Tuesday 14 January 2014

Sebuah ilusi dendam yang terbungkam.


Perasaan ku tentang hal ini tak bisa terhapus kan ,aku ingin pergi saja jauh tinggalkan tanah tempat aku berdiri, aku ingin berpaling ke suatu negeri yang tak kuta hu itu negeri mana. Angin berhembus mengusap wajah ku yang sayu dan renta…
Angin menerpa diri ku dengan sangat lembut.. Aku rasakan udara yang sejuk ini seperti  suara musik yang beralun meresap ke dalam jiwa.. Dendam yang  sangat kejam dan bengis menguasai emosi ku yang tak stabil… Dendam itu berperang sendiri dalam batinku… Aku tak pernah bisa menuntaskan perasaan sakit ku sendiri dengan melepas kemarahan yang teramat sangat dan sangat.. Kadang aku merasa sangat benci terhadap sesuatu dan seseorang, namun lagi lagi dendam itu selalu bertarung sendiri di dalam kepalaku… Aku seperti sedang ber tikai… Kepalaku sedang mencari cara melampiaskan dendam ku itu… Otak ku berfikir dan bekerja lalu dengan spontan otak  ku juga menemukan jawaban…
Kemudian jawaban jawaban itu saling beradu dan ber-cakak hebat dalam pikiran yang kalut… Entah kenapa otak ku selalu saja menang dalam menumpas dendam… Sehingga kebencian yang amat mendalam terhadap seseorang atau sesuatu selalu berakhir di tenggorokan ku… menjerit tertahan berbicara namun ter bungkam dan memaki tapi hanya dalam diam… Aku sepenuhnya bisa menumpas segala yang ingin ku buang dari depan mataku… Perasaan sayang ku ini melebihi perasaan dendam itu… Sehingga dilema sangat  menyiksa ku dari sejak mata terbuka.. Dari pagi hingga siang… Kemudian berlanjut di sore hari dan masih bertahan sampai malam.. Lalu emosi itu terbawa mimpi.. Entah kenapa selalu berakhir dengan sebuah pertanyaan yang aku tak pernah mampu menjawab sebelumnya namun pertanyaan itu selalu sudah ter jawab tatkala  aku bangun, dan beberapa menit setelahnya aku sudah melupakan semuanya… Selalu seperti itu…!!.