Setelah sekian lama ku berdiam diri
dalam kesendirian, kesepian, dan kehampaan
barulah ku mampu mengais arti lain
dari cepatnya waktu mengikis sisa umur ku
lambat, namun; pasti ku pun akan tersadar
artinya, “ semakin lama umur menggilasmu”,
berarti, makin menipiskan sisi keindahanmu
sama, seperti saat engkau terlelap di malam hari
terhimpit bersama lapisan dinding yang gelap
tiada terasa mentari pagi telah menjemputmu
merambah siang, hingga pagi menjelang
sahabatku,
aku ingin kau mencari sesuatu yang beda aja
yang lebih pantas untuk kau miliki
menberi hari mu dalam keinginan
dan, bisa membuat hidupmu mengharu biru
sampai akhir nanti, ajal menjemput kenanganmu
Tidakkah kau pahami, walau sejenak
Tentang suatu kisah
Bahwa, terkadang orang yang tak pernah kau kenali, asing dalam kehidupan
Ternyata, adalah belahan hatimu yang kau cari selama ini
Namun, semua ini hanya perumpamaan kisah
Bila tiba saatnya nanti kuurai kisah ini dalam pusara hati
Engkaulah yang pertama kali ku hujamkan pada jantungku
Agar, tiada lagi yang mendahului ku untuk memasuki jiwa dan kehidupan mu
Akulah yang pertama dan terakhir, bagimu, untukku
Bukan orang lain, baginya kisahnya, kasihnya, untuknya seorang.