Thursday 2 December 2010

Cerita Si Dimas

By: Hadyan Dhiozandi


Aku adalah seorang mantan pengguna narkoba, hingga pada suatu hari aku terlepas dari barang terlarang tersebut. Hidupku tidak dapat dipisahkan dengan benda haram yang disebut narkoba. Hampir segala jenis narkoba pernah aku cicipi. Dunia pergaulan yang memaksaku untuk mengkonsumsi benda terlarang tersebut, sejak mengenal narkoba pada usia 16 tahun, diriku tidak dapat terlepas dari jeratan benda tersebut. Keinginan untuk terus mengkonsumsi muncul setiap saat. Aku juga merasakan manfaat positif dengan memakai benda tersebut, adanya rasa bangga karena dikenal pemberani dihadapan teman temanku membuat diriku semakin tertarik untuk mencoba segala macam jenis narkoba. Meskipun aku lebih banyak merasakan dampak negatif dibanding positifnya. Dampak negatif yang dirasakan adalah tubuhku menjadi lemas, selalu gelisah, dan akhirnya menjadi ketergantungan terhadap obat obatan tersebut. Apabila tidak mengkonsumsi obat obatan tersebut, aku akan berada pada kondisi 'sakaw', karena mencoba untuk menghindari kondisi tersebut aku terus bertahan dengan mengkonsumsi obat obatan itu.

Kehidupan sosial yang aku jalani mulai berantakan akibat narkoba, seperti dikeluarkan dari sekolah hingga pada akhirnya masuk panti rehabilitasi. Rasa frustasi baru muncul ketika didiagnosis menderita hepatitis C dan virus HIV. Sejak adanya vonis terhadap kondisi tubuh tersebut, aku mulai sadar dengan lingkungan sekitarku. Mulai dari rasa malu orang tua hingga muncul pilihan antara hidup atau bunuh diri. Pergolakan batin tersebut selalu muncul ketika diriku berada di panti rehabilitasi. Sulit sekali menghilangkan pikiran pikiran negatif yang sedang melanda di pikiranku saat itu.

Pergolakan batin antara tetap hidup dengan kondisi buruk seperti saat ini atau mati dengan cara bunuh diri perlahan lahan mulai hilang sejak adanya pendapat dari seorang teman yang dapat mengubah pola pikirku dan mencoba menghilangkan pikiran pikiran negatif yang ada dalam diri. Rasa lega juga menyelimuti diriku saat orang tua dapat menerima kondisiku apa adanya, namun perjuangan hidupku untuk menghadapi kondisi seperti ini masih belum selesai. Aku berpikir satu hal yang dapat membantuku melewati penderitaan ini adalah dukungan sosial dari orang orang terdekatku, dukungan sosial di kondisiku seperti saat ini sangat kubutuhkan untuk mengembalikan kondisi mental dalam diriku agar kembali ke kondisi semula. Peran orang tua dan teman teman terdekatlah yang dapat membantuku untuk menghadapi ini semua dan satu hal yang akan kuingat adalah mulai detik ini aku akan melupakan masa lalu, tidak akan mengulangi kesalahan fatal selama hidupku ini dan membuka lembaran baru sebagai orang yang sudah terlepas dari narkoba.

0 komentar:

Post a Comment