Mendadak aku pengen ngeposting tentang kota padang deeh, kota dimana aku tumbuh dan tempat ku belajar tentang nilai kehidupan namun
.. kenapa ya? Setelah beberapa bulan ini kayak kerasa ada yang mengganjal dihati
ku mengingat keadaan kota tempat aku dibesarkan itu- jauh berbeda suasananya dari waktu 5 tahun yang lalu atau 25 tah un yang lalu. Bedaanya yaaa dengan kondisi kota yang
gak layak disebut sebuah ibu kota yang maju dan modern. Suasana kota yang aku
rasakan dulu begitu rapih, asri dan resik. Jadi ingat pengalaman pertama dulu di
Jakarta aku buang sampah di terminal blok m ada yang nyelutuk “uuuh..kampung orang dikotorin, kampung dia
(Padang, red) kagak boleh buang kotoran sembarangan..” saking kota padang ini dikenal orang lain dengan ketatnya disiplin
membuang sampah ,dikarenakan selalu konsisten menjadi kota terbersih di Indonesia, dan sampai aturan
membuang sampah jadi bahan omongan sinis buat orang Padang yang berada dirantau
jika buang sampah sembarangan..itu sebelum Jakarta membudayakan melarang
merokok .(bangga juga siih, walau sedikit kesel heheheheh ) disaat kota ini selalu jadi langganan memperoleh penghargaan
kota terbersih se Indonesia.
"Kota Padang Tercinta", punya arti yang sangat mendalam di setiap hati warganya terutama para perantau. Kota yang molek dikelilingi oleh perbukitan dan Sungai dengan dibentengi oleh Samudera Indonesia yang luas telah menjadi kota impian ...!! Kota yang berkisah tentang CINTA, KEDURHAKAAN ANAK MANUSIA dan KERINDUAN di sebuah Teluk yang indah Plus tertata BERSIH...semua menyatu dalam kisah haru dan inspiratif.
"Kota Padang Tercinta", punya arti yang sangat mendalam di setiap hati warganya terutama para perantau. Kota yang molek dikelilingi oleh perbukitan dan Sungai dengan dibentengi oleh Samudera Indonesia yang luas telah menjadi kota impian ...!! Kota yang berkisah tentang CINTA, KEDURHAKAAN ANAK MANUSIA dan KERINDUAN di sebuah Teluk yang indah Plus tertata BERSIH...semua menyatu dalam kisah haru dan inspiratif.
Sekarang kalau kita mulai melangkah masuk "pintu gerbang" kota Padang, seolah
olah kita berada ditengah pasar, duuuh tepatnya pasar yang segede kota, mulai
dengan tampilan macam space iklan yang berlomba
lomba dengan merk toko dan warung yang semrawut penempatannya ditambah dengan
bertebarannya pasar disetiap sudut kota serta Pasar Rayanya yang berantakan . Sungguh ironis memang.
Sebenarnya kota Padang khususnya Sumbar pada
umumnya punya alam yang gak kalah indahnya dengan daerah lain atau negara
diluar sana.. Kalau ada yang kurang, mungkin sarana dan prasarananya..kayaknya
warga kota ini sudah gak peduli lagi dengan kebersihan kotanya atau kah tata
kelola pemerintahannya yang mandul ??? (malu aku melihat kondisi kota ku ini).. sejak peristiwa gempa 2009 sampai
sekarang aku gak melihat lagi gairah atau semangat masyarakat dan
pemerintahannya untuk bangkit menata dan merawat kota ini menjadi lebih bersih dan asri
dari sebelum peristiwa gempa terjadi. Minimal
pemulihan apa yang sudah dicanangkan
dan dibuktikan sukses di rasakan, alam yang sangat indah, asli dari Sang Pencipta inilah
yang harus dipelihara, dijaga kelestariannya tapi sayang banget tidak dikelola
secara berkesinambungan. Sebagai kota tujuan wisata Padang tak ubahnya ibarat pasar yang
berbentuk kota.
