmu
di rumah,
kembalilah memohon maaf pada ibumu
yang selalu rindu
akan senyumanmu.
Simpanlah sejenak
kesibukan-kesibukan duniawi
yang selalu membuatmu lupa untuk pulang.
Segera jenguk ibumu
yang berdiri menantimu
didepan pintu,
bahkan sampai malam kian larut.
Dan jangan biarkan engkau kehilangan
saat-saat yang akan kau rindukan
di masa datang..
Ketika ibu telah tiada..

Tak ada lagi yang berdiri
di depan pintu menyambut kita..
Tak ada lagi senyuman indah..
tanda bahagia.
Yang ada hanyalah kamar
yang kosong tiada penghuninya..
Yang ada hanyalah baju
yang menggantung di lemari kamarnya..
Tak ada lagi
yang menyiapkan sarapan pagi untukmu..
Tak ada lagi
yang merawatmu sampai larut malam
saat engkau sakit..
Tak ada lagi dan tak akan ada lagi
yang meneteskan air mata mendo'akanmu
disetiap hembusan nafasnya..

Kembalilah segera..
Peluk ibu yang selalu menyayangimu..
Ciumlah kaki ibu
yang selalu merindukanmu
dan berilah yang terbaik
di akhir hayatnya.
Ibu melahirkan kita
sambil menangis kesakitan.
Masihkah kita menyakitkan-nya? 
Masih mampukah kita tertawa
melihat penderitaan-nya? 
Mencaki maki-nya? 
Melawan-nya? Memukul-nya?
Mengacuhkan-nya? Meninggalkan-nya?

Ibu tidak pernah mengeluh
membersihkan kotoran kita waktu masih kecil, 
Memberikan ASI waktu kita bayi, 
Mencuci celana kotor kita, 
Menahan derita, 
Menggendong kita sendirian.

SADARILAH bahwa di dunia ini
tak ada satu orang pun yang mau mati demi IBU,
tetapi.....
Beliau justru satu-satunya orang
yang bersedia mati
untuk melahirkan kita....  
Karena engkau aku bisa sekarang.

0 komentar:

Post a Comment