Wednesday 3 October 2012

Ada Kalanya Dalam Hidup Kita..


Ada kalanya yang kuat tersimpan dalam kenangan justru luka-luka kehidupan yang tak termaafkan.
Padahal, semua peristiwa tragis, yang pahit, perselisihan, pertentangan, atau peristiwa yang menimbulkan luka itu tetaplah merupakan bagian dari sejarah hidup kita dan orang-orang terkasih kita yang tak terelakkan.
Setiap zaman memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri-sendiri, begitu juga mereka yang pelaku-pelaku sejarah di dalamnya.
Sesungguhnya,seburuk apa pun peristiwa itu,sepahit apa pun luka yang ditimbulkannya, sekuat apa pun dendam yang muncul karenanya, tetaplah ada hikmah dan pelajaran berharga di sana.
Mereka sedang menanti di belakang peristiwa-peristiwa itu,untuk kemudian menyapa kita dengan kearifan dan kesempurnaan akan nilai cinta kasih.
Dan, ada kalanya kita mendambakan penyatuan kembali,rekonsiliasi,sebagai sebuah keluarga besar melalui pemaknaan kembali atas peristiwa-peristiwa yang telah dilalui oleh orang-orang terkasih kita dan kita sendiri.
Betapa setiap orang ketika memiliki keyakinan, maka keyakinan tersebut akan dilindungi mati-matian walaupun keyakinan tersebut sama sekali tidak menguntungkan dirinya.
Itulah salah satu ciri dari pikiran bawah sadarku,
Kita bebas untuk memilih apapun yang kita inginkan, termasuk memilih keyakinan. Namun setiap pilihan mengandung resiko, dan ketika pilihan sudah jatuh, maka kita tidak bisa memilih konsekuensi (akibat).
Memulai hidup tidak harus dari awal. Tengok saja di setiap perhelatan dua anak manusia, ”Mohon Doa Restu, Selamat Menempuh Hidup Baru”.
Seperti saat kamu adalah seorang bocah laki – laki yang di kala kesepian dan tidak memiliki siapa  siapa lagi…..laki – laki yang  berasal dari kehampaan,tumbuh di kekosongan hati dan mati  bukan sebagai siapapun,mimpi pun abu – abu,dan harapan menjadi  hitam.
Ada kalanya seharian ini, hanya berputar-putar tak menentu. Kalut, bingung, entah apa yang terjadi. Emang, soal fisik sudah renta walau masih muda rasanya. Dan telah terpupus oleh zaman yang makin sesak.
Tapi ya sudahlah..semua yang kujalani harus kujalani..godaan dan cobaan harus kuhadapi walau kadang ada kalanya aku merasa sendiri…

Manusia itu pada dasarnya selalu bersifat konstan,yakni mengerti mana pujian nyata atau palsu...

0 komentar:

Post a Comment