Ditempat tempat wisata, toilet jarang ditemukan,
kalaupun ada-sangat kotor, bau..tempat istirahat juga hanya di pinggir pinggir
jalan atau warung warung, yang mau gak mau wisatawan terpaksa harus belanja / makan
disana untuk sekedar melepas lelah.. Juga perkampungan di dalam dan luar kota Padang yang tidak lagi menampakkan ciri khas
wilayahnya. Semua etalase perkampungan yang terletak dipinggiran jalan
sudah dipenuhi warung atau tepatnya pasar pasar yang tumbuh liar dimana mana.
Sulit bagi kita membedakan mana kampung, kecamatan atau wilayah perkotaan yang
tertata rapi aku temui di kotaku yang tercinta ini. Subhanallah.
Aku bertanya dalam hati “kemanakah kebersihan,
keindahan kota padang tercinta yang pernah membuatku bangga ketika diledekin
orang di rantau sana???”. Bulan lalu saya dan teman-teman berkesempatan
mengunjungi beberapa tempat wisata di ranah minang ini.. Dari Bandara International Minang Kabau - BIM aku menyusuri pesisir barat Sumbar, jalan raya
lumayan bagus hanya beberapa kilo meter saja yang masih rusak didaerah Pariaman
ini menjelang Lubuk Basung (lupa deh nama desanya). Dikiri kanan jalan
pemandangan sangat indah, ini yang membantuku dari kebosanan duduk di mobil ber jam-jam itu..untuk
kuliner gak masalah, kita bisa makan dirumah
makan yang banyak di sepanjang jalan sesuai selera masing-masing, artinya gak susah
cari tempat makan didaerah Sumbar..
Ibukota Sumatera Barat ini emang selalu bikin aku kangen.
Kangen sama makanannya, sama pantainya, dan sama keluarga besar ku yang ada
disana....karena sudah puluhan tahun ku tinggal merantau..yang selalu ada di
pikiranku Padang tambah maju dan makin kental dengan budaya BERSIH.
Jadi??? Kalian semua penasaran kan kenapa aku selalu
pengen ke Padang lagi dan lagi? *aku ga terima kalo jawabannya engga* hahahaha
Kalo kita menyebut nama Minangkabau, yang terlintas
dibenak orang yang mendengar tak lain masakan Rendang, Rumah Gadang dan Rumah
Makan. Plus yang namanya Rancak Bana maksudnya kepada keindahan Alam
Minangkabau. Saat ini (harusnya) atau mulai
di masa tempo dulu masih tetap indah dan asri. PADANG sejak dulunya sudah punya
VISI yakni menjadi kota bisnis dan kota wisata di zaman Hindia Belanda. Pada masa itu di kota
ini sudah ada perusahaan niaga besar, hotel, klub eksekutif dan bisnis,
bioskop, grup musik, dan surat kabar. Kapal-kapal dari dan ke Eropa selalu
singgah di pelabuhan Emmahaven (sekarang: Teluk Bayur) yang dibangun Belanda
pada tahun 1888. Penduduk Kota Padang pada waktu itu sudah majemuk: pribumi,
Eropa, dan bangsa-bangsa Asia lainnya. Di zaman kolonial Padang adalah kota
termaju di pantai barat Sumatra. Menjelang pergantian abad ke-19 dan abad
ke-20, kota Padang boleh dibilang relatif telah memenuhi kriteria kota modern
dan berkembang pesat sampai saat peristiwa gempa tahun 2009. Selain makanannya dan kebersihannya yang udah
tersohor sampe se-Indonesia, Padang juga punya banyak keistimewaan loh, apa
aja? Yuk kita jelajahi satu persatu.
Coba lihat balaikota Padang tempo dulu dengan lingkungan yang bersih
Kantor Balaikota Padang di jalan Sandang Pangan, didepannya ada lapangan Imam Bonjol.
|
Foto Gedung Bagindo Aziz Chan dan disampingnya ada
percetakan Sri Dharma. 1969
|
Jembatan Subarang Padang dengan Sungai Batang Arau yang masih bersih dan belum dangkal dan kumuh seperti saat sekarang ini. Tahun 1970. |
Padang punya tempat cerita melegenda loh, apa aja? Yuk kita jelajahi satu persatu.
Pantai Padang.
