Saturday 9 April 2011

Selalu Kurindukan

Aku kehilangan sahabatku,sahabatku sejak kecil.dia teman mainku,yaaah kami memang selalu bersama sejak kecil karena kami memang satu sekolah.

Kami bersekolah di sekolah yang sama, Orang menganggap kami pacaran karena kami hampir tidak pernah berpisah,pokoknya dimana ada dia ,disitu ada aku itu dulu.begitupun sebaliknya.

Sampai suatu hari, dia menyatakan perasaannya padaku. Dia bilang sudah sejak dari kecil dia menyadari kalau dia menyayangiku lebih dari sekedar teman, marah kalau aku diganggu orang lain, cemburu melihatku bercengkrama dengan orang lain, sehingga dia memutuskan untuk tidak pernah meninggalkanku, selalu disisiku sebisa mungkin. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menyatakan perasaannya padaku. 
Kalian tahu apa jawabanku?. Itulah yg kurasakan. Selama ini aku bersamanya sejak kecil hingga sekarang, karena aku memang merasa nyaman dengannya. Namun, perasaanku padanya tidak lebih dari sekedar sahabat saat itu.  
Itulah pertama kali aku merasakan jatuh cinta, pertama kali aku menangis karena seseorang. Dia adalah cinta pertamaku sejak kecil dan perasaan itu masih kuat di hatiku. Sampai kapanpun, aku akan selalu menunggunya. Hatiku selalu mengatakan bahwa dia akan kembali menjemputku. Meskipun dia tidak pernah mengatakan kalau dia menyukaiku, namun aku yakin kami merasakan perasaan yg sama.

Sejak kepergiannya,aku selalu sendirian.Aku kadang selalu berharap orang yg bersamaku adalah cinta pertamaku.Kalau saja kami tidak terpisah,dia dan aku pasti akan selalu bersama, 

Teman-temanku selalu mengatakan kalau kami berpacaran. Aku selalu menampiknya karena itu memang tidak benar. kami masih kecil saat itu,Aku belum sempat berpikir seperti itu, dan jika sahabatku ini mencintaiku? Kuharap itu terjadi, karena aku ingin membuatnya selalu dekat denganku.

Namun akhirnya terjadi juga, dia menyatakan perasaannya padaku. Aku sungguh ingin bisa mencintainya. Cintaku seutuhnya sudah menjadi milik cinta pertamaku dengan dia.dan seperti yg kuduga kalau dia terlihat bahagia meskipun dia menutupinya dengan cemberut dan seperti biasa kami suka bertengkar juga tapi pertengkaran itu yang membuatku bertambah sayang padanya.Aku mengerti kalau temperamen kami sama, saling berdebat dan sedikit keras kepala..

Ketika pulang ke rumah,tapi aku tidak bisa tidur,aku melihat dia di sosial networkingku dan ia menegurku tapi aku malas menjawabnya karena selama dia hilang dariku tak ada kabar yang membuat aku dekat dengannya,yang menyakitkanku ketika ia memutuskan hidup dengan pilihannya.aku selalu memikirkannya.namun samar-samar sempat mendengarnya menyebut namaku kupikir itu hanya ilusiku walau kudengar dari handphone ku, dan suara itu sepertinya aku mengenalnya. 

Aku terus memikirkannya hingga akhirnya aku terlelap sendiri. Suatu hari, tiba-tiba saja aku ingin membereskan barang-barangku. Hingga akhirnya aku menemukan kotak berhargaku. Aku membukanya, hingga akhirnya aku melihat sebuah foto bersama disekolahku, aku tersenyum namun seketika senyuman itu langsung hilang. Aku ingat, suara yg menyebut namaku saat itu adalah suara dari cinta pertamaku, aku yakin itu. Tiba-tiba saja aku menangis, menangis karena kebodohanku yg terlambat menyadarinya, menangis bahagia karena akhirnya dia muncul juga dan menangis sedih karena sampai sekarang aku tidak tahu nasibnya akibat perpisahan itu. Aku merutuki diriku sendiri, setelah sekian lama menunggunya.

Ketika daerah kami mengalami bencana,entah kenapa aku ingin menghubunginya lewat nomor handphone yang sempat ku save dan ingin bertanya alamat suatu tempat di daerahku,aku buta dengan daerahku karena sudah lama kutinggalkan hampir 23 tahun dan dia menjawab sambil tertawa lucu. Aku ikut ketawa karena kebodohanku dan ternyata alamat yang kucari adalah daerah dimana tempat aku bermain sewaktu masih sekolah dulu.

Sebulan sudah berlalu, aku masih tidak ingin menemukannya. Aku sempat sakit gara-gara tidak berselera untuk makan dan memikirkannya terus-menerus. Hanya diam. Entahlah, aku tidak ingin orang lain tahu mengenai ceritaku dengan cinta pertamaku ini.
Hingga suatu hari, aku tiba-tiba ingin pergi menemuinya disaat aku dapat tugas ke luar kota. Akupun pergi kesana dengan membawa seribu tanya,mau apa aku menemuinya ??? aku gak tau mau ngomong apa nanti disana yang jelas ada ragu,ada bimbang .Kenangan di sekolah itu terlihat jelas di depan mataku

Ekspresi polosnya membuatku selalu tersenyum tiap melihatnya. Setiap hari dia selalu membaca majalah kesukaannya,aku juga ingin membacanya dan gambar gambarnya sangat bagus menurutku. 

Ekspresinya yg selalu tersenyum puas setelah usai membaca dan sekali kali ia melihatku duduk diam disampingnya saat dia membaca dan hal itu membuatku tersenyum juga. Sebelum dia pergi, dia akan tersenyum padaku seolah-olah berterima kasih padaku. Akupun balik tersenyum seolah-olah menjawab rasa terima kasihnya. Setiap hari seperti itu, anehnya aku tidak pernah bosan. dan kadang sering aku jengkel sama dia lalu aku senang jahilin dia ,supaya dia mau bicara sama aku,tapi tak jarang membuatnya marah..

Aku merindukannya, aku rindu senyumnya yg tulus itu, aku sungguh merindukannya. Tak terasa, airmataku pun jatuh. Aku menangis sambil memeluk foto itu, “Tuhan, ku mohon pertemukan aku dengannya. Aku sungguh sangat merindukannya” isakku. Esok, esok dan akhirnya aku mendapat waktu janjian bertemu dengannya, hanya kami berdua.

Aku menghampirinya, saat sudah semakin dekat dengannya, dia akhirnya berdiri. Kami bertatap muka, saling diam, saling memperhatikan hingga akhirnya dia tersenyum dan saat itu pula aku tahu kalau dia menunggu kehadiranku. Aku langsung berhambur ke dalam pelukannya, dia memelukku erat, begitupun aku. Aku tidak ingin kehilangannya lagi, aku tidak ingin melepaskan pelukan ini, aku tidak sanggup jika harus berpisah lagi dengannya. Kami masih terus berpelukan dalam diam. Hingga akhirnya dia melepas pelukannya dan menatapku, merengkuh wajahku dan terus tersenyum memperhatikanku sambil menghapus airmataku yg entah sejak kapan sudah membanjiri wajahku.

“Aku selalu menunggu kamu,maafkan aku tidak pernah mengabarimu dan waktu merubah banyak pilihan tapi entah kenapa akhir akhir ini aku selalu merasa salah sama kamu” ujarnya tiba-tiba. Kaget sekaligus bahagia, aku sangat menantikan kata-kata itu keluar dari mulutnya. “Aku tahu ,apa yang kamu alami dan aku sangat menyesal ..” jawabku mantap dan memeluknya lagi. Akhirnya penantianku usai, aku sangat sangat sangat bahagia. Kami bercengkrama sangat lama, dia menceritakan kejadian dimana dia menjalani pilihan hidupnya,katanya hidup ini seperti air yang mengalir dan aku gak ada pilihan lain dan dia merasa itu jawaban doa doanya selama ini,aku hanya meng iyakan apa yang ia sampaikan,walau aku tidak sependapat dengan prinsip hidup yang konyol itu,tapi yah sudahlah mungin itu jawaban pembenaran akan pilihannya waktu itu dan aku tidak melihat apa yang sudah dia pilih telah membuat nya bahagia.Kadang manusia itu hanya pengen instan dalam hidupnya ketika merasa keputus asaan melingkari dirinya maka apapun yang disodorkan pasti nyosor,padahal keputusan yang kita ambil hari ini akan mempengaruhi perjalanan hidup kedepan.tak terasa malam pun tiba dan dia mengantarkanku pulang. Sebelum pergi, dia mencium keningku. Sungguh sangat romantis, aku benar-benar sangat bahagia.

Sejak saat itu, aku selalu bersamanya, kami menikmati waktu kebersamaan kami ini dengan sangat bahagia, dia banyak menceritakan kehidupannya disana, bagaimana setiap hari dia selalu merindukanku, kenangan di sekolah itu yg dia punya dariku. Dia selalu menyimpannya baik-baik sebagai pelampiasan kerinduannya padaku. Aku pun menceritakan kehidupanku setelah kepergiannya, bagaimana aku selalu menghabiskan waktu memimpikan hidup bersama. Dia selalu mendengarkannya dengan muka yg sedih dan merasa bersalah, saat ku tanya kenapa, dia cuma bilang “aku cemburu” sambil memanyunkan mulutnya. Lucu sekali, aku selalu mencubit pipinya saking gemasnya, dan dia malah marah-marah karena merasa sakit atas cubitanku, tapi aku malah tertawa menikmatinya.

Karena setiap waktu kuhabiskan bersama kekasihku ini, aku hanya bertemu dia ketika aku ada waktu untuk keperluan usahaku. Aku tahu dia terluka dan sedih karena akhirnya dia tahu bahwa aku sudah menantinya lama sekali dan mempunyai pilihan yang menyakitkan dan harus dijalani sampai saat ini, keberadaanku di dekatnya ternyata dapat mengobati hati kami. Aku ragu untuk menceritakan kisah cintaku ini padanya, aku tidak ingin menyakitinya lebih jauh dengan menceritakan semuanya padanya, aku tidak ingin melihatnya menangis atau membuatnya menahan tangisnya. Sungguh, dia adalah sahabat terbaikku dia juga tak ingin lagi berpisah denganku

Jika kau sudah menemukan cinta sejatimu, cepatlah menikahinya.dimanapun kau berada, aku selalu berharap yg terbaik untukmu...


/04/11

0 komentar:

Post a Comment