Friday, 28 January 2011

Luka Itu

Melihat masa lalu berjalan,
kucari diriku di situ tapi kutemui cuma sepotong sendu,
yang makin lama makin perih di dada apa salah? 
Tak ada dendam di kawah darahku meski mata lading goreskan luka silsilah daging, 
aku pasrahkan batas duka segala yang terampas dari sisiku 
Ingatan yang rapuh akan kembali terluka oleh puing kenangan ,
buat saja aku lelah 
muntahkan padaku segala yang pahit 
dengan begitu ku akan rasakan manisnya kehidupan.

Sejenak mataku tertambat pada sepotong doa 
hinggap di atas dahan-dahan rambutan yang lunglai. 
Aku akan berakar dalam pikiran mu bercerita tentang semua itu 
Masih ada yang tersisa di ujung puluhan dahan temanku,
demi melihat tanah tumpah darah ayah dan bundaku

Bagaimana menjawab? 
Tentang masalah hari kemarin 
ada penat seolah terpuruk siap ditendang bagai sampah 
Cuma satu, menyelesaikan soal kemarin 
Hanya bingung ketika ditanya soal kebenaran 
bersiap berontak juga 
katanya harus untuk kebenaran 
pembelaan diri pun jangan demi kemormatan.
Lalu untuk apa bersoal ???.

0 komentar:

Post a Comment