Pantai padang (tapi lauik, bahasa Padang) yang terletak di pusat kota Padang, dan gak jauh dari rumahku...eeeeh apalagi kampusku dulu haha bangga deeeh. bisa dilihat kan dari
gambarnya? Indah kan? Emang..!! Pantai yang berada di pusat kota Padang ini emang
cocok banget dijadiin tempat wisata atau cuman sekedar jalan-jalan sore, kalau sore, sunsetnya mantep beneeerrr!! Sore-sore biasanya udah banyak tuh warung
tenda yang menjajakan makanan di pantai,
kayak rujak, es tebak, sate padang, jagung bakar, telur penyu rebus, kacang
goreng dan rebus dsb. *jadi laper and ngileeeer niih*
Nah..kalau yang ini adalah pantai air manis, atau
yang lebih terkenal dengan cerita legenda si malin kundang.. Pantai ini emang
terkenal dengan ombaknya yang kecil, karna pantai ini emang terletak di daerah
pegunungan, asyik kan? Diwaktu
tertentu nanti ada saatnya air lautnya itu surut, dan kita bisa jalan kaki ke
pulau yang ada di tengahnya, itu namanya pulau pisang besar.... indah banget deh!
Di pantai ini juga tempat yang tepat buat
ngumpulin kerang kerang laut *buat yang hobi* disini juga terdapat gazebo buat
keluarga yang lagi piknik.. asyik bangeeet ..
Ini, foto batu si malin kundang yang terkenal itu...............
Jembatan Siti Nurbaya
Jembatan Siti Nurbaya ini dibangun dengan gaya bangunan Chinese menghubungkan jalan
Muara ke sisi bukit yang dikenal dengan Gunung Padang ( Bukit Sentiong,red ). Jika kita
sampai diseberang Sungai Batang Arau lalu mendaki bukit eeeh Gunung
Padang sekarang disebut Gunung Siti Nurbaya kita akan sampai ke Pantai Ayia Manieh (Air Manis, red) lokasi legenda batu si malin kundang dengan
melewati pinggiran lokasi kuburan Tionghoa.
Pasti udah pada tau dong cerita tentang Siti
Nurbaya? Cerita romeo si Samsul dan juliet nya Siti Nurbaya ala Kota Padang, itu emang udah terkenal dimana-mana..sama Datuk Maringgihnya yang kaya raya itu lho hehe. Nah.. jembatan siti nurbaya menjadi salah satu daya tarik kota padang loh..mau bukti? Datang deh kesana.
Bagus kan? Dan bila malam hari, terlihat disekitar jembatan Siti Nurbaya ini banyak banget aneka kuliner yang tersedia.
Tapi sayang bener...! Kenapa kok pemdanya gak mau memotivasi warganya untuk menata dan menjadikan KOTA TERBERSIH se INDONESIA lagi ya ? Kapankah bisa BANGKIT lagi dan jadi
kebanggaan Masyarakat MINANG sedunia.
Semoga Bapak Walikota selaku Pemerintah Daerah Kota yang terpilih saat ini, diharapkan bisa menata ulang konsep kota yang tetap berkelanjutan menjadi kota terbersih dan modern serta berbudaya agar sebutan KOTA PADANG TERCINTA tersebut kembali menjadi kebanggaan warga kota Padang khususnya sebagai Ibu kota Sumatera Barat yang memberi inspirasi bagi kota kota yang ada di ranah Minang ini..Semoga generasi muda bisa peduli untuk membantu,mendorong warga masyarakat dan membantu bapak Walikota untuk mewujudkan Kota Padang yang bersih di Indonesia.
Semoga Bapak Walikota selaku Pemerintah Daerah Kota yang terpilih saat ini, diharapkan bisa menata ulang konsep kota yang tetap berkelanjutan menjadi kota terbersih dan modern serta berbudaya agar sebutan KOTA PADANG TERCINTA tersebut kembali menjadi kebanggaan warga kota Padang khususnya sebagai Ibu kota Sumatera Barat yang memberi inspirasi bagi kota kota yang ada di ranah Minang ini..Semoga generasi muda bisa peduli untuk membantu,mendorong warga masyarakat dan membantu bapak Walikota untuk mewujudkan Kota Padang yang bersih di Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment