Sunday 28 November 2010

aku sayang kamuuuu...

Aku sudah lama berdamai dengan kesendirian. Berlayar di samudera kesedihan serta merasakan angin buritan menampar wajahku yang sedapat mungkin mencari-cari dermaga dari balik kabut,
Tapi semuanya sia-sia.

Seperti rasa putus asa yang menggayutiku sepanjang musim. Seperti kecewa yang luruh satu-satu bagai daun yang layu meranggas. Seperti sajak-sajak pilu yang kutulis dengan derai airmata lalu kukirim padamu bersama lampiran sepotong asa, lewat angin malam yang berdesir lembut dari jendela kamarku.

Aku memang sedikit tersesat, gamang dan mengalami disorientasi
Menelisik kembali ruang-ruang rindu yang pernah ku lalui dulu, memang tak mudah, terlebih dengan hati patah. Dan aku berusaha menghadirkan sosokmu kembali

Aku sudah mendapatkan jawaban atas makna cinta terdalam yang kamu pertanyakan itu. Bahwa cinta adalah jawaban. Bukan pertanyaan. Kita akan menjadi mengerti jika terus menikmatinya sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita.

Sampai suatu saat ketika kita benar-benar memahami makna terdalam dari cinta itu sendiri. Aku mencintaimu, jauh melebihi cintamu padaku.

Tahukah kamu malam ini aku sangat merindukanmu?
Tahukah kamu malam ini aku menangis karenamu?
Rindu ingin berjumpa denganmu...............
Yang kutahu, rasa itu sudah menggerogoti hatiku, mengobrak-abrik pikiranku, meletup-letupkan hasratku….

Namun…. tetap saja ingin kunikmati hangatnya dalam aliran darahku, pacunya jantungku, helaan nafasku, genggaman tanganku….

Aku tak tahu mengapa rasa itu menjadi sebuah reaksi kimia di dalam jiwa? Entahlah…

Padahal… ia bukanlah sesuatu yang luar biasa, karena ia hanyalah hal yang sangat sederhana…

Ia tak butuh teori, ia tak perlu rumus ataupun logika, karena ia bukanlah matematika….

0 komentar:

Post a Comment