Saturday, 27 June 2015

Sahabatku..Masihkah ada Padang Kota tercinta itu ada dihati kita semua.. "

Mendadak aku pengen ngeposting tentang kota padang deeh, kota dimana aku tumbuh dan tempat ku belajar tentang nilai kehidupan namun .. kenapa ya? Setelah beberapa bulan ini kayak kerasa ada yang mengganjal dihati ku mengingat keadaan kota tempat aku dibesarkan itu- jauh berbeda suasananya  dari waktu 5 tahun yang lalu atau 25 tah un yang lalu. Bedaanya yaaa  dengan kondisi kota yang gak layak disebut sebuah ibu kota yang maju dan modern. Suasana kota yang aku rasakan dulu begitu rapih, asri dan resik. Jadi ingat pengalaman pertama dulu di Jakarta aku buang sampah di terminal blok m ada yang nyelutuk  “uuuh..kampung orang dikotorin, kampung dia (Padang, red) kagak boleh buang kotoran sembarangan..” saking  kota padang ini dikenal orang lain dengan ketatnya disiplin membuang sampah ,dikarenakan selalu konsisten menjadi  kota terbersih di Indonesia, dan sampai aturan membuang sampah jadi bahan omongan sinis buat orang Padang yang berada dirantau jika buang sampah sembarangan..itu sebelum Jakarta membudayakan melarang merokok .(bangga juga siih, walau sedikit kesel heheheheh ) disaat kota ini selalu jadi langganan memperoleh penghargaan kota terbersih se Indonesia.

"Kota Padang Tercinta", punya arti yang sangat mendalam di setiap hati warganya terutama para perantau. Kota yang molek dikelilingi oleh perbukitan dan Sungai  dengan dibentengi oleh Samudera Indonesia yang luas telah menjadi kota impian ...!! Kota yang berkisah tentang CINTA, KEDURHAKAAN ANAK MANUSIA dan KERINDUAN di sebuah Teluk yang indah Plus tertata BERSIH...semua menyatu dalam kisah haru dan inspiratif.


Sekarang kalau kita  mulai  melangkah masuk  "pintu gerbang" kota Padang, seolah olah kita berada ditengah pasar, duuuh tepatnya pasar yang segede kota, mulai dengan tampilan macam space iklan  yang berlomba lomba dengan merk toko dan warung yang semrawut penempatannya ditambah dengan bertebarannya pasar disetiap sudut kota serta Pasar Rayanya yang berantakan  . Sungguh ironis memang.  

Sebenarnya kota Padang khususnya Sumbar pada umumnya punya alam yang gak kalah indahnya dengan daerah lain atau negara diluar sana.. Kalau ada yang kurang, mungkin sarana dan prasarananya..kayaknya warga kota ini sudah gak peduli lagi dengan kebersihan kotanya atau kah tata kelola pemerintahannya yang mandul ??? (malu aku melihat kondisi kota ku ini).. sejak peristiwa gempa  2009 sampai sekarang aku gak melihat lagi gairah atau semangat masyarakat dan pemerintahannya untuk bangkit menata dan  merawat kota ini menjadi lebih bersih dan asri dari sebelum peristiwa gempa terjadi. Minimal  pemulihan apa yang  sudah dicanangkan dan dibuktikan sukses di rasakan, alam yang  sangat indah, asli dari Sang Pencipta inilah yang harus dipelihara, dijaga kelestariannya tapi sayang banget tidak dikelola secara berkesinambungan. Sebagai kota tujuan wisata  Padang tak ubahnya ibarat pasar yang berbentuk kota. 

Ditempat tempat wisata, toilet jarang ditemukan, kalaupun ada-sangat kotor, bau..tempat istirahat juga hanya di pinggir pinggir jalan atau warung warung, yang mau gak mau wisatawan terpaksa harus belanja / makan disana untuk sekedar melepas lelah.. Juga perkampungan di dalam dan luar kota  Padang yang tidak lagi menampakkan ciri  khas  wilayahnya. Semua etalase perkampungan yang terletak dipinggiran jalan sudah dipenuhi warung atau tepatnya pasar pasar yang tumbuh liar dimana mana. Sulit bagi kita membedakan mana kampung, kecamatan atau wilayah perkotaan yang tertata rapi aku temui di kotaku yang tercinta ini. Subhanallah.

Aku bertanya dalam hati “kemanakah kebersihan, keindahan  kota padang tercinta yang  pernah membuatku bangga ketika diledekin orang di rantau sana???”. Bulan lalu saya dan teman-teman berkesempatan mengunjungi beberapa tempat wisata di ranah minang ini.. Dari Bandara International Minang Kabau - BIM  aku  menyusuri pesisir barat Sumbar, jalan raya lumayan bagus hanya beberapa kilo meter saja yang masih rusak didaerah Pariaman ini menjelang Lubuk Basung (lupa deh nama desanya). Dikiri kanan jalan pemandangan sangat indah, ini yang membantuku dari  kebosanan duduk di mobil ber jam-jam itu..untuk kuliner  gak masalah, kita bisa makan dirumah makan yang banyak di sepanjang jalan sesuai selera masing-masing, artinya gak susah cari tempat makan didaerah Sumbar..

Ibukota Sumatera Barat ini emang selalu bikin aku kangen. Kangen sama makanannya, sama pantainya, dan sama keluarga besar ku yang ada disana....karena sudah puluhan tahun ku tinggal merantau..yang selalu ada di pikiranku Padang tambah maju dan makin kental dengan budaya BERSIH.

Jadi??? Kalian semua penasaran kan kenapa aku selalu pengen ke Padang lagi dan lagi? *aku ga terima kalo jawabannya engga* hahahaha



Kalo kita menyebut nama Minangkabau, yang terlintas dibenak orang yang mendengar tak lain masakan Rendang, Rumah Gadang dan Rumah Makan. Plus yang namanya Rancak Bana maksudnya kepada keindahan Alam Minangkabau. Saat ini (harusnya)  atau mulai di masa tempo dulu masih tetap indah dan asri. PADANG sejak dulunya sudah punya VISI yakni menjadi kota bisnis dan kota wisata di  zaman Hindia Belanda. Pada masa itu di kota ini sudah ada perusahaan niaga besar, hotel, klub eksekutif dan bisnis, bioskop, grup musik, dan surat kabar. Kapal-kapal dari dan ke Eropa selalu singgah di pelabuhan Emmahaven (sekarang: Teluk Bayur) yang dibangun Belanda pada tahun 1888. Penduduk Kota Padang pada waktu itu sudah majemuk: pribumi, Eropa, dan bangsa-bangsa Asia lainnya. Di zaman kolonial Padang adalah kota termaju di pantai barat Sumatra. Menjelang pergantian abad ke-19 dan abad ke-20, kota Padang boleh dibilang relatif telah memenuhi kriteria kota modern dan berkembang pesat sampai saat peristiwa gempa tahun 2009.  Selain makanannya dan kebersihannya yang udah tersohor sampe se-Indonesia, Padang juga punya banyak keistimewaan loh, apa aja? Yuk kita jelajahi satu persatu.

Coba lihat balaikota Padang tempo dulu dengan lingkungan yang bersih 


Kantor Balaikota Padang di jalan Sandang Pangan, didepannya ada lapangan Imam Bonjol.
Foto Gedung Bagindo Aziz Chan dan disampingnya ada percetakan Sri Dharma. 1969
Jembatan Subarang Padang dengan Sungai Batang Arau yang masih bersih dan belum dangkal dan kumuh  seperti saat sekarang ini. Tahun 1970.
Padang punya  tempat cerita melegenda loh, apa aja? Yuk kita jelajahi satu persatu.

Pantai Padang.


Pantai padang (tapi lauik, bahasa Padang) yang terletak di pusat kota Padang, dan gak jauh dari rumahku...eeeeh apalagi kampusku dulu  haha bangga deeeh. bisa dilihat kan dari gambarnya? Indah kan? Emang..!!  Pantai yang berada di pusat kota Padang ini emang cocok banget dijadiin tempat wisata atau cuman sekedar jalan-jalan sore, kalau sore, sunsetnya mantep beneeerrr!! Sore-sore biasanya udah banyak tuh warung tenda  yang menjajakan makanan di pantai, kayak rujak, es tebak, sate padang, jagung bakar, telur penyu rebus, kacang goreng dan rebus dsb. *jadi laper and ngileeeer niih*



Nah..kalau yang ini adalah pantai air manis, atau yang lebih terkenal dengan cerita legenda si malin kundang.. Pantai ini emang terkenal dengan ombaknya yang kecil, karna pantai ini emang terletak di daerah pegunungan, asyik kan?  Diwaktu tertentu nanti ada saatnya air lautnya itu surut, dan kita bisa jalan kaki ke pulau yang ada di tengahnya, itu namanya pulau pisang besar.... indah banget deh!

Di pantai ini juga tempat yang tepat buat ngumpulin kerang kerang laut *buat yang hobi* disini juga terdapat gazebo buat keluarga yang lagi piknik.. asyik bangeeet ..


Ini, foto  batu si malin kundang yang terkenal itu...............


Jembatan Siti Nurbaya

Jembatan Siti Nurbaya ini dibangun dengan gaya bangunan Chinese  menghubungkan jalan Muara ke sisi bukit yang dikenal dengan Gunung Padang ( Bukit Sentiong,red ). Jika kita  sampai diseberang Sungai Batang Arau lalu mendaki bukit eeeh Gunung Padang sekarang disebut Gunung Siti Nurbaya kita akan sampai ke Pantai Ayia Manieh (Air Manis, red)  lokasi legenda batu si malin kundang dengan melewati pinggiran lokasi kuburan Tionghoa.

Pasti udah pada tau dong cerita tentang Siti Nurbaya? Cerita romeo si Samsul dan juliet nya Siti Nurbaya ala Kota Padang, itu emang udah terkenal dimana-mana..sama Datuk Maringgihnya  yang kaya raya itu lho hehe. Nah.. jembatan siti nurbaya menjadi salah satu daya tarik kota padang loh..mau bukti? Datang deh kesana.

Bagus kan? Dan bila malam hari, terlihat  disekitar jembatan Siti Nurbaya ini banyak banget aneka kuliner yang tersedia.


Tapi sayang bener...! Kenapa kok pemdanya gak mau memotivasi warganya untuk menata dan menjadikan KOTA  TERBERSIH se INDONESIA lagi ya ? Kapankah bisa BANGKIT  lagi dan jadi kebanggaan Masyarakat MINANG sedunia. 

Semoga Bapak Walikota selaku Pemerintah Daerah Kota  yang terpilih saat ini, diharapkan bisa menata ulang konsep kota yang tetap berkelanjutan menjadi kota  terbersih dan modern serta berbudaya agar sebutan KOTA PADANG TERCINTA tersebut kembali menjadi kebanggaan warga kota Padang khususnya sebagai Ibu kota Sumatera Barat yang memberi inspirasi bagi kota kota yang ada di ranah Minang ini..Semoga generasi muda bisa peduli untuk membantu,mendorong warga masyarakat dan membantu bapak Walikota untuk  mewujudkan Kota Padang yang bersih di Indonesia. 

0 komentar:

Post a Comment