Monday 27 December 2010

"selalu melihat sisi positif dari setiap kesedihan dan kesulitan yang kita alami",

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk meyakini bahwa di setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Setelah kesedihan pasti akan ada kegembiraan. 
Dalam surah Al-Insyirah ayat 5 Allah SWT berfirman : "Fainnama’al Usri Yusro" ( maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan ). 
Dan kembali ditegaskan pada ayat berikutnya "Innama'al usri yusro" ( sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan )..

Sebagai seorang muslim kita semestinya mengerti bagaimana menyisakan kegembiraan atas segala kesedihan dan kesulitan. Sebab dengan memunculkan perasaan gembira kita akan mampu mengelola sebuah kesedihan menjadi sebuah kebahagiaan. Sebab dengan kemampuan tersebut kita akan mendapatkan kekuatan dalam menjalani kesulitan, kita akan mempunyai harapan dan semangat untuk memperbaiki diri kita menuju pribadi yang lebih baik lagi. Bukankah kriteria orang yang beruntung adalah hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini. Kegembiraan yang harus kita munculkan takkala datang kesedihan. Kebahagiaan yang mesti kita temukan dalam sebuah kesulitan.
kemampuan mengubah kesedihan menjadi sebuah kebahagiaan yang dimaksud di sini harus dapat dibedakan dengan perilaku pura-pura bahagia dan melarikan diri dari masalah dan menganggap masalah itu tidak ada. Perilaku yang lebih condong kepada sikap acuh atau cuek dan tidak mau mengambil pelajaran dari suatu peristiwa yang menyebabkan datangnya kesedihan atau kesulitan itu. Kemampuan yang bertolak belakang dari cara-cara ekstrim melampiaskan suatu kesedihan atau kesulitan ke hal-hal yang negatif. kemampuan di sini lebih di tekankan bagaimana kita memandang sebuah kesedihan atau kesulitan sebagai suatu uji kapasitas diri sebelum Allah memberikan sebuah kebahagiaan. Kesedihan yang membuat kita ingin menjadi lebih dekat lagi dengan Sang Pencipta. Kemampuan untuk melihat hikmah yang terbaik, pelajaran yang dapat kita jadikan sarana untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, menuju pribadi yang meningkat derajat taqwanya dalam pandangan Allah SWT.

Tidak mudah memang tapi kemampuan ini dapat dipelajari dan diterapkan bila kita tengah mengalami suatu kesedihan atau kesulitan. Dan yang pertama kali harus diterapkan dalam menghadapi sebuah kesedihan atau kesulitan adalah sisakan kebahagiaan untuk kehidupan selanjutnya. Mempunyai paradigma berfikir "Selalu melihat sisi positif dari setiap kesedihan dan kesulitan yang kita alami", sehingga hati kita tidak lagi merasakan musibah sebagai suatu kemalangan melainkan sebagai bukti Kasih dan Sayang Allah pada hamba-Nya. Sehebat apapun kesedihan dan kesulitan yang kita alami jangan sampai mematikan semangat dan motivasi hidup. Yakinlah bahwa ujian adalah sarana yang diberikan Allah untuk memudahkan kita dalam meraih tujuan hidup kita menuju ridho Allah. Semangat mencapai tujuan hidup kita menuju ridho Allah yang harus tetap berkibar meskipun ditengah ujian yang bertubi-tubi sekalipun.

Doa Rasulullah yang ditujukan untuk meminta perlindungan kepada Allah dari segala gundah dan kesedihan :

“Allahuma inni ‘audzubika minal hammi wal hazan, Allahuma inni audzubika minal ajzi wal kasal, Allahuma inni audzubika minal jubn wal bukhl, Allahuma inni audzubika ghalabati daini wa qohrirrijal ” ,

Wahai Allah aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan dan kesedihan, dari rasa lemah dan kemalasan, dari kebakhilan dan dan sifat pengecut, dan dari beban hutang dan tekanan orang-orang (jahat). 
Doa sebagai obat penenang penawar kesedihan.doa yang mampu mengubah gundah yang sangat dahsyat dalam jiwa menjadi cahaya kebahagiaan dan kecerahan jiwa.

Semoga Bermanfaat

0 komentar:

Post a Comment